Aduh sepatuku kotor. Ya sudah lah santai aja. Lagian itu juga salahku menggoda orang yang ndak aku kenal.
Selama perjalanan menuju kelas. Tidak ada kata kata dari aku dan rani. Memang begini sifatku. Aku terlalu diam. Dingin.
"Ran,aku ke Mushollah dulu ya"
Tanpa pikir panjang, aku langsung meninggalkan dan berlari menuju tempat Wudhu untuk sholat Dhuha.
***
"Assalamu'alaikumwarahmatullah.."
Dengan wajah yang masih basah dengan air wudhu. Aku berdoa. Berdoa apa aja penting baik buat diriku dan keluargaku.
Dengan brutal aku langsung saja melipat mukenah mushollah sekolahku karena 10 menit lagi bel masuk berdering.Klek..
Duk..
"Aww."
Rasanya aku membentur sesuatu. Ya. Pintu mushollah yang hendak ku buka malah terbuka dengan tangan orang lain dan membuatku terbentur"Ehh maaf dik ndak sengaja"
Suara itu..
***
"Aduh sakit tau ! ""Iya iyaa afwan. Permisi. Saya mau ngambil sesuatu"
Aku ?
Aku hanya sekilas melihat kacamatanya dan muak melihat punggungnya."Ehh.. Kamu itu yaa.. Ndak minta maaf malah nyelonong gitu aja" kataku sambil menepuk kasar pundaknya.
"Duh dik.. Saya punya Wudhu.. Emm padahal Kan saya tadi sudah minta maaf. Sudah jangan ganggu dulu. Saya mau mencari Al-Qur'an"
Suaranya...
Lembut..Dia memanh terlihat bingung.
"Dasar kau mas..
Emm kamu cari Al-Qur'an kecil kan ?""Ehh iya dik! " jawabnya antusias seraya membalikkan badan dan menunggingkan senyumnya.
"-_- tuh di atas laci mukenah"
"Ehh iya.. Hehehe" dia nyengir seakan giginya paling putih. Gila memang tu anak. Udah daritadi muter muter ndak lihat yang ia cari padahal tepat di depannya.Aku menggulirkan bola mataku dan pergi tanpa sepatah kata.
...
...
...
"Ehh dik.. Makasih yaa"
Jleb...
Dia tersenyum..Senyuman yqng begitu tulus.
****
Untuk senyum yang perlahan ku rindu kan. Terima kasih untuk rasa yang kini ku terima namun tak mampu ku gapai❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Hati
Short StoryCerita dimana seorang pelajar yang memendam rasa demi sebuah keharusan. Yang harus dan mampu ia capai secapatnya. Yaitu meninggalkan dengan cepat tanpa harus merelakan.. Mampu kah Nesya melakukan itu ? Untuk hati. Maaf bahasa masih kaku. :v masih...