Tidak sengaja bertemu denganmu

21 1 0
                                    


"Apa hari ini ujian terakhirmu?" tanya Alex.

Alice mengunyah suapan pertamanya di pagi hari, dia pun mengangguk menjawab pertanyaan kakaknya barusan. "Aku...," dia melanjutkannya.

"...akan pergi ke tempat yang membuat otakku kembali segar!" ungkap Alice pada Alex.

"Kemana?" tanya Alex lagi.

"Amusement park!" Alice terdengar sangat antusias.

"Sendiri?"

"Jam 1 siang kalau kamu juga mau gabung denganku," Alice pun bangkit dari tempat duduknya dan meminum segelas air putihnya lalu pamit pada kedua orang tuanya untuk menempuh ujian terakhirnya. Sementara Alex masih menggelengkan kepalanya melihat kelakukan adiknya.

Pukul 9 tiba, Alice mulai menulis nama lengkapnya di kertas ujiannya. "Alicia Andersen," batinnya mengeja namanya kata demi kata. Dia ingin menyudahi mata kuliah terakhirnya di semester ini. Ia menutup matanya, "semoga segalanya berjalan dengan baik dan semoga hari ini berpihak padaku. Aku mohon Tuhan," batinnya sedang membuat harapan untuk hari ini. Kemudian dia membuka matanya dan membalik soal ujiannya. Matanya terbuka lebar ketika melihat soal-soal di kertas ujiannya.

Dua jam berlalu, Alice sudah menyelesaikan ujian terakhirnya tepat pukul 11. "Aku butuh asupan makanan sekarang!" ungkapnya pada Mila, teman dekatnya. Sementara Mila masih harus menjalani dua ujian lagi untuk besok dan lusa. "Aku sudah bilang padamu jangan ambil mata kuliah itu. Lihat dirimu dan anak-anak itu," Alice terganggu ketika Mila mengeluh padanya. "Lebih baik kita makan dulu sebelum aku benar-benar kesal mendengar keluhanmu," Alice mengajak Mila untuk makan siang bersama sebelum ia pergi.

Satu jam kemudian, Alice menyudahi makan siangnya dan mengecek ponselnya. Dia juga mengirimkan pesan pada mommynya. "Kemana rencanamu hari ini?" tanya Mila. Alice masih belum mendengar apa yang Mila tanyakan. "Ugh?" sahutnya saat ia menyadari Mila baru saja bicara padanya. Bukan dia tidak mendengarnya hanya ia ingin menyelesaikan urusannya lebih dulu, "aku?" tanyanya. "Aku...akan menyegarkan otakku hari ini," sindir Alice pada Mila dengan senyuman manisnya.

Sekitar pukul 2 siang, Alice pergi sendiri dengan mobilnya ke Luna Park, di Brooklyn. Suasana hatinya terlihat begitu berbeda ketika membuat rencana ini. Cara inilah yang membuat Alice semangat belajar untuk mata kuliah tersulitnya. Sekitar satu jam perjalanan, Alice pun tiba di Luna Park. Dia memarkir mobilnya dan berjalan masuk ke dalam wahana permainan itu. Satu hal yang membuatnya heran, "sekarang hari?" ia pun segera mengecek ponselnya dan melihat sekarang adalah hari senin. "Apa hari senin memang sepi?" sahut batinnya lagi.

Alice berjalan masuk ke depan pintu loket. "Permisi...apa hari ini tutup?" tanyanya tanpa ragu. Petugas tiket itu mengatakan bahwa wahana ini memang sempat ditutup selama sekitar lima jam, "tapi sekarang sudah dibuka untuk umum." Alice merasa lega karena ia bisa masuk ke dalam wahana itu.

"Untuk satu orang?" tanya petugas itu.

"Apa Anda melihat saya bersama orang lain?" Alice membalasnya dengan cukup masuk akal. Petugas itu pun segera memberikan tiket masuk untuk Alice dengan tampang cuek, "ini! Semoga harimu beruntung."

Alice berjalan masuk dan melihat isi wahana itu terlihat benar-benar sepi tanpa seorang pengunjung. "Wah! Apa hari ini adalah hariku?" tanyanya. Dia membuka peta wahana permainan itu dan memilih beberapa permainan yang akan ia coba pertama. "Aku...harus mencoba sesuatu yang bisa membuatku berteriak," sahutnya. Kemana pun langkahnya berjalan, ia tak lupa mengambil beberapa foto untuk blog pribadinya.

Sensasi ekstrim adalah salah satu permainan pertama yang ingin Alice coba, langkahnya terhenti ketika seorang petugas menghentikannya untuk masuk. "Tunjukkan tiketmu," sahut petugas itu. Alice pun bergegas menunjukkan tiketnya, kemudian petugas itu langsung menyuruhnya untuk masuk. Tetapi Alice tak beranjak dari tempatnya, suara ponselnya menghentikan langkahnya.

December is Coming #1Where stories live. Discover now