Part 4

1.6K 76 0
                                    

Previous: 

Hari ini adalah anak-anak dari seluruh SMA kembali ke sekolah, tetapi mungkin untuk sekolah Fee, hari ini sekolahnya mengadakan ujian tengah semester.

“Noonnaaa!!! Bangunnn!!!! Memangnya Noona tidak sekolah?” seru anak kecil menggema di kuping gadis pemilik rambut berwarna cokelat keemasan yang mengharuskan gadis itu meninggalkan mimpi indahnya

“iya iya Juan, aku sekolah kok” jawab gadis itu ya siapa lagi kalau bukan Fee.

Hari ini Fee tidak semangat untuk sekolah. Rasanya ia masih mau di rumah memeluk guling di bawah selimut. Hari ini benar-benar dingin menurutnya.

Setelah mandi dan bersiap gadis itu menyampingkan rambutnya yang masih basah dan memakai sweater tambahan agar ia tidak kedinginan.

“논나~ 파이팅!!!” ujar anak kecil di ambang pintu menyemangati kakaknya itu

“파이팅” jawab Fee kepada adiknya itu, detik selanjutnya ia berjalan lebih lambat daripada biasanya.

 

Hari ini Fee tidak seperti biasanya, gadis itu tidak semangat dan matanya berkantung, mengingat tadi malam gadis itu tidak tidur dengan pulas dan tidak konsentrasi untuk belajar. Gadis itupun tidak tahu ada apa dengannya.

1 jam sebelum bel masuk, Fee sudah sampai di sekolah. Sekolah sudah cukup ramai saat itu, dan sekarang anak-anak sedang mengerubuni mading dekat ruang guru melihat dimana kelas utsnya berada. Termasuk Fee juga yang sedang menyela-nyela melihat kelasnya dimana.

“11-3” gumamnya setelah melihat kelasnya, ia langsung bergegas ke kamar mandi, berniat menguncir rambutnya yang masih tergerai.

“oh no way!”

-

oh no way!” gumam Fee saat membongkar tasnya dan ia tidak mendapati kuncirannya tidak ada di tasnya.

Menurut Fee kunciran itu sangat berharga, ia merasa tidak percaya diri kalau tidak menguncir rambutnya. Memang tidak ada larangan untuk menguncir rambut di sekolahnya, tetapi seperti kebiasaan Fee yang selalu menguncir rambut saat kesekolahan

*KRINGGGG*

Bel tanda masuk pun sudah berdering, dan Fee tetap tidak menemukan kuncirannya itu. Dengan terpaksa ia keluar dengan menyampingkan rambutnya.

hell” gumam Feesaat mengetahui tempat duduknya di depan Sehuun. Entahlah gadis itu merasa canggung setiap kali ada di depan atau di dekat Sehun.

“selamat pagi anak-anak” sapa guru yang tiba-tiba masuk membawa map, ia adalah pengawas ulangan ruangan Fee.

Guru itu mulai membagikan kertas ulangan kepada murid-muridnya.

“eo~” ujar seorang guru saat ia membagikan kertas ulangan di meja Fee, guru itu melihat ragunya dan melihat nama di mejanya. “Fee Nam?” Tanya guru itu memastikan.

ne?” Tanya Fee sambil melihat kearah guru itu.

Guru itu tersenyum, “ani, kau terlihat lebih cantik hari ini” pujinya kepada murid di depannya itu yang memang terlihat cantik dengan rambutnya tergerai.

Fee hanya mengangguk dan tersenyum manis kepada guru perempuan yang ada di depannya. Setelah itu melanjutkan memberikan soal kepada murid yang lain.

$

Sehun saat itu, masih terbengong mengingat apa yang ia lihat –Fee ada di depannya dengan rambut tergerai– Fee terlihat lebih cantik dengan rambutnya yang tergerai. Awalnya, Sehun mengira bahwa yang duduk di depannya bukanlah Fee melainkan orang lain, tetapi ternyata ia adalah Fee.

Mysterious LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang