25 juni 2016
Pagi ini aku gak berniat kemana mana. sabtu ini aku ingin tidur saja dan chatan dengan arvin. Hehehe aku dan arvin mulai membaik. Entah kenapa setelah dia invite aku lagi sikapnya semakin mengerti ku. Tiba tiba handphone ku berbunyi.
"El temenin aku beli kaset ps dong" suara seorang lelaki dari ujung sana.
"Aku males keluar max" jawabku kepada max yang menelfon ku
"Ayolah, aku sudah didepan rumahmu membawakan martabak"
Hah max sudah didepan? Batinku
"Martabakkk!!!!!??" Ya, aku sangat suka sekali dengan martabak. Aku serontak langsung duduk dikasur ku.
"Iya, martabak coklat kacang yang ditaburi wijen dan susu diatasnya"
Katanya dengan nada suara yang membuat ku sangat ingin memakan martabak itu.
"Tunggu tuan max, maraelle akan segera turun" kata ku dengan tergesa gesa.Kalian pasti bertanya apa kabar lessy kan? Iya aku dengan lessy sudah baikan. Dan sekarang, aku dengan max telah menjadi teman baik. Dia selalu menjadi teman curhat ku!!!
"Kamu kalau digoda martabak langsung gak males ya el" kata max yang sedari tadi menunggu ku didepan pintu
"Martabak kuuuuuuu"
"Eitsss" martabak itu diangkat max seolah tidak mau memberikannya pada ku
"Ish aku mau martabaknya max!!!" Jawabku ketus
"Temani aku tapi ya?" Mohonnya seperti anak kecil.
"Iyaa" jawabku yang sangt terpaksa
"Yaudah sana ganti baju mu" katanya sambil mendorong ku kedalam secara lembut
"Udah gak usah gini aja. Beli kaset depan lampu merah kan?" Tanya ku dengan wajah polos
"Hahahaha kalau kesitu ngapain aku minta temenin kamu? Lagian emang disitu ada kaset ps? Aku mau belinta ditoko ps yang di kelapa gading tahuu" katanya dengan tertawa meledek ku
"Ah jauh banget max, macettt" jawabku mengeluh
"Emang kamu yang nyetir. Kamu tinggal duduk dan menyantap martabak mu"
"Okelah aku ganti baju dulu. Kamu duduk dulu" jawab ku sambil melangkah kekamar.
Setelah beberapa menit kemudian mama el menghampiri max yang sedang menunggu el."Eh max mau pergi ya sama el?"
"Eh tante, iya tante" jawab max sambil bersalaman dengan mama el.
"Jangan malam malam ya max"
"Iya tante cuma sebentar kok"
"Maxx. Tante mau tanya"
"Tanya apa tante?" Jawab max dengan bingung
"El punya pacar tidak? Apa jangan jangan..."
"Tanteee, aku sama el cuma temenan kok. Dan el belum punya pacar kayaknya" kata max yang langsung memotong pembicaraan mama el."Eh ada mama" panggil el yang sudah siap udah berangkat.
"Eh kamu udah siap, sana gih pergi kasian max sudah menunggu mu daritadi" kata mama kepadaku
"Oke mah"
"Tante max dan el pergi dulu ya tante" izin max kepada mama.
"Iya hati hati ya"
"Mana martabak ku max!!!" Tanya ku yang tidak sabar
"Dasar anak kecil, nih martabak mu" jawab max sambil mengacak acak rambut ku. Tiba tiba handphone ku berbunyi. Kupikir itu arvin, tapi ternyata itu lessy.
"Hallo el" katanya dari seberang sana
"Kenapa sy?"
"Temani aku ke mall yuk. Aku bosan"
"Tara mana?"
"Dia sedang latihan basket bersama teman temannya"
"Aku lagi pergi bersama...." belum selesai ku berkata max langsung menarik handphone ku dan berkata
"Jangan bilang kamu pergi sama aku" katanya kepada ku dengan suara sangat kecill. Bahkan lebih besar berbisik.
"Ok" jawabku dengan mengacungkan jempol.
"Sama siapa el?" Tanyanya lagi dari sebrang sana.
"Sama ma..ma sy" jawabku terbata bata
"Yah okedeh selamat bersenang senang el"
Telfonpun tertutup.
"Kenapa aku gak boleh bilang pergi sama kamu?" Tanya ku kepada max
"Aku malas saja kalau nanti tiba tiba dia ikut" jawabnya dengan pandangan tetap fokus kejalan. Sepertinya max masih belum bisa melupakan lessy.Hai jangan lupa follow wattpad aku ya. Dan jangan lupa baca part selanjutnya karena sesuatu akan terjadi. Kira kira sad or happy yah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesulit mengikhlaskan mu
Teen FictionCerita ini aku buat sesuai keadaan cerita yang pernah berjalan dan masih berjalan. Sebuah cerita fiksi yang berkisah tentang seorang perempuan yang tetap mencintai satu nama, dan berusaha mengabaikan nama itu dengan mengukir nama yang lain. Tapi, it...