PROLOG ~ Kabar Buruk Untuk ku ~

1.3K 80 122
                                    

" viana, maafkan aku
Maafkan aku telah meninggalkanmu di hari kita akan bersama
Maafkan aku mengecewakan dan mengingkari janjiku padamu
Aku pergi...
Meninggalkanmu demi meraih impianku
Maafkan aku "

By.

Leon Devino Adestha.

®®®


Napas yang memburu membuat sesak di dada. Air mata bening yang mengalir terus-menerus membasahi pipi kiri dan kananya. Di sudut dekat jendela kamar, isakan demi isakannya membuat orang-orang yang mendengarnya meratap pilu.

Wanita itu kecewa! Impianya hancur seketika, ketika selembar kertas yang berisi tinta hitam di dalamnya berpindah tangan ke padanya. Isinya, membuat ia luluh lantah tidak bisa lagi meraih ke bahagiaan.

Dia pergi meninggalkanku?

Hatinya menjerit pilu, ke bahagiannya hilang begitu saja dalam sekejap. Ia mendekap erat lututnya, rambut hitam panjang lurus ia biarkan berantakan dan menutupi sebagian dari wajah cantiknya. Bahunya berguncang hebat di sertai rintihan-rintihan kecil dari mulutnya akibat sayatan-sayatan yang di lakukan oleh tanganya sendiri melalui pisau kecil tajam.

Berulang kali ia coba tidak percaya pada kabar yang di sampaikan oleh sahabat calon suaminya dan berharap surat yang di berikan kepadanya hanya lelucon semata bagi dirinya, ini pasti leluconkan?. Tetapi sungguh semua kabar dan tulisan itu nyata adanya, apa yang ia dapatkan itu benar-benar nyata bukan lelucon yang ada dalam pikiranya.

Leon.... Kenapa kau pergi?

Leon.... Kembalilah!

"Viana? Buka dulu pintunya sayang, mama ingin bicara." Teriak Delia dari balik pintu, ia sangat gelisah dan khawatir pada viana anak satu-satunya itu.

Viana tersentak tapi ia tetap memilih diam dan terisak. Darah yang mengalir deras, tercecer di lantai akibat dari kedua tangannya yang ia sayat-sayat.

"Sayang buka pintunya! Viana, biarkan kami masuk." Kata Ilman. Papahnya juga ikut menggedor-gedor pintunya yang di kunci olehnya.

Maafkan viana ma, pah.

Viana mengadahkan pandangannya ke arah pisau kecil yang ia genggam. Senyum manisnya kini bercampur rasa sakit di hatinya. Pikiranya sekarang sedang tak berpungsi ia mengingat hari esok ia dan Leon akan melakukan ikatan janji suci, namun itu hanya akan menjadi sebuah mimpi dan tak akan pernah terjadi. Undangan tinggal undangan dan semuanya hanya tinggal kenangan. Sekarang yang ada hanya rasa sakit di hatinya, kecewa, marah, dan hancur bagi dirinya belum lagi ia harus menanggung malu karna pernikahannya akan gagal di hari esok.

Mungkin dengan mengakhiri, aku akan tenang!

Aku ingin mati jika pernikahanku hanya mimpi bagiku!

Maafkan aku. Ma, pa. Viana tak kuasa lagi menahan rasa sakit di hati ini.

Kabar buruk untuk ku, membuat aku memilih mengakhiri hidupku.

Selamat tinggal semuanya
Selamat tinghal leon.

Aku tetap mencintaimu meski kau meninggalkan aku....

Cipratan darah segar yang mengalir dari urat nadinya. Napasnya mulai tersedat sedat dan ia tejerembab kelantai dengan air mata yang berlinang. Keputusan sepihak dari Leon membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.

Hari esok akan menjadi duka bagi keluarganya. Senyuman dan tawa kebahagiaan dari keluarganya akan berbalik menjadi tangisan yang mendalam.

...

TBC...

REVENGE [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang