Welcome Mr.Adestha

615 40 79
                                    

Jakarta, Indonesia.

Ada sepuluh orang pengawal berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam pekat disertai Earpiece atau alat komunikasi rahasia yang digunakan oleh anggota pasukan pengawal khusus. Sepuluh orang itu sudah siap berjejer didepan gedung pencakar langit meskipun hanya cabangnya tetapi perusahaan GI-Teknologi itu terkenal akan desain bangunan yang luas, tinggi dan mewah. Ada empat wanita cantik nan seksi berpakaian seragam merah terang, mereka berjejer di pintu masuk yang sudah disediakan karpet merah dan semua yang bekerja dengan Adestha’s akan memakai pin berbentuk lingkaran berlambangkan burung elang dan berwarna silver perak 925.

Perusahaan GI-Teknologi pagi ini disibukan mempersiapan menyambut pemilik asli perusahaan dan kabarnya pemilik itu akan terang-terangan menampakan dirinya dan semua itu berhasil menarik para penghuni perusahaan yang penasaran akan wajah aslinya.

Tiba-tiba mobil hitam sudah tiba dan disusul dengan mobil Bugatti La Voiture Noire berwarna hitam mengkilap, mobil ini adalah mobil keluaran terbaru dan dinobatkan mobil termahal didunia di tahun 2019 dan harganya USD 18,7 juta atau Rp 262,7 Miliar. Mobil Bugatti itu berhenti dan keluarlah seorang pria tampan bermata hitam pekat nan tajam dengan setelan jas hitam mahal dipadukan sepatu mengkilap yang mungkin harganya akan mencapai puluhan juta dan jam tangan hitam merek vacheron constantin tour de I’Iie.

Rambutnya yang disisir rapih membuatnya terlihat wibawa dan berkarisma apa lagi alis matanya yang tebal, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir tipis dan kulitnya yang mulus juga bersih merupakan perwujudan manusia yang sangat sempurna. Pria itu tersenyum tipis saat melihat para kariawanya terkesima melihatnya, selalu begini ungkapnya dalam hati. Ketika ia mulai melangkah reflek para pengawal menunduk hormat begitupun yang lainnya.

“Selamat datang Mr.Adestha,” sambut Zio merupakan wakil CEO perisahaannya.

Pria tampan itu mengangguk sekilas lalu ia mengikuti langkah Zio yang menuntunnya keruangan CEO serta diikuti para pengawalnya termasuk Fedro.

“tu...” panggil Zio yang tak sempat memanggil karena pria tampan itu lebih dulu mengangkat tangannya dan mengusirnya untuk keluar dari ruangannya.

“Baru juga ketemu udah maen ngusir aja tuh si bos, jahatnya.” Gumam Zio yang sudah diluar ruangan dan ia meringis akan kesalahannya perkatannya itu mampu mengundang tatapan tajam dari para pengawal yang menunggu diluar ruangan.

Glek... Zio menelan air liurnya yang hampir membuatnya tersedak dengan sekali cengiran ia langsung kabur.

***

“Bagaimana kabar mereka, Fedro?” suara baritonnya menggema diruangan mampu mengintimidasi lawan bicaranya. Itulah yang dirasakan Fedro saat ini, ia melirik tuannya dengan ekor matanya ternyata tuannya masih berdiri didepan kaca besar yang memperlihatkan keadaan diluar.

“Nyonya dan sir.Adestha mereka kabarnya baik, tuan.” Jawabnya tegas.

“Dan si berengsek itu?” tanya pria tampan itu dingin.

“Baik juga tuan,” jawabnya hati-hati.
Giano Brama Adestha, pria tampan itu terdiam lalu berkata “Belum mati?” Fedro bingung dan membuat dirinya lama menjwab membuat Giano menoleh kearahnya.

“Terlalu lama untuk menjawab, biasakan cepat tanggap.”

“Maafkan saya tuan,”

REVENGE [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang