Hancur

69 8 0
                                    

Memang sesungguhnya gelap bukan berarti bertanda buruk, maupun terang bukan berarti bertanda baik. Tapi kita harus memahami bahwa ini suatu kehidupan yang tidak mengenal gelap dan terangnya sesuatu, tapi kita yang menjadikan gelap dan terang itu ada di dalam diri kita.

Aku sudah membuat suatu kegelapan di hatiku, dengan melihat itu. Aku tidak menyadari betapa bodohnya diriku untuk bisa tertipu dan mengikuti perasaan yang tidak sepantasnya kumilik.

Memang, ini suatu kejadian yang biasa jika dilihat dari mata, tapi jika hati yang melihatnya dan merasakannya, itu bagaikan ksatria yang tidak dianggap perjuangannya dan tidak dihormati sedangkan yang tersisa hanya organ jantung.

Dan akhirnya aku kembali kepada prinsipku "berarti ini hanya hawa nafsu yang hanya menginginkannya tapi tidak seutuhnya". Karena jika benar aku mencintainya dan menyayanginya, maka aku akan bahagia walau tak bersamanya.

Tapi menurutku itu sebuah hal biasa yang dimiliki para lelaki. Bahkan, mana ada satu laki-laki pun yang mau cewek yang di cintainya diambil oleh orang lain, meskipun yang ngerebut sahabat sendiri. Tapi dalam pemikiranku tentang itu, jika sahabatku nyaman bersama cewek yang kusukai, maupun sebaliknya maka aku harus siap mau tidak mau untuk menerima lukanya, dan aku sangat SIAP untuk itu.

Itulah salah satu resiko jika kita mencintai seseorang namun hanya bertepuk sebelah tangan, dan kuyakini itu sangat perih rasanya.

Kemudian aku mendekati kirana, dan terlihatlah sudah bahwa laki-laki itu adalah dio. Dio adalah anak IPA dan orangnya cerdas, baik, anak orang kaya, sopan, keren tapi enggak sekeren aku.
Sedangkan aku pintar tapi nggak pintar-pintar kali, suka buat masalah, brandalan, kadang tidak ada sopan santunnya, dan orang sederhana apa adanya. Tapi aku tidak menyesali semua itu, karena itulah AKU kalau tidak begitu mungkin itu TIDAK AKU.

Saat aku menghampiri kirana, sungguh dia kelihatan sangat cantik dilihat dari dekat. Dan aku juga berbincang dengan dio, sampai-sampai percakapan mereka yang tadi menjadi terhenti.

Aku bagaikan sebuah parasit yang mengganggu mereka saat mengobrol, tapi emang itu yang harus ku lakukan. Aku hanya takut kalau dio mengambil kirana, karena mereka mengobrol sangat serius. Aku juga takut kalau kirana jatuh cinta dengan dio, maka kalau itu terjadi berasa kiamat di dalam hatiku ini. Dan saat disana, aku ingin mengutarakan perasaanku kepada kirana, walaupun harus ada dio disana aku tidak takut untuk mengungkapkannya. Tapi kalau mengungkapkannya sekarang, takutnya malah membuat kirana jadi tidak suka denganku.
Apalagi kalau ditolak dengan kirana, bisa jadi malu dan apalagi disana ada dio. Yahhhhh namanya juga nembak cewek yang pasti jawabannya "YA" atau "TIDAK".

Kalau jawabannya "YA" berarti kirana betul menyukaiku, tapi kalau dipikir-pikir apa yang disukai dari diriku. Apalagi aku orangnya humoris, nanti malah dikiranya cuman candaan. Dan di dalam benak hatiku, kirana kan orangnya tidak mau asal-asalan apalagi masalah yang beginian.
Sedangkan masalah tugas sekolah aja sangat diperhatikan dan betul-betul apalagi masalah yang beginian, bisa ditolak mentah-mentah aku.
Tapi aku bukan tipe cowok yang berani dalam hal-hal beginian, apalagi dalam menyampaikan perasaan suka ke dia, seperti menyerahkan diri ke kandang singa. Tapi kalau tidak sekarang, mungkin malah dio yang dapatkan hati kirana.

Tapi kalau jawabannya "TIDAk" bisa sakit yang luar biasa di hatiku, apalagi kalau dia berkata "kamu bukan cowok tipeku". Kalau kirana berkata seperti itu, mungkin rasa kecewa akan tumbuh dan lama-kelamaan apabila tidak bisa di kontrol, akan bisa menjadi sebuah benci.

Tapi cuman ini momen yan tepat untuk mengutarakannya, karena kalau aku menunda-nunda lagi, ini akan berakhir dengan kesedihan yang mendalam.
Jujur kalau masalah yang begini aku bukan orang yan handal, tapi aku mohon kepada mu Tuhan, untuk memberanikan diri untuk mengutarakannya walaupun hanya dalam beberapa menit atau bahkan dalam hitungan detik.

Ternyata begitu rumitnya cinta ini, emangnya apa yang membuat ini semua menjadi rumit?. Mungkin hanya akulah yang membuat semua itu menjadi rumit. Dan mungkin aku tidak terlalu siap dengan jawabannya nanti, entah itu "IYA" atau "TIDAK".
Tapu kalau dipikir-pikir kalau aku terus diam dan menyembunyikan perasaan ini, nanti mala kirana sudah dimiliki orang lain sebelum aku menembaknya. Aku harus bisa bersifat seperti seorang pemberani yang siap untuk apa saja dan menanggung beban yang diterima.

Mungkin itulah yang melatarbelakangi "cinta butuh pengorbanan". Semoga cinta yang kujaga untuk kirana ini tersampaikan dengan baik, dan dia bisa mengetahui kalau selama ini aku tulus dan menunggu dia sampai kapanpun dan aku juga ingin memberi tahu ke dia, betapa banyak pengorbanan untuk menjaga cintaku ke dia. Inilah puncak dari penantian cinta yang sudah bertahun-tahun bersemayam.

Aku juga sudah siap untuk mendengar caci dan pujian dari mulutmu, dan ku anggap semua itu sebuah jawaban yang sangat manis darimu, walaupun ada makna yang mungkin menyakitkanku.

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang