Sambungan(hancur)

74 8 0
                                    

Dan aku berpikir, apa yang terjadi di hari ini bukan berarti ini segalanya. Karena apapun yang terjadi kuharap menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena aku sudah mengetahui perasaan kirana kepadaku.

Aku mulai melangkahkan kakiku ke kirana, berjalan dengan penuh harapan, setiap langkah ini mungkin bisa menjadi awal baru atau bahkan akhirku bersama kirana.
Sampai dihadapannya, aku mulai memegang kedua tangannya yang dingin dan lembut bagaikan salju.
Aku melihatnya dengan  perasaan terdalam yang ku rasakan, aku tidak merasakan apapun yang ada di sekitarku, cukup dia dan dia yang ada di pikiranku.

Saat aku melihat kedua matanya, bagaikan ada cinta dan kasih sayang yang sama dengan yang kumiliki. Bagaikan matahari terbit yang membuat seluruh alam senantiasa mengikuti cahaya yang engkau berikan walaupun harus menerjang jurang yang curam untuk mendapatkannya namun itu bukan apa-apa asalkan mendapatkan cahayamu.

Tapi aku berharap semoga kamu tidak menjadi matahari terbenam, yang menarik semua kenikmatan yang kau berikan kepada siapa yang membutuhkanmu, dan lari meninggalkan semua yang membutuhkanmu dan mungkin semuanya hanya berharap untuk kau kembali lagi, agar tidak terlarut dalam kegelapan.

Tapi aku tidak mengibaratkanmu sebagai matahari, karena saat aku melihatmu, yang kulihat hanya anugerah tuhan yang terindah, yang bisa ku nikmati dengan perasaan yang luar biasa ini.

Aku mulai berbicara kepada kirana, dengan nada lembut dan suara yang meyakinkan hatinya kalau ini semua nyata. Aku: "kirana..., aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu, tapi sebelumnya aku meminta maaf apabila aku salah dan lancang kepadamu".

Kirana (menyambut): "ihhh emang kenapa daf, aku tidak pernah melihat seorang dafa seserius ini kalau berbicara apalagi ada kata maaf-maafnya, kamu kan orangnya suka becandaan, orang yang humoris"(sambil tersenyum kepadaku).

Aku: "kirana... sebenarnya ada sesuatu yang ingin kukatakan, dan ini menjadi bebanku saat aku mulai bertemu denganmu"(mengalihkan pandanganku dari kirana).

Kirana: "ada apa sebenarnya sihhh daf, kenapa kamu jadi begini, tidak seperti biasanya, apa aku ada salah?, atau mungkin kamu lagi ngerjai aku ya?"

Aku: "ini serius loh kirana, aku suka ngerjai kamu kan, karena aku cinta padamu"(berkata seolah seperti tidak ada beban).

Kirana(terkejut): "apaaaa, maksudnya apa ya daff?, kamu pasti lagi ngerjai aku kan"(heran).

Aku(berkata di dalam hati): "sudah kuduga, kirana gak akan percaya sama aku, walaupun aku sudah mengungkapkannya dengan secara spontan"

Aku: "kirana... sebenarnya aku memang suka dan aku jatuh cinta padamu, sejak awal kita jumpa. Aku sudah memendam perasaan ini sejak lama, aku tak tahu apa yang membuatku jatuh cinta kepadamu, aku tak menyangka kalau ini bisa terjadi, dan aku telah jatuh teramat dalam ke hatimu. Hari demi hari yang kulewati, aku tidak pernah bisa untuk membuang pikiranku tentang kamu, kamu tahu rasanya kan".

Kirana: "daf, kamu kok bisa begini?. Ada apa dengan kamu?, kamu membahS tentang cinta yang kamu sendiri tidak tahu arti maksudnya

Disaat itu dio mengikuti pembicaraan kami, aku ingin mengusirnya tapi karena disitu ada kirana, aku tidak akan melakukan hal itu. Lagi pula, mereka yang duluan bertemu. Tapi aku berharap jangan sampai dia ikut campur dalam semua ini.

Aku: "kirana, memang aku bodoh dalam hal ini. Tapi aku bisa jadi kuat, karena aku masih mempunyai hati ini. Kau tahu kan kalau aku orangnya bengis dan kasar, mungkin pada saat itu aku belum mempunyai hati, karena dengan melakukan itu, sama saja kalau aku menunjukkan kelemahan hatiku. Tapi sekarang, dafa yang ada di hadapanmu ini telah memilik hati, disamping itu, aku juga memiliki perasaan ke kamu"(berbicara dengan nada lembut, dan berusaha membuat kirana percaya).

Dio(menyambung): "bukannya aku mau ikut campur, tapi kamu tahu kan kalau kirana orangnya suka details terhadap sesuatu".

Aku: "ehhh maksudnya apa?, aku tidak berbicara dengan kau, lebih baik diam disana, atau kuhabisi kau disini"(nada suara meninggi)

Dio: "kau tidak paham ya, kau tidak akan bisa jadi pendamping kirana"(menyombongkan diri).

Kirana: "sudah hentikan, ada apa dengan kalian berdua?. Kalian membawa namaku seolah aku menjadi barang rebutan. Tidak biasanya kalian begini, aku sedih melihat kalian menjadi bertengkar"(raut wajah kecewa)

Dio: "ini semua karena kau daf, kau membuat kirana menjadi sedih. Kau bahkan tidak memikirkan apa yang terjadi kedepannya, kau punya otak atau tidak sihhh?"(mengeluarkan suara tegas).

Aku: "kirana... maafkan aku, aku telah membuatmu menjadi sedih, aku memang bodoh, dan aku memang tak pantas untukmu. Mungkin memang seharusnya aku tidak harus mempunyai hati, dan mungkin aku akan tetap menjadi IBLIS. Yahhh itu yang pantas untukku, dan aku bidoh telah terjebak perasaan ini, mungkin dengan perasaan ini aku berubah, tapi takdirku tidak disini tapi disana"(raut wajah berubah menjadi asing).

Dio: "baiklah... kirana yuk kita pulang, papamu kan memintakku untuk mengantarmu pulang, dan menjagamu, aku sangat senang dengan tugas ini"(senyum dengan muka brengseknya).

Kirana: "ya... tapi tunggu, (menghampiriku) dafa aku mohon padamu, maafkan semua kesalahanku padamu dan aku berharap agar kamu bisa mempunyai hati untuk bisa lebih baik lagi. Aku senang kok, karena pada hari ini kamu berani mengutarakan perasaanmu kepadaku dan aku berharap kamu bisa menjadi malaikat"(sambil tersenyum)

Aku: "apakah kau juga cinta kepadaku?"(raut wajah mulai kembali baik)

Kirana: "aku mau menjawabnya, tapi tidak sekarang, ini demi kebaikan kita juga"(datang sambil memegang pipiku dan mengusap pakaianku)

Aku: "kirana terimakasih, terimakasih untuk semuanya, aku tidak tahu kalau kau akan menanggapinya seperti ini."(sedih)

Kirana: "dafa, aku ingin kamu menjadi sukses dimasa depan, dan aku ingin kamu menjadi lebih baik lagi. Aku ingin kau bisa merubah sifat burukmu itu.(berkata sambil meninggalkan aku)."

Akhirnya aku sudah menyampaikannya, aku bangga dengan diriku. Dan aku bangga kalau kirana ternyata perhatian kepadaku. Dan sesungguhnya aku tak ingin kirana pergi, sebelum menjawab pertanyaanku. Dan aku berharap agar kirana nanti menjawab "YA". Kirana andai saja kau tahu bagaimana aku berjuang dan mempertahankan cinta ini, aku yakin kau akan terlarut bersamaku. Tapi aku yakin bahwa kau sebenarnya juga sedang merasakan perasaan yang sama denganku, namun kau belum mau membukanya. Ingatlah kirana, aku akan terus berjuang untuk perasaan ini, walaupun banyak perbedaan diantara kita.

Kirana mulai pulang bersama dio, dan meninggalkan acara. Saat di dalam mobil, kirana begitu kelihatan senang bercampur dengan perasaan sedih. Dan dia hanya melihat keluar jendela mobil,  dan dia tersenyum bagaikan ada seseorang diluar sana. Tapi aku berharap senyumannya itu berkat diriku.

Kirana(di dalam hati): "dafa, stay with me"(berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang