t u j u h b e l a s

939 105 53
                                    





Kadang, Paris bingung dengan yang dia rasakan sekarang. Ngeliat gebetan jalan bareng cewek, ngobrolin hal-hal asik, trus bercandaan gitu. Kayak pasangan serasi, kenyataan pahit yang Paris liat saat ini.

Cemburu? Banget, tapi Paris nggak punya hak untuk itu. Dia hanya bisa tersenyum samar.

Paris menghela napasnya kasar. Dia sekarang lagi duduk ngadem di bangku penonton deket lapangan basket, eh taunya gebetan lewat bikin dia tambah gerah. Ya kalo jalan sendiri sih b aja, lah ini sama cewek lain bor.

Dan kayaknya Hoshi emang nggak sadar kalo Paris lagi liatin dia. Hoshi duduk agak jauhan dari Paris dan membelakanginya.

Heh dasar. Yang waktu itu meluk gue seenak jidat, sekarang malah mesraan sama cewek lain.

Paris megang kaleng minumannya erat, seolah siap ngelempar benda itu ke kepala Hoshi.

"Tumben sendiri?"

Paris menoleh, menatap cowok yang dia kenal meskipun nggak akrab, Wonwoo.

"Lagi nenangin pikiran aja," jawab Paris pelan.

Wonwoo meliriknya sejenak dan mengalihkan pandangannya ke kanan. Tepat ke arah Hoshi sama seorang cewek yang lagi sibuk ngobrol.

"Yakin pikiran lo tenang? Atau tambah rusuh?" Wonwoo tersenyum kecil.

Paris ngerutin dahinya bingung, "Maksud lo?"

"Nggak cemburu sama mereka? Pacar lo kan itu?" Wonwoo menunjuk samping kanannya.

Paris melihat apa yang baru saja ditunjuk Wonwoo dan berdehem kecil.

"Ngapain cemburu, pacar juga bukan."

"Cemburu nggak mesti pacaran dulu," sahut Wonwoo.

Skakmat! Saik dah Wonwoo, ihiy!

Paris diam nggak berkutik. Entah apa yang harus dia omongin lagi, karna ucapan Wonwoo cukup membuatnya tertohok.

"Hoshi katanya ikut lomba, tiga minggu lagi. Makanya jarang keliatan, sibuk latihan." tanpa disuruh siapapun, Wonwoo menjelaskan keadaan Hoshi pada cewek di sampingnya.

"Gue nggak nanya," balas Paris.

"Gue ngasih tau, karna dia suka sama lo."

Dia suka sama lo.

Empat kata yang bikin Paris terdiam membisu. Hoshi suka sama dia, tapi malah berduaan sama cewek lain? Heol, Hoshi kayaknya harus ke dokter.

Kedua insan berbeda jenis itu tak bersuara selama beberapa menit hingga salah satu dari mereka berdiri.

"Mau kemana?" tanya Wonwoo.

"Ke uks,"

"Ngapain?"

"Mau nyari kitab suci, ya mau istirahat lah!" seru Paris yang mulai kesel sama cowok bermuka datar ini.

"Lo sakit?"

Banyak nanya lo kampret!

"Pusing, dah gue mau pergi!"

Paris bergegas pergi sebelum Wonwoo mencegahnya lagi.

Cowok itu menatap lekat punggung Paris. Dia menghela napasnya kasar.



Paris terbangun ketika mendengar pintu uks terbuka. Dia melirik arlojinya, udah jam empat lewat lima belas menit artinya kegiatan belajar udah selesai dan lanjut ekskul.

Paris yang tadi tidur membelakangi pintu kemudian membalikkan badannya. Dia ngeliat seorang cowok yang baru saja masuk dan mendekat ke arahnya. Paris bangkit dan duduk di kasur.

"Udah bangun?" tanya cowok itu saat dia udah di hadapan Paris.

"Nggak, gue masih tidur."

"Jutek banget sih mba," canda cowok itu.

Ayo tebak siapa?

"Bacot, gue mau pulang." Paris berdiri dan akan keluar kalo saja tangan itu nggak nahan dia.

"Pulang bareng sama gue yuk?" tawarnya.

"Gue pulang sama Jihoon."

"Dia udah balik duluan, ada urusan katanya."

Ck, dasar teman. Bilangnya pulang bareng, eh malah ninggalin.

Paris mencoba ngelepas cengkraman cowok itu ditangannya, tapi gagal.

"Pulang bareng gue aja ya, sekalian mampir bentar ke mcd."

Hoshi mengeratkan pegangannya ditangan Paris. Cewek itu menghela napasnya pelan dan mengangguk.

Hoshi tersenyum kecil. Dia melepas jaket yang dipakainya dan mendekat ke Paris.

Paris yang ngeliatnya langsung ngehindar, "Mau ngapain lo?"

Nggak peduli dengan omongan Paris, Hoshi tetap mendekat hingga akhirnya mereka berdua berhadapan dalam jarak yang cukup wow. Fantastic baby! Dance, uhu~

Oke, authornya receh.

Hoshi menatap lekat mata Paris. Entah kenapa, jantungnya berdebar-debar sama seperti saat dia memeluk Paris waktu itu.

Paris melotot ketika Hoshi mendekatkan jarak wajah mereka. Cowok itu tersenyum miring dan berbisik ditelinganya.

"Lo nembus,"

Dua kata yang bikin Paris kicep sekaligus malu. Hoshi menjauhkan dirinya dan tersenyum manis.

Masih sempet-sempetnya lo senyum, untung gebetan.

Paris melirik jaket Hoshi yang menutupi bagian bawahnya.

"Yuk pulang." Hoshi menarik tangannya dan keluar dari uks.

Paris heran, kenapa suhu udara mendadak tambah panas bahkan saat mereka sudah keluar dari ruangan itu? Ya, tanyakan saja pada rumput yang lagi dugeman.


Makasih, karna udah bikin benteng hati gue runtuh.

× × ×






ending yang aneh. iya aku tau ini ngebosenin, aku bingung sama alurnya dan jadinya gini huhu:')

next chapter akan dilanjut setelah uas. jadi, mohon bersabar untuk nungguin lagi ehe, ya aku tau kok nunggu itu ga enak:')

KEEP VOTE AND COMMENTS, OKAY.

rosserenity.

doi +hoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang