3

3.5K 529 24
                                        

Winter Goes
By: ippi-chan
Pair: Markhyuck
Genre: angst
Warn!: BXB! YAOI! SHOUNEN-AI!
Disc: semua cerita murni karangan ippi, cast hanya minjam, arra?

Winter Goes

Haechan kembali melihat jam yang ada dipergelangan tangannya. Lagi-lagi Lucas telat menjemputnya, batin Haechan. Kedua tangannya saling ia gosok-gosokan guna mencari kehangatan. Maklum saja, musim dingin baru saja tiba. Musim dimana ia dan Mark sangat menyukainya.

Entah kenapa, padahal mereka hanya akan menghabiskan waktu hanya dengan saling memeluk dan bercerita sambil menikmati segelas coklat panas buatan Haechan. Haechan menggeleng-gelengkan kepala menepis segala angan yang melintas dalam pikirannya tentang Mark. Tak memungkiri bahwa Haechan juga berharap waktu seperti itu dapat diulang kembali.

"Astaga." Ketika sadar dengan pikirannya Haechan malah terkejut sendiri dengan pikirannya. Mengapa harus Mark? Sedangkan kekasihnya adalah Lucas? Tanya Haechan dalam hati.

Sekali lagi, Haechan melihat jam yang ada dipergelangannya. Sudah hampir satu jam Haechan menunggu Lucas di depan kelas. Memang, sejak kejadian dimana mereka bertengkar hebat, Lucas memutuskan untuk mengantar jemput Haechan waktu kuliah.

Haechan sendiri juga tak bisa menolak perintah dari Lucas. Karena terlalu lama menunggu Lucas, Haechan memutuskan untuk berjalan keluar menuju gerbang. Ia juga ingin menikmati hujan salju yang ada di luar.

Haechan mengeratkan mantel tebal yang sedang dipakainya agar ia tetap hangat. Tak lupa ia memakai sebuah sarung tangan berwarna baby blue yang diberikan oleh Mark dilengkapi dengan sebuah topi rajut berwarna putih. Jika dilihat, Haechan tampak menggemaskan dengan penampilannya sekarang. Bagaimana tidak, ia hampir tenggelam dalam balutan mantel itu, sangat cocok dengan wajahnya yang imut sekaligus manis itu.

Haechan mulai melangkahkan kakinya menuju luar gerbang universitasnya. Haechan menikmati setiap rintikan salju yang mengenai wajahnya. Ia merasakan dingin tapi tak membekukan. Jika dulu saat masih bersama dengan Mark, Haechan pasti akan dimarahi karena setelah menikmati hujan salju ia pasti akan demam. Mengingat hal itu tanpa sadar Haechan terkekeh, tapi dalam sekejap kekehan itu berubah menjadi air mata kala Haechan mengingat bahwa hubungannya dengan Mark semakin jauh. Haechan beberapa kali mengirim pesan singkat pada Mark, namun tak ada balasan. Haechan amat sangat merindukan Mark.

"Haechan?" alangkah terkejutnya Haechan kala ada yang memanggil namanya. Suara berat yang terdengar serak entah karena apa. Dengan cepat Haechan mengusap airmatanya dan mendongak menatap seorang yang memanggilnya, pasalnya Haechan sedari tadi menangis dengan menunduk dalam jadi tak melihat apa yang ada di depannya.

"Jeno? Ada apa?" saat Haechan mendongak, pandangan pertama kali adalah penampilan Jeno yang tampak berantakan walaupun tak mengurangi kadar ketampanannya. Jeno terlihat kacau dengan wajah pucat bak vampire, bibir yang hampir membiru.

"Kau tak apa?" Haechan berucap khawatir, pasalnya Jeno tak kunjung menjawab hanya menatapnya datar saja. Apalagi melihat keadaan Jeno yang seperti ini, Haechan yakin Jeno pasti sudah lama sekali berada di luar sini.

"Kau tak ingin segelas coklat hangat, Jeno?" Haechan kembali membuka suara ketika Jeno belum juga menjawab ucapannya.

"Kenapa kau tak pernah datang? Mark hyung selalu menunggumu." Hanya itu yang mampu keluar dari mulut Jeno. Bukan jawaban atas pertanyaan Haechan. Namun, sebuah pertanyaan yang membuat Haechan merasakan denyutan sakit ketika mengingat Mark.

Winter Goes✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang