Winter Goes
By: ippi-chan
Pair: Markhyuck
Genre: angst
Warn!: BXB! YAOI! SHOUNEN-AI!
Disc: semua cerita murni karangan ippi, cast hanya minjam, arra?-winter goes-
Haechan mengusap airmata yang ada dipipinya dengan kasar, ia tak ingin terlihat berantakan saat bertemu dengan Mark. Jeno juga demikian, hyungnya sangat membenci jika orang yang sangat disayanginya menangis karenanya. Haechan dan Jeno juga sudah paham jika Mark sangat tak menyukai jika ada yang menangisi dirinya.
“Bersikaplah seolah kau tak mengetahui bahwa Mark hyung sakit. Bersikaplah seperti biasa, Haechan.” Jeno memperingati Haechan. Mark akan marah ketika ada yang memberitahukan penyakitnya pada orang lain selain Jeno.
“Hikss.. bagaimana aku sanggup? Hikss.. Mark hyung baik-baik saja kan, Jeno? Hiks..” baru saja Haechan menghapus jejak airmata, namun ia kembali menangis. Jeno hanya mengangguk mengiyakan ucapan Haechan. Jeno tak ingin melihat Haechan menangis saat bertemu dengan Mark.
Haechan masih mencoba meredakan tangisnya. Saat perjalanan Haechan menangis terus menerus, Jeno sendiri menyetir seperti orang kesetanan. Tujuannya hanya segera membawa Haechan pada Mark yang sedang sekarat.
Sekarang mereka sudah berada di depan ruang rawat Mark. Disana terrlihat tubuh Mark yang sangat kurus, dengan berbagai alat yang menempel pada tubuhnya. Haechan menangis histeris ketika melihatnya, hampir saja ia jatuh pingsan kalau Jeno tak menenangkannya dengan kata-kata yang membuat Haechan berusaha menjaga kesadarannya.“Mark hyung, Mark hyung …” Haechan terus merapal nama Mark seolah itu adalah mantra ajaib yang membuat Mark terus hidup.
Haechan terus mengucap kata maaf pada Mark. Haechan dan Jeno segera berdiri ketika dokter dan para perawat yang baru saja keluar dari ruangan itu. Jeno segera menanyakan keadaaan Mark, Haechan sibur menangis tersengguk.
“Bagaimana, dok?” Jeno bertanya dengan tergesa-gesa. Dokternya hanya menggeleng lemah dengan pertanyaan Jeno.
“Mark meminta semua alat yang ada ditubuhnya segera dilepas. Ia sudah kehilangan semangat hidupnya” hanya itu yang dapat disampaikan oleh sang dokter. Haechan masih menangis tersedu mendengarnya.
Setelah dokter keluar, mereka masuk ke dalam ruangan. Mark sedang tertidur dengan damai dengan alat yang masih menempel seolah menyiksanya.“Mark hyung, ada Haechan disini. Apa kau tak ingin membuka matamu?” Jeno berbisik kepada Mark yang tengah terlelap. Mark perlahan membuka matanya yang terasa sangat berat. Ia membuka matanya dan betapa sakit hati Mark ketika pemandangan pertama kali yang dilihat adalah Haechan dengan wajah sembab karena menangis.
“Haechan, kenapa?” hanya itu yang keluar dari mulut Mark. Haechan tak sanggup lagi membuka suara, ia hanya menggeleng menjawab pertanyaan Mark. Haechan menutup mulutnya menahan isakan yang keluar. Wajahnya penuh airmata dan memerah. Jeno merasa tak sanggup melihat interaksi mereka. Jadi, ia keluar untuk memberi ruang privasi bagi keduanya.
Haechan mencoba menghentikan tangisnya. Ia ingin banyak bertanya pada Mark. Mata Mark sayu, ia tak sanggup bergerak untuk merengkuh tubuh Haechan. Ingin rasanya Mark memeluk Haechan.
“Mark hyung, tak ada yang ingin kau sampaikan untukku?” setelah berusaha berhenti menangis, Haechan membuka suara untuk mencairkan keadaan hening yang melanda mereka berdua.
Mark tak menjawab, namun ia berusaha menggeser tubuhnya ke samping. Ia memberi sedikit ruang pada ranjang rawat yang sedang ditidurinya.
“Berbaringlah, Haechan. Kau pasti lelah.” Mark berucap demikian pada Haechan. Haechan dengan segera menidurkan diri di samping Mark. Ruang rawat Mark memang kelas VIP jadi ranjang yang ditempatinya juga cukup luas untuk ukuran ranjang rawat biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Goes✔
FanfictionSebuah kesakitan saat ditinggalkan. Penyesalan yang dalam dan sebuah musim dingin yang telah berakhir. Semua itu membuat Haechan menyesal sangat dalam. MARKHYUCK! LUCHAN! NOMIN!!