Prolog

9 3 0
                                    

Ting..bunyi pintu berdenting pertanda ada tamu yang datang. Nada buru buru ke depan. Melayani tamunya yang datang di toko bunga

"Selamat da-"

Ucapan Nada terhenti ketika ia melihat siapa yang berada di depannya. Tubuh Nada bergerar, matanya berkilat amarah. Ingin sekali ia memaki dan membunuh laki-laki di hadapannya ini. Namun nihil itu pasti hanya di perkiraannya saja

"Nada kenapa ga dilayanin tamunya" lila tiba di samping Nada dengan kerutan di dahi. Tidak biasanya Nada diam di hadapan pelanggan. Nada yang biasanya sangat antusias dalam melayani tamu. Mengenalkan jenis bunga yang ia punya. Tapi ah sudah lah batin Lila.

Raga memberi senyum kecil ke arah Lila.

"Bunga Lili lagi Ga?" Kekeh Lila. Raga tersenyum kecil sambil menganguk

"Udah kan tante?"

"Udah kok. Tante rangkai tadi. Kamu ikut aja sama Nada. Ntar Nada yang ngasih ke kamu"
Nada menatap ibunya minta penjelasan. Namun Lila bukannya peka. Malah tersenyum.

"Sok atuh. Anterin Raga ke belakang sayang. Rangkaian Lili udah bunda taroh di belakang. Barangkali Raga mau di rangkai lebih banyak lagi"

Nada menghela nafas pelan. Ia mengangguk. Dan berjalan mendahului Raga. Raga diam sambil menatap punggung mungil di hadapannya ini.

"Lili warna apa mas?" Tanya Nada sedikit bergetar dan takut. Ia menjaga jarak dengan Raga. Takut apa yang di lakukan Raga tadi pagi malah kembali terulang

"Lili putih"

Nada mengangguk, ia dengan gesit mengambil Lili putih yang telah di rangkai Lila tadi. Dan menyerahkan kepada Raga.

"Thanks" ujar Raga lalu pergi meninggalkan Nada yang masih menunduk takut
Raga menyerahkan Lilinya pada Lila.

"Berapa tante?"

"250.000 Ga. Kan biasanya juga segitu"

Raga membalas dengan senyum kecil dan mengambil uang cash dalam dompetnya. Menyerahkan kepada Lila

"Makasi yah Ga. Sering sering kesini ya" menyerahkan lili yang sudah di kantongi. Raga menerima dengan senyuman. Dan pergi dari toko bunga

Nada memegang dadanya, berdetak tak karuan saat Raga berada di dekatnya tadi. Rasanya entah apa. Nada menyentuh dadanya lagi dan lagi. Tanpa ia sadari senyum kecil terbit di bibirnya.

---

Eng ing eng..
Prolog gaje udah aku update wkwk
Ohya vommentnya ding jangan lupaa. Makasih yaa😊

Find The Beauty In EverydayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang