Aku mulai menggigiti jari kuku ku, entah kenapa rasa cemas terus menghantuiku, bukan rasa bahagia yang seharusnya kurasakan namun rasa cemas yang terus muncul. jantungku seakan copot ketika seorang pria membuka pintu dan langsung berlari ke arahku . pria itu nampak mengatur nafasnya setelah berlari. kemudian tersenyum menatapku. aku bahkan tak bisa tersenyum sekarang rasanya saraf senyumku mati hari ini.
"kau bisa pergi sekarang selagi kau punya kesempatan untuk pergi." ucapku sekali lagi meyakinkannya agar tak salah mengambil keputusan. pria itu kembali tersenyum menatapku.
"nan park chanyeol, menginginkanmu menjadi istriku." ucapnya dengan keras dan lantang.
"apa kau tak akan menyesalinya? kau tau kan bahwa banyak sekali yeoja diluar sana yang juga mencintaimu, dan kurasa aku kurang baik jika harus menjadi istrimu." ucapku cemas sekali lagi agar chanyeol tak menyesali keputusannya di masa depan.
"apa kau sengaja membuatku bersedih? saat kau selalu mengatakan bahwa kau tak cukup baik bagiku jantung ku berdetak dan aku tau bahwa kau selalu mengusahakan yang terbaik untuk ku, dan kau adalah wanita yang pantas untuk mendampingiku hingga akhir hayatku. percayalah padaku aku tak akan menyesali pilihanku untuk memilihmu. aku mencintaimu, sangat mencintaimu." entah kenapa setiap perkataan yang keluar dari mulut namja ini selalu saja mampu menenangkan hatiku yang cemas.
"kamu sangat cantik hari ini, sayangku." ucap chanyeol tersenyum kemudian mulai mendekatkan wajahnya kepadaku , semakin dekat dan semakin dekat membuatku menutup mataku dan mulai merasakan hembusan nafasnya di sekitar wajahku.
"yakk park chanyeol, dasar anak nakal." teriakan seorang yeoja membuatku segera membuka mataku dan melihat chanyeol nampak kaget. yoora unni masuk ke dalam ruanganku sambil memasang wajah marahnya pada chanyeol. dengan cepat yoora unni langsung menangkap chanyeol dan langsung menjewer telinga chanyeol, membuat chanyeol merintih kesakitan.
"yakk kau anak nakal, aku tau bahwa dia sangat cantik hari ini hingga kau terus ingin melihatnya, namun bagaimana bisa kau meninggalkan abeoji dan eomma di luar dengan tamu. aigooo." yoora unni terus mengoceh memarahi chanyeol. aku tersenyum kecil melihat tingkah kedua kakak beradik ini. yoora unni memeluk ku sebentar kemudian membawa chanyeol keluar dengan paksa.
aku tersenyum ketika tak selang beberapa lama aku melihat ayah masuk dan menatapku dengan canggung.
****
aku mencengkram lengan kemeja milik ayah, dan menatap pintu besar yang masih tertutup di depanku. aku menatap wajah ayah yang nampak tegang. aku kemudian tersenyum luluh dan memeluk ayahku. aku tak mau mengatakan apa pun karena aku pasti akan menangis tak bisa menahan air mataku.
pintu besar itu terbuka dan aku melihat seorang namja dengan setelan jas telah menungguku di ujung jalan ini. dia terlihat sangat tampan memakai jas itu, dan juga dia terlihat sangat bersinar.
aku dan ayah mulai berjalan langkah demi langkah perlahan mendekati pria yang berdiri dengan senyum cerahnya itu. bunga-bunga bertaburan seiring dengan jalanku menuju pria itu. aku seakan kembali mengingat memori-memori lalu dengan pria itu. dimulai saat malam itu saat aku tak sengaja bertemu dengannya di toilet ketika konser tengah berlangsung, kemudian kami bertemu di pesta teman, dan dia mengatakan bahwa dia ingin menikahiku. pria itu tak pernah memintaku untuk menjadi kekasihnya, pria itu langsung mengingikanku menjadi istrinya. aku terus bertanya padanya apakah dia sudah mengambil keputusan yang benar dan dia terus meyakinkanku bahwa dia ingin menikahiku.
ayah menyerahkan tanganku kepada chanyeol, chanyeol menggenggam tanganku dan memberi hormat pada ayahku. kemudian kami berjalan bersama untuk mengucap sumpah sehidup semati kami.
aku dan chanyeol kami berdiri berhadapan dan chanyeol memegang tanganku dengan sangat erat dengan terus tersenyum, aku bisa melihat matanya berbinar-binar saat ini.
"Saya, Park chanyeol menerima engkau, Kim dae yong menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, sampai kematian memisahkan kita." ucap chanyeol dengan perlahan namun pasti. air mataku menetes mendengarnya mengucapkan sumpahnya kepada tuhan. aku pun mengucapkan sumpahku dengan perlahan dengan beberapa air mata kebahagiaan yang menetes di pipiku. aku terus memandang mata chanyeol.
suho oppa dan sehun sebagai mc pernikahan ku hari ini mempersilahkan pembawa cincin untuk menyerahkan cincin kepada kami setelah kami mengucap janji, yoora unni terlihat sangat cantik berjalan membawa cincin. chanyeol tersenyum kemudian memasang cincin padaku, dan aku pun memasang cincin pada tangan chanyeol.
chanyeol dan aku tersenyum, dan chanyeol kemudian mulai menciumku. aku memejamkan mataku dan membiarkan chanyeol merayakan kebahagiaan kami. chanyeol melepaskan ciumannya dan aku membuka mataku kemudian aku mendengar orang mulai bertepuk tangan. kemudian aku memeluk chanyeol.
kami melanjutkan dengan pesta pernikahan kami, kami menyelenggarakan dengan kecil-kecilan mengundang kenalan dan keluarga secara tertutup dari wartawan. sorenya kami juga menyelenggarakan pesta kami dengan tema garden party yang sudah aku idam-idamkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
marry park chanyeol 18+
Fanfictionkamu adalah seorang istri dari pria sempurna park chanyeol. bersama kalian melewati semua bersama.