sunday morning

9K 181 0
                                    

hari minggu yang cerah, aku terbangun dan melihat namja yang masih tertidur di sampingku. aku tersenyum dan memeluknya rasanya aku tidak ingin bangun dan ingin selalu memeluk chanyeol seperti ini setiap saat. namun, aku pun bangkit dari ranjangku perlahan agar tak membangunkan namja di sampingku, kemudian aku pun mandi, setelah mandi kulihat chanyeol masih belum bangun aku pun berjalan ke ranjang kemudian membelai rambut chanyeol yang acak-acakan itu.

"chanyeol sayangg, ayo bangun, bukankah hari ini kita harus ke dokter untuk pemeriksaan toben secara rutin? aku akan ke swalayan depan sebentar pastikan aku kembali kau sudah mandi. arraseo?" ucapku kemudian mengecup kening chanyeol. aku pun kemudian mengambil masker dan topiku, entah kenapa chanyeol selalu menyuruhku memakai masker dan topi saat aku keluar tanpa chanyeol, dia berkata agar namja lain tak melihat ku walaupun itu berlebihan namun aku tetap melakukannya agar chanyeol bahagia.

aku pun membeli telur dan beberapa bumbu masak lainnya, karena chanyeol minta dimasakan omelet, selesai membeli beberap bahan masakan aku pun langsung kembali kerumah kulihat chanyeol sudah berganti baju dan sudah mandi. namun chanyeol kembali tertidur, aku pun terkekeh, namun chanyeol seketika bangun ketika aku tertawa.

 namun chanyeol kembali tertidur, aku pun terkekeh, namun chanyeol seketika bangun ketika aku tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku akan membuat omelet kau lanjutkan saja tidurmu." ucapku kemudian langsung berjalan ke dapur dan memasak omelet untuk suamiku.

****

aku dan chanyeol memeriksakan toben di sebuah klinik langganan chanyeol, namun nampaknya karena belum membuat janji dengan dokter kim , dokter kim tidak ada di klinik sehingga kami harus meninggalkan toben di klinik dan kata perawat kami bisa mengambil toben hari selasa karena klinik tutup hari senin. 

"honey, kita ke tempat sehun dulu ya? aku mau mengambil jam tanganku yang tertinggal disana. jika tidak segera ku ambil aku taku sehun akan merusaknya." ucap chanyeol yang langsung ku iyakan.

chanyeol memarkirkan mobilnya dan kami pun naik ke lantai 9 untuk menuju ke apartemen mewah milik sehun. setelah memencet bel beberapa kali akhirnya sehun membuka pintu dengan rambut yang acak-acakan karena sepertinya dia baru bangun. kami pun masuk ke dalam apartemen sehun dan melihat betapa berantakannya apartemen sehun.

"kau rajin sekali sehingga apartemenmu begitu kotor." ucap chanyeol

"kau seharusnya segera menikah." ucapku menyarkankan sehun

"ini sudah bersih. dan juga aku masih mencari yang sesuai. sebenarnya aku sudah menemukan tapi kau sudah menjadikannya istri hyung." ucap sehun membuatku tersenyum, chanyeol pun mengerutkan dahinya dan kemudian hendak menendang sehun , namun sehun sudah berlari terlebih dahulu.

"arraseo arraseo mianhae hyung. ini masih pagi." ucap sehun sepertinya menyerah dengan begitu mudah.

"yakk aku mau mengambil jam tanganku." ucap chanyeol menyampaikan tujuannya

"ambil saja sendiri itu di meja."

"yakk kalian sangat kejam, kalian mendatangi seorang lajang tanpa membawa makanan. ahh anida chanyeol hyung yang kejam dan nuna tidak. aku masih sangat menyukai nuna." ucap sehun membuatku kembali tertawa.

"kau mau mati?" ucap chanyeol yang sudah kembali dari mengambil jam tangannya.

"sudahlah honey ayo kita pulang, kita tinggalkan saja namja jomblo ini dan dia terlalu merindukan mantannya yang ada di china hingga membuat pikirannya miring." ucap chanyeol menggengam pergelangan tanganku.

"jadi kau masih belum bisa move on dari mantanmu yang di china itu?" ucapku sambil tertawa, membuat sehun merengek seperti anak kecil. aku dan chanyeol pun berjalan menuju pintu namun tiba-tiba sehun memanggil chanyeol dengan wajah serius.

"hyung."

"waeyo?" jawab chanyeol

"apa kau tak apa?" tanya sehun dengan wajah serius

"gwaechana." ucap chanyeol

****

aku memandang wajah chanyeol yang sedang menyetir itu memikirkan perkataan sehun dan chanyeol sebelum kami pulang.

"chanyeol~ah?" panggilku

"wae? kau ingin sesuatu?" 

"apa maksud sehun tadi?" tanyaku

"sehunie? ahh biarkan saja dia, dia pasti sedang gila. jangan dipikirkan. ahh kau ingin eskrim di ujung jalan? ayo kita mampir kesana sebentar." ucap chanyeol.

marry park chanyeol 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang