marry park chanyeol 18+

lets live together forever

aku melihat chanyeol yang terlelap dia terlihat begitu kelelahan,aku mengaktifkan ponselku dan melihat ada 104 panggilan tak terjawab dan 78 pesan dari chanyeol, sepertinya benar dia memang menggila saat mengetahui aku tak ada.  malam ini kami menginap di busan dan besok kami akan kembali ke seoul.

hari ini aku berjanji tak akan meninggalkan chanyeol lagi, apa pun yang terjadi aku akan bersama dengannya, aku juga tak akan lagi meragukan ketulusan chanyeol. dan aku akan menyerahkan hidupku sepenuhnya untuk chanyeol , suamiku.

aku pun terlelap dalam dekapan chanyeol, malam ini tubuh kami saling meyakinkan bahwa kami benar-benar tak ingin kehilangan satu sama lain.

****

"jangan pernah sekali lagi berfikir bahwa kamu akan meninggalkanku. aku ingin kamu selalu bersama ku disisiku dan kita menghadapi dunia bersama. kamu adalah oksigen bagiku tanpa kamu aku tak bisa hidup.aku mencintaimu istriku" ucap chayeol dengan wajah serius namun kemudian berubah menjadi tertawa keras setelah ia menyelesaikan kalimatnya.

"ini bocah ngapa yak? kayaknya berubah jadi sedeng(gila)pas gue tinggalin kemarin, padahal baru ditinggalin sehari ga ada aja udah kek gini apalagi sebulan pasti ni bocah keluyuran di jalan ketawa-tawa cuma pake sempak." batinku dalam hati namun memilih tak mengucapkannya karena nanti chanyeol pasti akan marah.

****

setelah kejadian hari itu, chanyeol lebih terbuka denganku dia tak pernah lagi menyembunyikan masalah. dan aku lebih mengenal chanyeol. namun kadang aku merasa kesepian karena chanyeol harus pulang malam atau bahkan tidak pulang karena pekerjaannya, jadi saat chanyeol tidak pulang aku akan tidur dirumah ku, atau tidur dirumah mertuaku.

aku berbaring di ranjangku sambil menunggu chanyeol pulang aku membaca novel. pintuku terbuka dan seorang namja muncul dari balik pintu aku tersenyum bahagia melihat chanyeol dengan senyum lebarnya.

"hari ini aku ingin pulang dengan cepat karena aku sangat merindukanmu." ucap chanyeol sambil mengendorkan dasinya. 

aku membuka kedua tanganku dan chanyeol langsung menerkam ku.

aku meletakan kepalaku di atas dada bidang chanyeol, olahraga dan diet yang dilakukan chanyeol bisa membuat dada chanyeol kembali bidang. keringat masih menempel di tubuh kami berdua. dan aku bisa mendengar jantung chanyeol masih berdetak kencang.

"yeollie~ah apa yang kau katakan pada ayahku waktu itu aku penasaran." ucapku kembali menanyakan pertanyaan itu karena penasaran.

"emhhh abeojji kumohon izinkan aku menikahi putrimu, anda mungkin ragu denganku karena takut jika putri anda akan tersakiti, namun percayalah aku park chanyeol akan menjaga putrimu dan aku tak akan membiarkan putrimu terluka. sulit rasanya menemui putri anda dalam hubungan kami, namun ketika aku menikahi nya aku akan melihatnya dirumah disaat aku pulang, aku bisa melihatnya ketika aku bangun tidur, dan aku ingin dia hanya menjadi milikku. aku sangat mencintai putri anda jadi kumohon restui kami." perkataan chanyeol membuatku terharu dan ingin menangis.

"lalu biarkan aku juga bertanya padamu." sambung chanyeol

"wae?" 

"kenapa kau selalu memanggilku park chanyeol, chanyeol atau bahkan yeollie, aku sudah menjadi suamimu kenapa kau tak memanggilku honey, sayang, atau yeobo?" pertanyaan chanyeol membuatku tersenyum. 

"itu karena aku meyakinkan diriku sendiri, menikah denganmu masih terasa seperti mimpi bagiku aku takut jika tiba-tiba aku bangun dari mimpiku dan tak mendapatimu di hidupku. jadi dengan memanggilmu dan kau menjawab panggilanku itu seperti meyakinkan diriku bahwa kau bukanlah mimpi." ucapku. chanyeol memeluk ku.

"kalau begitu aku akan terus menggenggam mu, memelukmu, menciummu, dan selalu berada disisimu. aku tak ingin kamu berfikir bahwa aku adalah mimpi bagimu." ucap chanyeol memelukku.

***

aku melihat chanyeol sedang tampil di tv, sambil memakan makaroni aku melihat suamiku tampil di tv. sekarang chanyeol terasa sangat nyata bagiku. dia selalu ada disana di bangunku dan di tidurku. aku ingin terus mencintainya hingga aku tak lagi bisa bernafas, bahkan di kehidupan selanjutnya pun aku juga ingin terus mencintainya. aku memang tak begitu mengenal chanyeol namun tak masalah karena kami saling mencintai.

"honey aku punya kejutan untukmu." ucap chanyeol berteriak di pintu rumah. aku pun langsung berdiri dan menyambut chanyeol. kulihat chanyeol membawa kertas di tangannya.

"hari ini adalah tepat satu tahun kita menikah jadi aku punya hadiah untukmu." ucap chanyeol kemudian memberikan kertas itu padaku.

"ahhhhhhh... yak neo jinjja? kita akan berlibur ke eropa?" aku berteriak kaget , chanyeol memberikan tiket pesawat ke eropa untuk ku.

"geurae, mianhae karena honeymoon kita mundur satu tahun." ucap chanyeol. aku pun langsung memeluk chanyeol karena merasa sangat senang dengan hadiah yang chanyeol berikan. namun tiba-tiba saat perutku terasa sangat mual dan aku pun langsung berlari ke kamar mandi. 

"neo gwaechana?" tanya chanyeol memastikan keadaanku, aku dan chanyeol saling tatap seakan memiliki pemikiran yang sama. chanyeol pun bersorak dan memeluk ku dengan bahagia, chanyeol langsung menelfon semua keluarga kami dan juga member exo untuk memberitahukan kabar bahagia ini setelah dokter mengatakan positif. dan kalian tahu kelanjutannya adalah honeymoon kami berubah menjadi babymoon.

¤¤¤¤
Halo semuanya 😘 hehehe aku mau minta maaf kalau masih banyak typo atau ceritanya gak jelas T.T.

Tapi aku mau bilang terima kasih banyak atas vote dan comment kalian ❤ asli vote sama komentar kalian itu buat aku semangat bikin fanfic. Terima kasih juga yang sudah baca.

Menurut kalian aku terusin gak ff ini ? Atau cuma segini aja dan bikin ff baru? Comment ya ❤