PART 2

38 1 0
                                    

Dihari itu pagi yang sangat cerah dengan matahari menyinari bumi angin yang bertiup seakan menyejukkan hati dalam diam.Tuhan sellalu tau bagaimana agar makhluknya sellalu bersyukur.


Dihari itu tuhan mempertemukanku dengan seseorang yang seakan bersinar dari mata hingga menusuk kalbu.
Ketika raga ini berhadapan seakan melayang raga ini.

Hafid:"Hai,dil "

Dila :"Hai ......"(dengan raut wajah yang meleleh seakan tak percaya)

Hafid:"Kenapa dil?,ada yang salah denganku"

Dila. :"Gak salah lagi aku gugup,upss"(kata yang muncul dengan tiba-tiba)

Hafid:"Oh kirain apa"

Selang beberapa hari kemudian dila sellalu ketika ada hafid seakan ingin menghindar.Seakan ada rasa yang berbeda dalam kalbu ini,dan hingga tak bisa diungkapkan lagi dengan lisan.

Kemudian ia bertanya pada tuhan"tuhan tanda apa ini mengapa rasanya ada rasa yang beda?"Lama kelamaan setiap berhadapan denganya hati ini sellalu berdebar ingin sekali menyapanya dalam diam.

Ketika rasa itu semakin ada dalam hati ini rasanya gak berdaya dihadapanmu maupun seseorang yang dekat denganmu.


***************

Aku tak dekat denganmu temanmu juga bisa.Karena apa dengan aku dekat dengan seseorang yang tau tentangmu aku akan memperoleh keuntungan dengan si dia.

Dia adalah Riyan teman raja dalam relung hati ini

Ketika pulang sekolah aku berjumpa dengan Riyan.

Dila :"hai yan,dapet salam"

Riyan:"Dari siapa?"

Dila. :"Dari Cristi"

Riyan membalasnya dengan senyuman sambil berjalan menuju pintu gerbang sekolah ,sesampainya dirumah.

Cristin menanyakan hal itu kepadaku melalui pesan singkatnya,lalu kujelasin semuanya kalau aku hanya bergurau saja.Riyan juga mengirim pesan kepadaku dihari yang sama .

Mulai dari pesan singkatnya diriku mulai akrab seolah waktu berjalan dengan cepat.Lama kelamaan ia mulai mengutarakan perasaanya kepadaku,mulai ada sayang ,cinta ,perhatian darinya.

Namun aku disini tak punya rasa itu kepadanya sama sekali,dia hanya kuanggap sebagai obat rinduku dengan Hafid bukan denganya........

Riyan sellalu ada buatku namun aku mengabaikanya,ia sellalu ada buatku dan sellalu mendukungku ,meskipun disisi lain ia sudah tau akan aku mencintai hafid temannya sendiri.Namun semangatnya dalam dirinya tak akan pudar.

Disiang itu aku bertemunya diperjalanan searah denganya,ketika ia mengetahuiku seolah ia tak melihatku.
Ketika laju motorku berdampingan denganya.

Dila :"Dari mana yan?"

Riyan:"Habis beli ini!"
(Ia membawasebuah yang ada didalam kantungnya)

Dila:"Kirain mau kerumahku"
(Bercandaanya kepada riyan)

Seiring waktu berjalan sempat ingin mempermainkan ketulusanya yang begitu amat lembut.

Seolah ingin menyakitinyapun tak tega,tapi mau gimana lagi karena aku tak mempunyai rasa untuk membalas cintanya dari pada harus berpura-pura.

Dan membuatnya seakan terbang keatas awan lalu ku menjatuhkanya begitu saja.

Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang