1. She's Late

120 7 1
                                    

Kevin... Kevin... Kevin..

Sorakan penyemangat dari pendukung SMA TRINUSA yang menjadi tuan rumah pertandingan basket antar SMA Sejabodetabek itu sangat ramai. Bahkan itu berhasil mebuat Tim Basket SMA Trinusa semangat dan berhasil mengumpulkan skor yang lumayan jauh dari skor lawan. Kevin yang tak lain menjadi kapten tim basket dan juga menajdi penyumbang terbanyak skor untuk pertandingan ini. Dan itu pasti sudah terlihat jelas dari sorakan para pendukungnya yang menyoraki namanya.

Namum berbeda dengan Kevin yang berada di tengah lapang, meskipun ia masih bisa fokus dengan pertandingan yang dengan berlangsung tapi tidak bisa di pungkiri jika ia sangat gelisah mencari seseorang. "huh.. gw ngarepin apaan sih.. dia gak mungkin datang..yah gw cuman sahabatnya kan jadi ada yang lebih penting dari gw." batin Kevin berbicara. Dan ia pun kembali berlari untuk menghadang perlawanan lawan.

prittt............

Bunyi sumpritan yang menandakan quarter ke-4 pertandingan ini telah berakhir dan skor akhir di menangkan oleh tim basket SMA TRINUSA. Kevin dengan lelahnya keluar lapang. Dari ujung koridor sekolah terlihat seorang gadis yang sedang berlari, namum setibanya di lapanagn ia hanya diam kecewa pertandingannya telah berakhir. Lagi dan lagi ia melewtakan pertandingan yang mungkin bagi orang lain hanya biasa saja tapi tidak bagi seseorang yang menjadi pertandingan terakhirnya kali ini. Gadis itu langsung menghampiri Kevin yang sedang ngobrol dengan teman satu timnya. Melihat kedatangan gadis itu, Kevin langsung pamit pada teman-temannya dan menghampiri gadis itu.

"Telat lagi Nad.?' tanya kevin masih dengan senyumnya. Gadis itu yang tak lain adalah Nadya sahabat Kevin , hanya bisa menunduk dan meyodorkan air mineral yang ia bawa kepada kevin. Kevin masih dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya mengambil air mineral itu dan meminumnya sampai tandas.

"hei.. knapa nunduk mulu sih. Udah gak apa-apa datangnya telat." ucap kevin.

"maaf .." hanya kata itu yang keluar dari mulut Nadya.

"ya udah skarang jelasin knapa kamu bisa sampai telat dan gak nepatin janji kamu untuk nonton pertandingan terakhir aku di Tim Basket sekolah.?" tanya kevin masih dengan senyumnya. Meskipun dalam hatinya ia sangat kecewa tapi, ia tidak ingin membuat gadis dihadapannya ini malah tambah merasa bersalah dan jika begitu pertanda dia akan diam saja seharian. Dan Kevin lebih menyukai Gadis itu dengan segala kebawelannya daripada hanya berdiam diri. Kebahagian tersendiri untuk Kevin ketika melihan Nadya, gadis itu ngoceh tak jelas daridapa hanya berdiam diri. "Tadi mobil Gerald mogok di jalan Vin, jadinya kau telat." jawab mila. "tadi dia bersikeras untuk ngantar aku untuk nonton pertandingan kamu tapi di jalan malah mobilnya mogok. maaf yah.?" sambung mila dengan muka memelasnya dan mengapitkan kedua tangan nya pertanda permohononan maaf. "oh.. gitu.. gak apa-apa kok Nad. Trus Gerald nya mana.?" tanya Kevin karna masih belum melihat Gerald di sekitar mereka.

" tadi dia langsung pamit katanya mau jemput mamanya."jawab Nadya.

"Vin... kamu maafin aku kan.?" Tanya Nadya yang masih merasa bersalah.

"Ia.. aku maafin tapi ada syaratnya.?" ucap kevin.

"Apa.?" tanya Nadya. " Traktir aku makan pokoknya." Ucap Kevin masih dengan senyumnya. "oke. deal. let's go." Ucap Mila dengan semangat menarik tangan Kevin menuju parkiran. "Begini lebih baik Nad. Melihat mu tersenyum" batin Kevin.

***

Parkiran

"Loh.. kamu pake motor lagi.? tanya Nadya yang hanya di balas anggukan oleh Kevin. " akhir-akhir ini aku liat kamu lebih sering pake motor deh. Udah sebulanan deh kamu pake motor aku perhatiin" sambung mila. "yeh.. dasar yah kamu merhatiin aja. Aku kirain aku udah di lupain, udah gak perhatiin aku soalnya kamu kan udah asik ama pacar kamu tuh" balas Kevin sambil menoel pipi Nadya dan setelahnya bergegas naik ke motor. Nadya yang agak tersindir hanya bisa menyunkan bibirnya tanda kesal dan taka da tanda-tanda ingin naik di tumpangan motor Kevin.

"Ini jadi jalan gak sih.? kok malah diam.? Ucap Kevin. "huh.." hanya tarikan nafas berat yang di dengar oleh Kevin sebagai jawaban Nadya. "Udah gak usah ngambek deh.. ayoo naik" ucap Kevin lagi dengan senyumannya dan membantu Nadya naik ke motor sport nya.

"ok bang grab.. ke tempat makan biasa yah.." Ucap Nadya setelah siap. "Siap Neng, Abang antar sampai tujuan dengan selamat deh di jamin" Ucap Kevin membalasan candaan Nadya.

Give Me a Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang