3. Kelulus (Bagian 1)

43 4 0
                                    

Bebarapa bulan kemudian

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu siswa-siswi kelas 3 tingkat SMA di seluruh Indonesia. Yah.. hari ini merupakan pengumuman kelulusan tingkat SMA. Keceriaan menyambut kelulusan juga terlihat di SMA Trinusa, sama seperti Sekolah tingkat Menengah lainnya. Berbagai perasaan bercampur aduk menanti pengumuman yang tinggal beberapa jam lagi. Sama seperti siswa-siswi pada umumnya, Kevin juga tak ingin ketinggalan moment yang tak akan terulang itu. Ia memaksakan diri untuk datang ke sekolah menyanksikan kelulusannya. Hari-hari sebelumnya memang Kevin tak terlihat di sekolah entah apa yang di sibukkan olehnya.

Kevin yang mondar-mandir di koridor mencari Nadya mengabaikan teman-temannya yang menyapanya dan menanyakan kemana ia sepekan lalu ketika tak masuk sekolah. Kevin terus berjalan hingga sampai di taman ia melihat Nadya yang sedang tertawa sambil bercanda dengan sesorang. Seketika ia langsung berhenti dan tersenyum melihat Nadya yang sedang tertawa lepas. "Kamu Cantik Nad kalo lagi tertawa lepas gitu" Ucap Kevin dalam hati. Kevin pun melanjutkan langkahnya ingin menghampiri Nadya, namun baru selangkah ia berhenti lagi. Kevin baru menyadari seseorang yang bersama Nadya adalah Gerald yang tak lain kekasih Nadya. Kevin yang terlalu larut menatap Nadya tak menyadari jika itu Gerald, hingga laki-laki itu yang juga tertawa bersama Nadya membalikkan badannya dan terlihatlah ia dengan jelas.

Gerald yang masih dengan tawanya tak sengaja menoleh ke arah Kevin. Mata keduanya saling bertemu, namun tak ada keinginan sedikit pun dari Gerald untuk menyapa Kevin. Tatapan mata nya terhadap Kevin begitu tajam tak bersahabat. Kevin pun menyadari itu. Ia hanya tersenyum lirih dan membalikan badannya ingin kembali melangkah menjauh dari keberadaan Nadya. Namun baru beberapa Langkah ia pun mendengar Nadya memanggilnya.

Gerald terlambat untuk mengalihkan Nadya untuk tak melihat Kevin. Nadya lebih dulu melihat Kevin. Sahabatnya yang sudah seminggu ini tak bertemu dengannya. Binar keceriaan di wajah Nadya langsung bertambah dua kali lipat dari sebelumnya. Seketika ia langsung ijin pamit dari Gerald dan menghampiri Kevin.

"Gerald itu Kevin kan ?" tanya Nadya yang hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Gerald.

"Aku samperin yah ? mau ikut gak ?" Ijin Nadya dan juga mengajak Gerald untuk menemui Kevin. "Hhmmm... kamu aja deh. Aku mau ke anak-anak di sana, lagi seru kaya' nya mereka." Tolak Gerald yang lebih memilih pergi bergabung dengan teman-temannya yang lain. Tanpa menunggu lagi Nadya langsung berjalan menuju Kevin, sedikit mengabaikan Gerlad yang masih ingin mengucapkan sesuatu. Gerald hanya menghembuskan nafasnya kasar melihat tingkah Nadya ketika sudah melihat Kevin. Dirinya merasa di abaikan.

Gerald memang kekasih Nadya, namun bagi Nadya Kevin masih lebih penting dari siapapun. Ia dan Kevin telah bersama-sama sejak Kecil. Dan jika Nadya harus memilih antara kekasihnya Gerald atau Sahabatnya Kevin, tanpa memikirkannya lagi Nadya pasti akan memilih Kevin sahabatnya. Kevin pun tau itu, namun terkadang ia yang harus mengalah untuk sedikit menjauh dari Nadya karena merasa tidak enak kepada Gerald. Kevin yang selalu mendapatkan tatapan tak bersahabat dari Gerald lah yang menjadi alasannya. Kevin juga seorang laki-laki, jadi ia tahu berada di posisi Gerald dan tau apa arti dari tatapan Gerald yang tak bersahabat itu.

Nadya sedikit berlari menghampiri Kevin dan langsung memeluk Kevin. "Ih.. kangen.. kamu kemana sih seminggu ini ?" tanya Nadya dan melepaskan pelukannya. "Sok-sok an nanya padahal udah tau." jawab Kevin sambil mengacak rambut Nadya. "Bunda udah cerita kok, kamu nyariin aku ke rumah kan ?" sambung Kevin. "Ia lah.. kamu aja tuh tiba-tiba gak masuk, gak ada kabar lagi. Aku kan Kawatir tau' " Jawab Nadya dengan nada kesal. "Oh.. kamu kawatirin aku juga toh."? tanya Kevin menggoda Nadya. "Isshh.. nyebelin yah kamu. Tau deh.. yang di kawatirin malah lagi enak-enak liburan ke rumah Opa" jawab Nadya masih dengan nada kesalnya. Kevin hanya tersenyum melihat kekesalah Nadya. Senyuman yang menyembunyikan sesuatu namun tak di sadari oleh Nadya.

"Opa apa kabar Vin.?" tanya Nadya.

"Opa baik kok. Dapat salam kamu dari Opa" jawab Kevin sembari kembali melangkah dan di ikuti oleh Nadya di sampinnya.

"Kamu mah jahat. Kunjungin Opa malah aku gak di ajak-ajak. Kan pengen liburan juga." Ucap Nadya sambil cemberut seperti anak kecil.

"Oh.. ia di Malang nemu cewek gak.?" sambung Nadya bertanya sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Kevin. Mendengar pernyaan Nadya, bukannya menjawab Kevin malah mempercepat langkahnya hendak mengabaikan pertanyaan Nadya. Namun di tahan oleh Nadya. "Kata bunda nih yah, kamu kesana karna opa mau kenalin kamu sama cucu rekan bisnisnya opa" tanya Nadya masih ingin menggoda Kevin. Kevin hanya mengela nafasnya kesal. Entah mengapa jika ia di goda atau di dekatkan dengan gadis manapun ia akan menolak dan akan kesal. Hanya Kevin yang tau keinginan isi hatinya.

"Cantik gak.? Cantikan mana dengan aku.? ah pasti cantikan aku kan.? udah jelas itu." Ucap Nadya dengan rentetan pertanyaan yang tak ingin di jawab Kevin. Tahu Nadya saat ini sedang menggoda nya.

"Nad... Kalo gak diam aku tinggal nih.!?" Ucap Kevin masih dengan nada ketus.

"Ya.. ampun pak.. baperan banget sih.? Atau jangan-jangan kamu di tolak yah sama cewe itu ?" tanya mila masih dengan nada menggoda.

"Serah.. lu dah Nad.." Ucap Kevin ketus meninggalkan Nadya.

Melihat itu tawa Nadya seketika pecah. Hiburan tersendiri untuknya ketika menggoda Kevin dan melihat wajah kesal Kevin yang sangat menggemaskan dimata nya. Melihat Kevin yang meninggalkannya, Nadya pun berlari mengejar Kevin.

"Isshh... Mr. Baper tungguin ih..." teriak Nadya masih mengejar Kevin.



TBC................

Jangan lupa Vote & Comment nya yah guys..  ^_^

Give Me a Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang