Style Pt. 1

1.3K 86 8
                                    

"Apa-apaan sih dia. Kekasih macam apa yang tidak mengerti kesenangan dari kekasihnya sendiri. Tidak bisakah melihatku bahagia sedikit saja?" Ku lemparkan tas beserta tubuhku ke atas kasurku yang empuk setelah sepanjang perjalanan menuju kamar aku terus menggerutu.

"Yak... kau masih marah?" Suara menyebalkan itu masih saja menggangguku. Ku dengar suara derap kakinya berjalan mendekat ke arahku. Ku tenggelamkan wajahku ke dalam bantal sambil menutup kedua telingaku. Namun, masih dapat ku dengar suara ketawanya yang sangat menyebalkan.

"Sampai kapan kau akan terus marah hm? Apa kau tidak capek?" Jari tangan usilnya sekarang sibuk menusuk-nusuk pinggangku dan tentunya itu membuatku geli.

"Hentikan! Itu sangat menggelikan Cho Kyuhyun!" Aku berteriak sambil memukulinya dengan bantalku untuk menghentikan tingkah menyebalkannya itu.

"Lihatlah. Wajahmu sangat lucu jika sedang marah seperti ini. Mendekatlah, sini ku cium." Bibirnya sudah tersenyum lebar sambil mendekat ke wajahku untuk mencium bibirku. Namun langsung saja ku dorong keningnya.

"Setelah apa yang kau lakukan padaku? Bermimpi saja, Cho Kyuhyun." Aku berdiri bermaksud untuk meninggalkannya, namun lenganku di tarik dengan kencang dan tubuhku dijatuhkan ke atas kasur. Sekarang ia sudah ada di atas tubuhku. Apa yang akan dia lakukan......?

"Kau marah padaku hanya karena laki-laki lain yang tidak akan pernah bisa kau miliki? Lucu sekali kau, Kim So Eun." Dengusan meremehkan darinya dapat ku dengar dengan jelas dan hal tersebut membuatku terdiam sejenak.

"Dia bukan laki-laki biasa! Dan siapa bilang dia tidak akan bisa ku miliki? Aku bisa! Dia tampan dan aku cantik. Dia baik dan penyayang. Lalu kami berdua juga memelihara kucing. Walaupun marga kami sama, namun pernikahan sesama marga di Korea sudab legal. Nama kami juga tidak jauh berbeda. Bisa saja kami ini sebenarnya berjodoh. Namun, kau! Menghalanginya! Kau menyebalkan!" Kupukuli dadanya dengar membabi buta namun ia sama sekali tidak bergeming dari posisinya.

"Lalu kenapa kau menerima cintaku jika kau yakin dia adalah jodohmu?" Aku terdiam tidak tahu mau menjawab pertanyaannya seperti apa. Aku menerimanya tentu karena aku mencintainya... tapi perasaanku terhadap L...

"Tidak bisa menjawab hm? Itu karena kau hanya mengagumi L. Tapi hatimu sepenuhnya milikku. Hanya milik Cho Kyuhyun. Aku tahu L itu artis sekaligus idol, namun kau terlalu berlebihan dalam memujanya. Tidakkah kau memikirkan perasaanku? Kau diam-diam membeli tiket konsernya dan ingin menontonnya sendirian. Kau gila? Apakah aku akan melarangmu kalau kau izin padaku hm? Apakah kau tidak berpikir bagaimana kalau ternyata konsernya berlangsung lama hingga larut malam dan kau menontonnya sendirian? Kau akan pulang larut malam tanpa ada aku yang menjagamu. Kau mau membuatku gila karena khawatir? Salahkah aku jika ku robek tiket konsermu itu hm? Untung aku melihatmu yang akan pergi tadi saat aku akan turun dari mobil untuk masuk ke rumahmu. Kalau tidak, aku pasti tidak akan mengikutimu dan tidak akan tahu rencana gilamu itu. Dan sekarang kau yang marah? Harusnya aku atau kau yang marah disini hm?"

Diam...

Aku hanya dapat terdiam menyadari kesalahanku setelah mendengar penjelasannya. Tangan kekarnya masih asik membelai rambutku sambil menatap kedua bola mataku. Aku tahu aku salah namun aku hanya tidak ingin ia tidak mengizinkanku jika aku meminta izin padanya...

"Maaf... aku hanya tidak ingin kau melarangku pergi... kau tahu sendiri aku sangat menyukainya... dan ini adalah comeback pertamanya dengan groupnya setelah sekian lama tidak beraktivitas... kau tahu betapa senangnya aku? Aku hanya takut kau melarang..." Ia mendesah pelan mendengar penuturanku. Dikecupnya bibirku lalu ia tersenyum simpul.

"Aku mengerti. Kali ini ku maafkan. Tidak akan ada ampun di lain waktu. Sudah tidak marah?" Kuanggukkan kepalaku sambil tersenyum manis menatapnya. Kupeluk badannya dengan erat dan ku rasakan tangan kekarnya sedang membelai punggungku.

"Mau makan? Aku lapar... kau pasti juga belum makan kan?"

"Eo. Akan ku masakkan untukmu. Karena hari ini aku sedang tidak punya mie untuk membuat jajjangmyeon, bagaimana jika jajjangbab (nasi dengan saus pasta kedelai hitam)? Eum dan ssambab (nasi yang dibungkus dengan sayuran dan dimakan dalam satu kali suap)." Raut wajahnya yang awalnya tersenyum mendengar kata jajjang seketika cemberut ketika aku mengatakan akan membuat ssambab.

"Tidak bisakah kau hanya membuatkanku jajjangbab? Demi Tuhan Kim So Eun, aku membenci rumput itu." Aku terkekeh mendengar keluhannya. Ia sudah terlalu tua untuk mengeluh dan menolak makan sayur seperti anak kecil bukan?

"Kalau kau mau menjadi suamiku di masa depan, kau harus menyukai sayuran. Karena aku sangat menyukai sayuran." Ia berteriak frustasi mendengar ucapanku. Sepertinya aku tertular sifatnya yang suka memaksa orang lain.

"Kenapa hanya aku yang harus mengikuti apa yang kau suka dan apa yang tidak kau suka? Bagaimana denganmu? Jika kau ingin menjadi istriku di masa depan, kau juga harus mau mengikuti apa yang ku suka dan apa yang tidak kusuka. Itu baru adil bukan?" Kenapa dia sangat tidak ingin mengalah, termasuk dengan kekasihnya sendiri. Lelaki macam apa ini....

"Tidak mau. Aku bisa saja menikah dengan laki-laki lain yang memiliki kesamaan denganku sehingga aku tidak perlu menyesuaikan diriku dengannya tentang apa yang ku suka dan apa yang tidak ku suka." Aku tersenyum penuh kemenangan ketika setelah aku mengucapkan kalimat tersebut, kulihat wajahnya yang sudah merah menahan emosi seakan siap meledak kapan saja.

"KIM SO EUN!" Tidak dapat kutahan lagi senyumku ketika ku dengar suara teriakannya dan dengan segera aku berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuknya.

Menggoda Cho Kyuhyun terlihat sangat menyenangkan bukan? Namun percayalah... jika ia sudah mengeluarkan taringnya... jangan pernah mencoba untuk menggodanya... atau ia akan mengeluarkan kelakuan mesumnya yang sangat tidak tertahankan lagi.


-tbc-

StyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang