Tidak terasa Natal sudah hampir tiba... libur musim dingin juga sudah tiba... aku sangat suka musim dingin... bermalasan di atas kasur yang empuk, selimut yang hangat di temani dengan cemilan... sambil menonton drama yang menampilkan aktor-aktor tampan... hidup ini sangat menyenangkan...
"Orang gila mana yang tetap menyalakan AC saat musim dingin seperti ini..." Aku menoleh ke sumber suara yang berasal dari pintu kamarku. Aku yang awalnya sedang tersipu malu karena sedang melihat aktor kesayanganku dalam drama, tiba-tiba terganggu oleh suara yang menyebalkan.
"Ini sangat nyaman... kau sendiri, apa yang kau lakukan di kamarku?" Ia langsung merebahkan kepalanya di atas pahaku. Ah aku jadi tidak bisa menonton idolaku dengan tenang.
"Aku ingin mengajakku pergi keluar. Daripada kau hanya berguling-guling tidak jelas di kasur seperti ini." Ahhhhh Cho Kyuhyun kau menggangguku!
"Aku tidak bisa! Aku ada janji....." Ia mengangkat kepalanya dari pahaku dan menatapku penuh introgasi.
"Janji? Dengan siapa?" Ku edarkan pandanganku menghindari tatapannya sambil ku remas selimutku.
"Dengan......................... Kim Myung Soo"
Ku gigit bibir bawahku sambil memejamkam mata menunggu reaksi darinya.
1 detik
•
•
•
2 detik
•
•
•
3 detik"YAK KIM SO EUN! BERANI-BERANINYA KAU MEMILIKI JANJI BERDUA DENGAN LAKI-LAKI LAIN TANPA SEIZINKU! CARI MATI KALIAN BERDUA HAH?! APAKAH KALIAN BERDUA BERSELINGKUH DI BELAKANGKU?! KALIAN KENAL DIMANA?! SUDAH BERAPA LAMA HUBUNGAN TERLARANG KALIAN?! KAU TEGA SEKALI KIM SO EUN! AKAN KU BUNUH DIA KALAU BERHASIL KU TEMUKAN!"
Berlebihan............ sungguh reaksinya sangat berlebihan.... kututup kedua telingaku menggunakan bantal dan ku cari sesuatu di ponselku.
"Inilah Kim Myung Soo.... tampan sekali bukan?" Kedua pipiku merona karena terlalu senang melihat idolaku yang sangat tampan ini...
"Seperti ini yang kau bilang tampan? Apa kau buta? Ini foto di mana? Di kamarmu? Bantal mana yang sudah ia peluk hah? Yang mana?! Akan ku bakar semua yang sudah di sentuhnya!" Ku belalakan mataku saat Kyuhyun membuang semua bantalku yang awalnya berada diatas kasur sekarang berserakan di atas lantai....
Ya Tuhan... kenapa kekasihku bodoh sekali? Kenapa ia hanya pintar di matematika yang bagi banyak orang itu hal tersulit untuk dikerjakan....... kenapa aku harus mencintai orang bodoh ini...
"Yak! Kau gila hah?! Ia artis bodoh! Jadi mana mungkin ia selingkuh denganku apalagi memeluk bantalku di dalam kamarku. Seandainya hal tersebut benar terjadi, aku bersumpah tidak akan mencuci dan menyentuh bantal tersebut agar jejaknya tidak hilang.... dan andaikan ia mengajakku untuk berselingkuh... aku tidak akan mau! Aku jelas akan lebih memilih menjadikannya satu-satunya kekasihku... bukan hanya selingkuhanku. Sekarang bereskan bantalku!"
Ia termenung mendengar penjelasanku. Setelah cukup lama ia termenung, tanpa berbicara apapun ia merapikan kembali semua bantal yang telah ia lempar ke tempat semula. Aku sedikit bingung melihatnya tidak melawan...
"Maaf sudah melempar bantalmu, Kim So Eun. Aku pulang." Ia keluar dari kamarku. Tidak perlu waktu lama untukku terkejut, aku langsung lompat dari atas kasurku untuk mengejarnya. Ia pasti serius marah kali ini.......
"Hey... aku tidak sengaja berbicara penuh penekanan padamu... aku tidak benar-benar marah padamu..... maafkan aku ya?" Ku peluk erat tubuhnya dari belakang yang sedang hendak membuka pintu.
"Aku tidak marah. Lepaskan. Aku mau pulang. Bukankah kau ada janji? Aku tidak ingin menggangu." Gawat... ia serius marah....
"Tidak.. aku berbohong... aku hanya bercanda saja tadi... sayang.... maafkan aku ya? Jangan pulang dulu.. temani aku di sini ya?" Ia melepaskan pelukanku dan mendorongku pelan hingga punggungku menempel di tembok. Diletakkannya kedua tangannya di samping tubuhku agar aku tidak bisa pergi kemanapun.
"Kau jahat, Kim So Eun. Kau tidak memikirkan bagaimana sakitnya perasaanku tadi saat kau bilang jelas akan menjadikannya kekasihmu dan kau akan meninggalkanku kalau memang hal tersebut dapat terjadi... apakah aku benar-benar tidak ada artinya untukmu?"
Ku lihat ada tatapan terluka di kedua bola matanya. Apakah aku bercanda terlalu keterlaluan tadi...?
"Bukan begitu.. aku hanya asal bicara saja tadi... kau tahu aku tidak serius mengatakannya... aku hanya asal bicara saja Cho Kyuhyun."
Ia mendengus dan tertawa miring...sungguh... ia terlihat sangat menyeramkan sekarang.
"Asal bicara kau bilang? Kau tidak tahu kalau hal tersebut dapat saja asal kau lakukan juga. Kau juga dapat saja asal meninggalkanku."
Ku elus kedua pipinya sambil ku gelengkan kepalaku menatapnya dengan dalam.
"Dengarkan aku, Cho Kyuhyun. Aku, Kim So Eun. Akan selalu mendampingi Cho Kyuhyun sampai kau sendiri yang memintaku untuk pergi. Namun, aku berharap kau tidak akan pernah memintaku untuk pergi. Aku ingin mendampingimu selamanya. Aku tidak akan pernah menjadi milik yang lain selain dirimu. Aku juga akan selalu setia padamu hingga kita sudah berbeda dunia dan kembali dipersatukan di dunia lain. Aku berjanji, Cho Kyuhyun."
Dapat kulihat ia sudah tersenyum dan tentunya ku ikut tersenyum melihatnya. Ku peluk tubuhnya dengan erat sambil kuelus punggungnya.
"Aku mencintaimu, Kim So Eun."
"Aku juga mencintaimu, Cho Kyuhyun."
Ia mencium lembut bibirku tanpa adanya tuntutan dan tidak terburu-buru. Cukup lama kami berciuman, hingga kami sama-sama melepaskan ciuman kami.
"Tapi, kenapa idolamu jelek sekali? Wajahnya tidak tampan. Aku jauh lebih tampan. Dia pasti lebih muda darimu bukan? Tidak pantas denganmu! Kau seharusnya mendapatkan yang lebih tua untuk membimbingmu, seperti aku. Tubuhnya juga terlalu kurus, harusnya ia sepertiku yang memiliki tubuh yang ideal. Seleramu jelek sekali."
Ku berdengus mendengar ocehannya yang sangat menyebalkan. Ingin rasanya ku tenggelamkan dia tanpa ku selamatkan. Tapi aku mencintainya.... ah Cho Kyuhyun menyebalkan.
"He's my Ideal Type. My Style. My Boyfriend goals. Got it, Cho Kyuhyun? Dan kalau kau bilang seleraku sangat jelek... itu sama saja artinya kau sedang menghina dirimu sendiri... karena kau kekasihku bukan? Jadi tentunya kau mengatakan bahwa dirimu jelek sekali sehinga aku yang memiliki selera yang jelek ini memilihmu sebagai kekasihku. Bukankah begitu?"
Aku tersenyum miring dan tentunya ia melototkan kedua bola matanya tidak terima dengan penghinaan yang kuberikan. Kau membangunkan harimau tidur, Cho Kyuhyun.
"AKU TIDAK JELEK KIM SO EUN! BUKAN BEGITU MAKSUDKU! JELAS KAU MENGERTI BAHWA BUKAN SEPERTI ITU YANG AKU MAKSUDKAN! DASAR GADIS MENYEBALKAN! KAU MEMBUATKU KESAL!"
Tidak kuhiraukan teriakkannya yang menggema di apartmentku itu dan aku masuk ke dalam kamarku untuk kembali melanjutkan aktivitasku. Tapi, tentunya kekasihku itu tidak akan tinggal diam begitu saja bukan menerima penghinaan dariku? Terlebih ia tidak akan membiarkanku menikmati dan memuja laki-laki lain. Sepertinya hari liburku hari ini sangat berantakan... berkat Cho Kyuhyun.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Style
Fanfiction"Kenapa harus aku?" "Kau mirip dengan ibuku." "Lalu?" "Aku mengingingkan seseorang yang mirip dengan ibuku." "Jadi kau tidak benar-benar menyukaiku? Kau hanya menginginkanku karena aku mirip dengan ibumu? Begitu Cho Kyuhyun?" "Kau selalu saja berisi...