Sedikit Cahaya Penyusup Rasa

95 3 0
                                    


Sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti ada cahaya yang mulai bersinar di dalam kegelapan. Cahaya yang sejak dulu tak pernah aku temukan. Dan sekarang sedang aku tumbuhkan untuk bisa aku raih segera.

Matahari mestinya amat iri denganmu. Pasalnya hangatmu lah yang mencairkan hati yang telah lama aku bekukan untuk menutup luka masa lalu.

Sang bulan harusnya amat iri denganmu. Pasalnya ada kamu yang sudah menggantikan posisinya menemani malam- malamku. Menghabiskan malam dengan tertawa sendirian di kamar dan tak mengalihkan pandang dari layar ponsel.

Aku sudah katakan tentang pengalamanku dengan asmara. Jadi jangan harap aku akan dengan mudah terpikat padamu. Jangan meremehkanku.

Nyatanya, pengharapanmu itu merupakan salah satu imaji dari pengharapanku.

Kau menyusup halus tak tahu dari mana. Lalu menetap di hatiku tanpa permisi sebelumnya. Kau bagai imigran gelap yang bebas mengobrak- abrik jagad rayaku, lalu istirahat di ruang imajiku.

Aku tahu kau adalah candu yang membuatku gila. Maka izinkanlah aku saat ini tergila- gila kepadamu, termabuk payah karenamu, dan hanya ingin kamu.

Aku mencoba menjadi manusia tangguh, ku usir kau secara paksa dari ruang imajiku. Walau pada akhirnya aku selalu menyambutmu saat kau kembali lagi.

Yang sejujurnya adalah, aku tak ingin kau pergi dari duniaku. Aku menikmati hadirmu di sini. Maka jangan beranjak pergi kemanapun. Kemari dan duduk manis di sampingku, sampai mati nanti kalau bisa.

Untukmu hai matahariku yang baru, kuharap kau akan tetap tinggal di sini, karna aku pun juga akan begitu.


Sebuah SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang