The DARK

15 1 0
                                    

  Tatapan kagum para kaum hawa yang kini tengah berolahraga, teralih pada sosok yang  berada di dalam ruang kepala sekolah.

"Baik, kelas kamu sekarang ada di XI ips 3" ucap Kepala sekolah kepada murid baru didepannya ini.

"Baik pak, terima kasih" ucapnya lantas pergi.

Para kaum hawa yang melihat sosok bak pangeran itu pun langsung berteriak histeris.

" stok cogan nambah satu!"

" udah deh, manuriosnya SMA Nakula ini mah,"

" meleleh hati eneng, bang"

" sumpah, ini mimpi apa bukan si!"

Ya,begitulah reaksi para gadis yang melihat murid baru yang kini tengah berjalan santai menuju kelasnya.

"Permisi," ucap cowo itu sambil mengetuk pintu.

"Eh, murid baru yah. Ayo masuk" ucap seorang guru perempuan berperawakan tinggi itu.

Sontak, seisi kelas Pun bersorak histeria. Terutama kaum hawa.

"Kenalkan dirimu, nak" ucap guru perempuan itu lagi.

"Perkenalkan, nama gue Varo Arkana Giorgino. Kalian bisa panggil gue Varo." ucap Varo santai.

" oke anak-anak, jika ada yang mau ditanyakan nanti saja. Sekarang Varo, kamu bisa duduk di sebelah.....Vino." ucap guru perempuan itu.

Varo pun berjalan menuju tempat duduk yang di tunjuk guru tadi.

"Vino" ucap seseorang di sebelah Varo dengan singkat tanpa melihat ke arahnya.

"Eh, iya. Varo" ucap Varo.

"lo udah bilang tadi" ucap Vino lagi.

"Hey bro, kenalin gue Arvin dan sebelah gue ini Lian," ucap seseorang dari arah belakang Varo.

"shit, gue Ian. Bukan Lian!" ucap orang di sebelahnya.

"ahaha, gue Varo" ucap Varo sambil ber high-five bersama Arvin dan Ian.

" Arvin, Ian!" seru guru perempuan itu sambil melotot tajam.

"Eh iya bu, maap. Lanjutkan bu" ucap Arvin sambil cengengesan.

Saat istirahat Arvin, Ian, Vino dan Varo pergi menuju kantin.Memang tadi Arvin yang mengajak Varo untuk gabung bersama mereka.

  Sepanjang koridor, mereka menjadi pusat perhatian para siswi-siswi yang melihatnya.

Bayangkan saja, cogannya SMA Nakula bergabung menjadi satu, ditambah lagi Varo. Yang notabenya kini adalah murid baru.

Mereka berempat segera duduk di sudut kantin.

" Kaya gak pernah liat cogan aja" ucap Varo tanpa sadar.

" ahaha, maklum bro. Cogan disini itu sedikit. Jadi you know lah" ucap Ian sambil beranjak pergi untuk memesan makanan.

"Kalian mau apa?" tanya Ian.

"Samain aja" ucap Vino singkat.

Tanpa aba-aba Ian pun pergi meninggalkan mereka.

Tiba-tiba, seisi kantin kembali riuh dengan datangnya empat orang cewe yang kini sedang berjalan mencari kursi yang kosong.

"Mereka siapa?" tanya Varo tanpa sadar.

"Mereka itu 'The DARK' anak kelas XI ips 1 yang jadi most wanted di sekolah ini" jelas Arvin dengan semangat.

Vero mengerutkan keningnya. Pandangan dia teralih pada perempuan yang kini tengah duduk sambil memainkan ponselnya.

" yang duduk paling kiri, dia itu Agatha biasa di panggil Aga. Dia paling tomboy di antara yang lain. Gebetan nya si Ian. Trus sebelahnya, dia itu Rachelica. Biasa di panggil Rachel, dia itu cantik, manis, cerewet, sukanya teriak-teriak. Yang ini, punya gue!

Trus di depan Rachel ada Keyla, biasa di panggil Key. Dia sama kaya Rachel, cerewet. Cuma bedanya, dia lebih berani. Sekali ngomong...uhhh pedesnya ngelebihin samyang. Dan yang terakhir, dia ratunya SMA Nakula.

Yang lagi main hp tuh, dia itu Divanca. Biasa di panggil Diva. Dia dingin, cuek. Tapi cuek dalam hal, dia gak peduli sama yang namanya cowo. Banyak yang deketin bahkan nembak dia. Mulai dari kaka kelas, sampe adek kelas. Yang seangkatan pun banyak. Tapi satu pun gak ada yang di respon. Paling ujung-ujungnya dia bilang 'sorry' tapi dia paling ramah di antara yang lain" ucap Arvin panjang lebar.

"Jangan bilang lo lagi ngomongin The Dark?" ucap Ian dari belakang, sambil membawakan es teh dan nasi goreng.

"Tau aja lo" ucap Arvin cengengesan.

"Kenapa namanya The Dark?" tanya Varo yang masih fokus ke Diva, yang masih memainkan hp nya.

" D untuk Diva, A untuk Agatha, R untuk Rachel, dan K untuk Keyla. Dan yang gue tau dari Rachel, the Dark sendiri tercipta, karna kisah gelap mereka semua. Mereka udah kenal dari zaman orok sampe sekarang" kini Ian yang menjawab pertanyaan Varo.

"Lo suka sama Diva?" tanya Vino yang langsung mendapat tolakan keras dari Varo.

"Gak, cuma gue heran aja sama sifatnya dia. Dia katanya cuek, dingin. Tapi kenapa dia bisa paling ramah di antara yang lain?" ucap Vero yang masih heran dengan sifat Diva.

"tanya aja noh, sama Vino. Dia kan deket sama Diva" ucap Arvin yang langsung membuat Vino menoleh ke arahnya.

"Apa?" tanya Vino.

"Lo deket sama Diva?" ucap Hari menyelidiki.

"Dia mah deket dari kecil kali. Rumah mereka aja sebelahan" kali ini Arvin yang menjawab.

"Gue juga heran sama Diva, dia itu paling gak suka sama yang namanya cowo. Istilahnya cuek, tapi kenapa dia bisa deket sama Vino." ucap Arvin lagi sambil mencoba berfikir.

"Bahkan banyak yang ngira mereka pacaran" lanjut Ian.

"Gue gak pacaran," ucap Vino seketika.

Deg!

Mata Varo tak sengaja bertabrakan dengan mata Hazel Diva. Tapi dengan cepat, Diva memutuskan kontak dengannya.

"Katanya ramah, kenapa mukanya dingin?" ucap Varo tanpa sadar.

"karna dia, gak suka" ucap Vino tiba-tiba.

"Tapi kenapa lo...."

"Karna gue, temen kecilnya" potong Vino sambil berdiri dan melangkah pergi meninggalkan kantin.

************************

Next aja deh yaa :) >>>>

My FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang