Gelap

6 1 0
                                    

Maafkan diri lo dulu. Baru lo bisa memaafkan masa lalu lo.

-Varo Arkana

🍁🍁🍁

Seminggu setelah kejadian itu, Varo merasa ada yang aneh dari sikap Diva. Sifat beku itu datang lagi, sama seperti awal Varo mengenal Diva.

Semua teman-teman Diva pun merasakan hal yang sama. Termasuk Aga, Rachel, dan Key. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Diva hanya butuh waktu sendiri.

"Ga, Diva mana?" tanya Varo yang tiba-tiba datang ke kelas Diva.

"Gue gak tau. Biasanya dia ada di tempat yang sepi. Buat nenangin pikiran dia." ucap Aga yang di ikuti anggukan dari Rachel dan Key.

"Var, gue peng ngomong sama lo" ucap Key menarik tangan Cari keluar kelas.

Sesampainya mereka di tempat yang menurut mereka sepi. Key langsung menarik napasnya dalam-dalam.

"Gue cuma pengin kasih tau lo sesuatu. Bisa dibilang ini teka-teki yang harus lo selesein. Kalo lo pengin tau jawabannya," ucap Key penuh dengan misteri.

"Teka-teki apa sih ,Key. Lo kira ini TTS. Gue lagi gak mau ber...."

"Gue serius. Ini tentang Diva" ucap Key memotong ucapan Varo.

Mendengar kata Diva, seketika Varo menegang. Selama seminggu ini ia terus mencari-cari jawaban atas semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan.

"Apa?" ucap Varo dengan serius.

"Yang lo tau, Diva gak sekuat yang lo kira. Dia rapuh. Bahkan hatinya lemah. Tapi dia berusaha kuat di depan temen-temennya, termasuk lo. Dan lagi, yang lo tau. Rega. Dia adalah masa lalu Diva. Dia yang pernah membuat Diva hampir bunuh diri.

Satu taun lalu Diva dan Rega, mereka saling suka. Mereka jadian. Bagi Diva, Rega adalah segalanya. Begitu pula sebaliknya. Tapi ada suatu kejadian dimana Rega bener-bener melakukan kesalahan fatal. Dia membunuh ayah Diva. Semenjak itu Diva sangat-sangat membencinya. Habis itu, Rega menghilang bagai di telan bumi. Tanpa ada kata maaf atau sekedar menyesali kesalahannya. Itu yang buat Diva, benci sama laki-laki." jelas Key sambil menatap ke arah rumput hijau di depannya.

"Terus, apa hubungannya sama Ferza?" tanya Vero.

"Ferza itu saudara kembarnya Rega. Rega rela mengorbankan tim basket sekolahnya, cuma demi Diva. Diva udah nolak. Tapi Rega tetep bersih kukuh dengan tindakannya. Entah apa yang memasuki isi kepala Rega. seminggu setelah pertandingan, Ferza tau. Dia menyalahkan Diva. Tapi selalu di cegah oleh Rega. Entah, apa niat Rega sebenernya." jelas Key panjang lebar.

"Oke gue ngerti," ucap Varo yang pergi meninggalkan Key yang masih berdiam di tempat.

Entah kenapa langkah kaki Varo membawa ia rooftop sekolah. Terdengar suara isakan dari atas sana. Varo yakin, itu suara Diva.

Langkah Varo berjalan mendekati suara tersebut. Bener dugaan Varo, itu Diva. Seseorang yang sudah seminggu ini membuatnya kalang kabut.

"Ternyata lo disini" ucap Varo sambil mengambil tempat di sebelah Diva.

"V..Varo, n..ngapain lo disini?" ucap Diva sambil menghapus air matanya.

My FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang