Rahasia

14 1 0
                                    

Bukankah hidup itu harus memilih dan berkorban?

-Varo Arkana

🍁🍁🍁

"Woy!" ucap Arvin menepuk pundak Varo yang lagi melamun.

"Shit! Ngagetin gue aja sih lo" ucap Varo dengan ekspresi kesalnya.

Suara Vino dan Ian pun memenuhi ruangan itu. Ya, mereka lagi ada di private room milik Varo, dirumahnya.

"Lo keliatan kaya lagi frustasi banget bro. Kenapa, marahan sama Diva? Perasaan baru beberapa minggu lo jadian deh" ucap Ian dengan bercanda.

"Diva gak mungkin aneh-aneh. Kayaknya lo yang aneh deh," ucap Vino dengan senyum miringnya.

"Lo punya hubungan apa sih sama Diva. Kok lo kayaknya tau banget tentang dia. Beberapa kali gue liat, lo sering banget chat-chatan sama Diva." ucap Varo mengeluarkan unek-uneknya.

"Itu udah jadi hal biasa kali, Var. Mereka cuma temen kok. Apalagi mereka dari kecil bareng terus" ucap Arvin menjelaskan.

Tapi Varo tidak mudak percaya, ia harus membuktikannya sendiri.

***********************

Pagi ini Diva masih tertidur pulas di kasur empuknya. Bukan pulas dalam artian benar2 tertidur. Ia sedang menjelajah kejadian demi kejadian yang akan terjadi hari ini.

Dengan gaya bak orang sedang mimpi buruk, Diva terbangun dengan keringat di seluruh tubuhnya. Padahal kamar ini sudah ber- ac.

"A...apa? Apa yang bakal terjadi?!" ucap Diva tak percaya.

Tok...tok...tok

"Masuk," ucap Diva berusaha santai.

"Lo baru bangun?" suara bariton itu mengagetkan Diva.

"V...Varo? Kok lo...bisa?" ucap Diva terkejut. Ia langsung menutup tubuhnya dengan selimut.

"Gue pengen ajak lo jalan" ucap Varo yang kini terduduk di pinggir kasur.

"Gue barusan mimpi buruk. Tapi mimpi itu mengarah ke....Vino" ucapan Diva sukses membuat Varo menegang.

"Kenapa Vino?" ucap Varo yang berubah menjadi dingin.

"Gue gak tau, gue gak bisa ngartiin mimpi gue" ucap Diva sambil menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya.

"Sebenernya, apa hubungan lo sama Vino sih. Lo selingkuh?" tuduh Varo yang sudah tak tahan.

"Otak lo dongkol juga yah. Gak mungkin gue sama Vino" jawab Diva sambil melihat ke arah mata Varo.

"Lo cemburu? Lo ngira gue sama Vino main belakang?" Ucap Diva setelah melihat ke mata Varo.

"Tuh lo tau" Diva yakini, Varo ngambek kali ini. Jujur, wajahnya terlihat sangat lucu. Dan itu membuat Diva tertawa.

"Kenapa ketawa?"

"Lo lucu aja" jawab Diva singkat.

Jujur, Varo sempat terpana dengan tawa Diva. Ia jauh lebih cantik jika tertawa.

My FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang