Love Soft

63 5 0
                                    

Hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk Kirei—penyanyi pendatang baru di Jepang. Siang tadi ia harus gladi bersih untuk pertunjukkan pertamanya setelah ia debut sebagai penyanyi hampir setahun, padahal hari ini adalah puncak dari musim dingin. Sedikit khawatir kalau segala hal yang sudah dipersiapkan sejak lama tidak berjalan lancar karena salju kembali turun deras mengguyur sekitar area Tokyo Dome.

Selain itu, beberapa minggu yang lalu, Kirei mendapatkan kabar buruk tentang keluarganya. Kedai ayahnya yang sudah dibangun lama dan merupakan usaha turun menurun hangus terbakar. Selain menjadi warisan leluhur, kedai itu merupakan tambak uang untuk keluarganya. Jika tambak uang itu terbakar, maka dari mana keluarga Kirei yang tinggal di Nakagawa bisa merajut hidup mereka? Rasanya Kirei ingin segera pulang dengan banyak uang.

"Minum ini dulu, Ki-chan." Seseorang mengangsurkan sebotol air isotonik untuk Kirei yang sedang termenung menatap rintik salju yang turun.

"Terimakasih, Haru-sama," ujar Kirei seraya tersenyum kecil menerima minuman itu dari tangan asisten juga managernya.

"Kau tidak perlu khawatir tentang konser ini. Semua telah dipersiapkan secara matang dan teliti. Juga dengan penggemarmu, mereka pasti datang." Seakan tahu kegelisahan artisnya, Haru memberi semangat.

Kirei tersenyum. "Tentu. Aku percaya padamu."

"Ayo bersiap. Wajahmu harus di-makeup agar tidak pucat. Lihat bibirmu! Bahkan putihnya mengalahkan salju di luar sana. Kau harus tampil maksimal agar tahun berikutnya kau bisa menggelar konser lagi, lalu uangnya bisa kau gunakkan untuk memajukan usaha keluargamu."

"Baiklah, Miss Cerewet."

Waktu 60 menit rasanya cepat sekali. Kini Kirei sudah berdiri dengan percaya diri di atas panggung siap untuk menaklukkan Tokyo Dome.

Riuh semarak terdengar semakin ramai saat intro lagu mulai menggema. Semua lampu sorot fokus ke pusat panggung tempat Kirei berdiri dengan anggunnya kemudian suara merdu itu melantun dari bibir tipis gadis manis itu.

***

"Aku ingin bertimakasih untuk fansku yang hari ini bersedia menerjang hujan salju demi menonton aku. Aku sangat mengapresiasi kalian," ujar Kirei di penghujung konser.

"Aku benar-benar tidak meyangka kalau yang hadir akan sebanyak ini. Aku dan juga tim telah bekerja keras, semoga tidak mengecewakan kalian. Aku sangat berterimakasih dan aku mencintai kalian semua! Ini adalah persembahan terkahir hari ini untuk kalian! Enjoy!"

Saat Kirei akan bernyanyi tiba-tiba lampu mati kemudian layar besar di belakangnya menampilkan slide foto juga video keluarga Kirei yang tidak bisa hadir hari ini.

"Kakak! Kau harus tampil hebat malam ini!" seru Taejin dengan senyum cerah juga lebar yang membuat matanya hanya nampak segaris. Membuat Kirei ikut tersenyum lebar walau matanya kini berlinang.

"Kirei, kau adalah putri kami yang hebat. Suaramu sangat indah dan kau sangat membanggakan." Kirei menangis saat melihat ayahnya yang tidak terlalu mendukung karirnya mengatakan kalau beliau bangga pada putrinya ini.

"Nak, dengan atau tanpa nama besarmu, kau adalah putri kecil kami yang sangat hebat! Mengagumkan dengan caramu dan tentunya membanggakan. Jangan pedulikan usaha kecil kita." Kini suara ibunya yang membuat Kirei semakin tersedu.

Kirei semakin tersedu saat potret keluarga itu melambaikan tangannya kemudian hilang dan gelap. Tapi sangat mengejutkan ketika lampu sorot menyorot potret keluarga itu dalam bentuk fisik, naik ke atas panggung dengan bantuan hidrolik.

Dengan lari yang laju Kirei menghampiri keluarganya. Memeluk mereka dengan erat. Fans Kirei ikut hanyut dengan momen ini. Susana semakin mendayu karena backsound lagu Kirei 'Love Soft' terdengar dan fans menyanyikan lagu itu dengan apik.

Malam ini adalah hari bersejarah untuk Kirei. Konsernya berjalan lancar dan ia mendapat cinta dari fansnya. Juga hadirnya keluarga Kirei di akhir konser. Keluarganya juga cintanya. Jadi ia mendapat banyak cinta malam ini. Kirei akan menandai hari ini di kalender sebagai hari penuh cintanya. Hari terindahnya. Musim dingin terbaiknya.

Xoxo
R.N

LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang