Part 3: The Truth

4.5K 877 61
                                    

Seokjin menatap sekeliling, sekitarnya hanyalah berupa pepohonan yang tertutup sedikit kabut dan gelap. Ketika Seokjin menunduk, dia melihat kakinya berpijak di tanah berlumpur yang lembek dan licin.

Seokjin mengangkat kakinya dengan perlahan dan mengernyit jijik ketika sebagian tanah berlumpur hitam itu menempel di sepatunya. Dia tidak kenal hutan tempatnya berada saat ini.

Seokjin menoleh ke sana-sini tapi dia tidak melihat siapapun selain dirinya. Seokjin memutuskan untuk berjalan menyusuri hutan dan dia melihat sebuah rawa-rawa besar di hadapannya. Seokjin terperangah melihat rawa itu, rawanya luas, gelap dan memberikan kesan misterius serta tertutup selapis kabut.

Seokjin mengenali rawa-rawa di hadapannya, dulu Namjoon pernah mengajaknya ke sini. Rawa ini merupakan bagian tengah dari sebuah hutan kecil di pinggir kota. Namjoon pernah mengajaknya kemari untuk menunjukkan bunga teratai yang memang tersebar di pinggir rawa. Tapi pada saat itu suasananya tidak segelap dan sesuram ini. Namjoon mengajaknya ke sana di pertengahan musim panas sehingga walaupun tanahnya lembab, dia tidak berlumpur lengket seperti sekarang.

Seokjin mendengar suara ribut di sebelahnya dan saat Seokjin menoleh, dia melihat seorang wanita dan seorang pria tengah berdiri di pinggir rawa. Seokjin berjalan menghampiri mereka dan Seokjin menyadari kalau mereka sedang bertengkar.

Sang pria mengenakan celana panjang kasual dan kemeja santai sementara sang wanita yang memiliki rambut panjang mengenakan gaun terusan selutut. Seokjin tertegun, penampilannya mirip seperti sosok yang sering dia lihat di apartemennya belakangan ini.

Seokjin melihat si pria menampar si wanita hingga si wanita terjatuh dan kepalanya terbentur batu yang cukup besar di sana. Dia berlari dan bermaksud untuk melerai mereka, tapi Seokjin melihat si pria sudah berjongkok dan memeriksa keadaan si wanita.

Wanita itu pingsan, Seokjin bisa mengetahuinya karena wanita itu mengerang pelan dengan mata terpejam. Tapi, bukannya segera membawa si wanita ke rumah sakit, si pria justru mengumpulkan batu-batu yang kemudian dia jejalkan ke dalam saku pakaian si wanita yang mengenakan pakaian terusan berwarna putih. Bahkan Seokjin juga melihat pria itu menjejalkan batu-batu lainnya ke pakaian dalam si wanita dan juga mulutnya.

Wanita itu terbatuk karena sang pria memasukkan batu ke dalam mulutnya. Tapi si pria tidak berhenti, sebaliknya dia justru memasukkan tanah berlumpur di sekitar kakinya dan memaksa mulut si wanita menutup. Seokjin bisa melihat wanita itu meronta dan mencakar lengan si pria sampai akhirnya dia berhenti meronta dan terkulai.

Mysterious WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang