Membuka Mata

23 2 0
                                    

Disaat ia terbangun, Rikalez tak menyadari bahwa dirinya telah tertidur selama 10 hari bahkan ia menyadari bahwa kecelakaan itu baru kemarin sore dan ia baru bangun disaat paginya, tetapi amin memberitahu bahwa ia telah tertidur selama 10 hari. Pagi itu sekolah diliburkan karena ada kepentingan dari guru-guru sekolah, dan Amin memiliki kesempatan untuk menemaninya. Tak lama kemudian datanglah dokter dan mengecek kembali keadaannya untuk mengetahui bahwa tak ada suatu masalah pada dirinya, dan dokter memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Rikalez.

Setelah beberapa pertanyaan dari dokter Rikalez meminta kepada dokter untuk segera pulang ke rumah karena Rikalez merasa tubuhnya sudah baik-baik saja, dan ia tidak biasa lama-lama di Rumah sakit. Dokter mengizinkannya untuk pulang tetapi ia memberi pesan untuk memperbanyak makan karena selama 10 hari tubuhmu belum kemasukan makanan-makanan yang layak. Keluargnya sangat bersukur karena Rikalez sudah sadarkan diri.

Dalam perjalanan pulang Rikalez berbiincang-bincang dengan Amin dan keluarganya, keluaraganya sangat mengkhawatirkannya bahkan teman-temannya dan teman satu kelasnya karena terjadi kecelakaan pada dirinya sampai tubuhnya terpental jauh seperti terhantam oleh sesuatu yang keras dan pada waktu itu juga ia sudah tak sadarkan diri sehingga tertidur selama 10 hari, anehnya lagi ia tak ada luka sedikitpun ditubuhnya. Mendengar cerita itu Rikalez hanya tertawa dan terheran “apaa masa sampai segitunya, serius kamu min.” Beda dari yang dilihat oleh amin, Rikalez merasakan bahwa dirinya bukan tertabrak tetapi disaat kejadian itu tiba-tiba pandangannya menggelap dan sudah tak sadarkan diri ia tak mengingat satupun kejadian yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Pagar rumah yang berdiri tepat didepan rumah Rikalez sedikit demi sedikit telah terlihat dari tempat duduk yang ada didalam mobil mereka, yang menandakan bahwa perjalanan pulang hampir sampai.  Sudah sepuluh hari lamanya keadaan rumah kosong tanpa kehadiran Rikalez, dan akhirnya mereka bisa berkumpul kembali di rumah Rikalez tersebut, ditambah kehadiran Amin dan Hamas yang membuat suasana Rumah menjadi tambah ramai. Maka dari itu ibu Rikalez menyempatkan untuk makan bersama-sama karena saat ini mereka berkumpul bersama dan ini kesempatan yang tepat untuk keluarga Rikalez dan teman-temannya.

“Amin dan Hamas nanti makan malam disini saja ya, bentar lagi hampir gelap.”
“hehehe makasih bu sebelumnya, jadi ngerepotin nich.”
“Gak papa, lagian Rikalez kan juga baru pulang jadi butuh teman juga.”
“Hehehe iya bu.”
“Nah gitu lo miin, aku kesepian nich katanya kan aku udah 10 ketiduran berarti seminggu lebih aku gak ketemu sam kamu hahaha.”
“iya sich, aku setiap pagi sebelum berangkat sekolah selalu kesini dulu lo, nanyaiin keadaan kamu.”
“waaaw baik hati sekali kamu miin, you are my best friend miin.”
“iya best friend lah dari kecil hahaha.”
“oh iya ya.”
“Hamas eh aku juga ikut best friend donk mosok aku gak ikut masuk ke cerita seich hahaha.”
“oke ham pasti kok spa juga yang lupa sama kamu.”
“hehehe gak siich.”
“Ayo kita nyiapin tempat makannya.”
“oke siaap.”

Mereka sangat asyik mengobrol, kesana-kemari sementara ibu rikalez sednag menyiapakan makanan-makanan yang akan dihidangkan. Ayam goreng, nasi putih, rendang, dan opor ayam tentu saja menu makan malam pada malam itu sangat spesial untuk Rikalez dan teman-temannya. Tak lama kemudian hidangan sudah ada ditempat makan, dengan seketika teman-temannya terkagum melihat banyaknya menu yang ada pada makan malam itu.

“waaaa banyak banget,” kagum Hamas.
“hehehe jadi tambah laper ni perut.” Amin
“siapa dulu coba ibuku hahaha.”

Gurauan singkat mengawali mereka sebelum menyantap semua makanan, sebelum menyantap semua makanan yang ada ayah rikalez mengingatkan terlebih dahulu untuk membaca doa agar semua harapan yang kita miliki bisa tercapai dan bermanfaat, sembari mengadahkan tangan keatas dan doa dipimpin oleh ayah rikalez. Ayah rikalez sangat rutin mengingatkan keluarganya apabila sebelum makan selalu berdoa terlebih dahulu karena ayah Rikalez adalah ayah yang hebat.
Merka memulai makan malam dengan tenang dan menikmati hidangan yang disajikan oleh Ibu Rikalez, setelah mencoba hidangan yang ada mereka terkagum dengan rasa makanan, rasanya sangat enak bagaikan makanan-makanan yang ada direstoran bintang lima.

“Waaah enaaak sekali makanannya, kaya dilestoran-lestoran hahahah,” Amin terkagum
“iya min enak sekali, bikin ketagihan pengen makan disini lagi niiih hahaha,” Hamas
“hahaha gak papa ham besok sering-sering main disini ya hahaha,”
“iya gak papa amin dan hamas kapan-kapan kesini lagi ya, oke” hehehe

Disaat ia terbangun, Rikalez tak menyadari bahwa dirinya telah tertidur selama 10

RIKALEZ-The Chossen One Of MozambesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang