Masih Tentang Dino

56 10 2
                                    

Tepat setelah istirahat berlangsung, dan saat itu juga semua siswa sudah duduk rapi di kursinya masing-masing. Tak perku waktu lama menunggu, pak Mudiono selaku guru bahasa Inggris Kelas 11 masuk kedalam ruang kelas ku.

"Good morning students"

"Good morning sir" jawab kami serempak.

"Okay, sekarang kita lanjutkan materi kita yang telah bapak sampaikan semester lalu. Yaitu, menyanyikan lagu favorit mancanegara kalian, beserta makna dari lagu yang dinyanyikan" ucap pak Mudiono seraya memulai pembelajaran.

Mendengar penuturan pak Mudiono, kegaduhan pun terjadi. Mereka saling berbisik satu sama lain menanyakan "apakah  sudah menyiapkan lagu untuk dinyanyikan apa belum? " Pasalnya mereka lupa untuk menyiapkan lagu favorit apa yang akan mereka nyanyikan di depan kelas nanti. Sama seperti ku, aku pun juga lupa menyiapkan lagu apa yang akan aku nyanyikan.

Suara kegaduhan pun terdengar jelas oleh pak Mudiono, hingga tanpa disadari pak Mudiono menatap kami curiga, kemudian menghentakkan telapak tangannya ke meja hingga menimbulkan bunyi.

Braakk

Kalian ini berisik saja, saya suruh kalian maju bukannya membuat kegaduhan. Cepat maju sekarang juga. Lanjut pak Mudiono dengan perintah agar salah satu dari kami ada yang memulai maju. Lantas diantara kami pun hanya saling tatap menatap menanyakan siapakah yang akan maju terlebih dahulu.

Dengan perasaan gugup akhirnya Mellanie memberanikan diri untuk maju. Helaan nafas terdengar dari ujung ke ujung, menandakan kelegaan yang tersalurkan. Berharap Mellanie adalah malaikat pengulur waktu, agar saat dia bernyanyi waktu pelajaran pun juga selesai.

Namun sayang, Tuhan tidak memberkati kami hari ini. Mellanie hanya membutuhkan waktu 7 menit untuk menyelesaikan lagu dan maknanya. Itu artinya masih harus ada beberapa orang lagi yang maju agar tidak mengundang kemarahan pak Mudiono.

Kali ini giliran primadona kelas yang maju, Alivia Maharani. Si primadona dangdut yang hampir setiap hari dendangin lagu dangdut dikelas. Nah, kali ini dia bakal bawain lagu mancanegara apaa yaa??? Hmm
Jangan-jangan lagu cinta satu malam versi inggris lagi ya hahah, ga deng itu cuma dugaan ku saja, jangan dikira beneran ya. Hehe

Dan ternyata, kali ini dia membawakan lagu one call away dari Charlie Puth.
waaw...

Sorak sorak terdengar jelas dari penjuru belakang, tidak lain tidak bukan meledek si primadona yang ternyata bisa nyanyi lagu inggris juga. Seperti celetukan yang satu ini nih,

"Weeehh si pio bisa juga nyanyi inggris? Gua kira bisanya nanyi lagu kembarannya si piapalen, sayang opo kowe krungu jerite atiku " celetuk Yoga

"Hahaha" gelak tawa pun terdengar riuh mendengar Yoga bernyanyi meniru Via vallen.

Seiring berdendangnya musik, waktu pun berjalan dan tak terasa jam pelajaran  telah habis. Kini jam istirahat kedua berlangsung, sebagian dari kami melakukan ibadah dan sebagian lagi mungkin ada yang ke kantin ataupun memilih tidur dikelas. Aku dan Belica sendiri memilih untuk ke kantin menghabiskan waktu istirahat di kantin sambil nyemil dan juga bergosip ria bersama teman-teman yang lain.

Saat sedang asik bergosip, tiba-tiba saja Dino datang menghampiri ku.

"Hai cantik! Kamu udah makan siang belum?" Sapanya kepada ku

"Apaan sih lu, tiba-tiba nongol aja" jawab ku kesal

" hehehe.. kamu udah makan belum? Aku beliin jajanan ya, biar kamu ga kurus. Aku gamau bidadari aku nanti jadi makin kurus"

Tanpa menunggu jawaban ku, Dino langsung pergi ke salah satu warung kantin untuk membelikan makanan. Tak butuh waktu lama, Dino kembali dengan membawakan sepiring somay. somay tersebut ia sodorkan kepada ku dan memaksa ku untuk memakannya, tak perduli aku mau atau tidak. Dan dengan terpaksa aku memakan somay tersebut, padahal aku sudah kenyang karna sudah jajan dan bahkan bungkus makanan ku pun masih berserakan di atas meja kantin.

" Din makasih ya" ucapku disela- sela melahap somay darinya.

"Sama-sama cantik" jawabnya.

Dino setia duduk di sebelah ku mengamati ku makan dan ikut bergosip bersama teman-teman ku.

Sebenarnya Dino adalah pribadi yang sangat ceria, humble, dan hangat terhadap orang disekitarnya. Jadi tidak salah jika dia bersikap konyol untuk menyuarakan isi hatinya. Terkadang aku merasa bersalah atas sikap ku yang jutek kepadanya.

"Apa mungkin aku harus coba membuka hati untuk Dino?"

AxeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang