Keputusan, Andra, & Dino Berubah

58 8 0
                                    

Apa mungkin aku harus coba membuka hatiku untuk Dino?

Ahh apa-apaan aku ini, aku bahkan ga memiliki perasaan apapun sama Dino gimana bisa berpikir  begitu?!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sepulang sekolah aku hanya berdiam diri dikamar. Seperti setiap harinya, memang hanya itu yang ku lakukan. Orang tua ku sibuk mengurusi pekerjaan mereka. Sehingga jadilah aku yang hanya sendiri dirumah.

Saat ingin terlelap dalam tidur siang ku. Tiba-tiba saja handphone ku berdering , lantas kuraih hp ku yang berada di atas nakas. Kulihat nama yang tertera dia sana "Andra"

Hai ndra, ada apa?

Hai xel ! Keluar dong, gua udh di depan rumah lu nih.

Hah? Lu ngapain di depan rumah gua ? Kita kan gapunya janji apa-apa.

Ck, sok orang sibuk lu xel sampe harus buat janji dulu ketemu sama lu. Udah sekarang lu keluar aja, gua tunggu di teras rumah lu.

Ahh iya iya gua keluar, yaudh tunggu.

Dengan malas aku pun keluar untuk menemui Andra. Aku berjalan menuju pintu, dan membukakannya. Kulihat Andra sedang terduduk di atas kursi kayu di teras rumah ku.

"Ndra? " Kupanggil ia. Lantas yang dipanggil pun menoleh.

"Hei xel, wah baru bangun tidur ya lu? Berantakan banget tuh rambut sama muka lu, haha. " Ucapnya setelah melihat ku dan penampilan ku.

"Ck, gausah komentar lu. Ada perlu apa nih?pasti ada maunya kan? " Tanya ku langsung pada Andra

"Yailah si eneng axel, klo ngomong emng suka bener." Jawabnya disertai senyum cengengesan. "Yaudh xel sekarang lu mandi , gua tunggu disini. Abis itu lu temenin gua nonton okey? Gih buruan mandi." Lanjutnya, sambil mendorong tubuhku memasuki rumah  seraya menyuruh ku menuruti permintaannya.

"Heh tuh kan, lu mah pasti ada maunya klo kerumah. Lagian siapa sih lu, berani-beraninya nyuruh tuan rumah?" Jawab ku tidak terima perintahnya.

"Yailah xel, gua udah jauh-jauh kerumah lu. Masa lu gamau temenin sahabat lu yang ganteng ini sih? Plisss temenin gua ya.. " mohonnya pada ku

"Ck dasar manja, iya iya gua temenin lu. Untung gua baik."

"Hehehe kan lu emng baik xel, yaudh sana buruan mandi gua tunggu disini."

Selang beberapa puluh menit menunggu.Kini kami berdua sudah berada di salah satu mall besar di Jakarta. Andra yang sudah berniat mengajak ku nonton pun langsung menyandang ku ke bioskop di mall tersebut.

Setelah memesan tiket, kami pun menunggu di luat teater, karna film yang kami tonton masih baru akan di mulai 30menit lagi.Kami banyak berbincang, bertukar cerita tentang liburan kemarin.

Sepanjang perbincangan, gerak-gerik kami memang terlihat mesra, layaknya sepasang kekasih. Namun kenyataannya, aku dan Andra bukan lah pasangan kekasih. Aku dan Andra hanyalah sepasang sahabat sedari kecil. Jadi tidak salah bukan kalau aku dan Andra terlihat begitu dekat?

05.00P.M

Kami sudah memasuki ruang teater film kami diputar. Kami duduk dikursi paling atas, mengambil tempat paling fav dikalangan para penonton. Membeli popcorn sambil menunggu lampu padam.

Seusai film di putar, aku dan Andra melanjutkan untuk mengelilingi mall. Seraya mencari restorant cepat saji mana yang akan kami singgahi. Akhirnya tertuju pada salah satu restorant yang menyediakan menu ala negeri sakura. Dan yang tanpa disadari ada seseorang yg mengamati kami.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya, aku berjalan ceria menyusuri koridor yang menghubungkan antar kelas hingga menuju ruang kelas ku. Menyapa setiap teman-teman ku yang tersenyum kala menyambut kehadiranku.

Setibanya di kelas, aku hanya meletakkan tas ku diatas meja. Kemudian pergi menuju balkon diluar kelas. Mengamati siswa siswi yang berlalu lalang di koridor hingga siswa siswi yang baru melintasi gerbang sekolah.

Lamunan ku kembali hadir. Membayangkan laki-laki yg baru juga melintasi gerbang berjalan santai menuju ruang kelasnya dan sesekali menyapa teman-temannya. Pandangan ku seolah kabur, menyadarkan ku kembali pada dunia nyata. Melukis senyum dibibir yang terpaksa dibuat.

Krriiiiing

Bel tanda masuk pun berbunyi, aktivitas  pelajaran pun berlangsung seperti biasanya.

Seusai mata pelajaran berkangsung aku dan  Belica pergi ke cantin. Makan dan mengobrol disini. Biasanya akan ada Dino yang hadir walau hanya untuk sekedar menyapa. Namun ada yang berbeda hari ini. Ku lihat Dino tak seceria hari kemarin. Tak ada gombalan atau canda yg ia tunjukan padaku seperti biasanya. Yang ku dapat hari ini malah tatapan tajam dengan sorot sesorang yang menaruh kecewa dan amarah serta sindiran kecil yg cukup pedas yang entah kepada siapa ia tunjukkan.
Otak ku di buat berputar menimbulkan rentetan pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi ? Apa maksud dari sindiran itu? Kepada siapa sindiran itu tertuju? Dan Mengapa sorotan itu seolah tertuju padaku ? Apa kesalahan yang aku perbuat hingga sorotan itu tertuju padaku? Ada apa sebenarnya Dino? Rentetan pertanyaan itu rasanya ingin sekali ku lontarkan pada Dino. Namun, melihat keadaan Dino yang tebalut amarah, ku urungkan niat itu.  Biar saja ku beri waktu pada Dino untuk menjelaskan dengan sendirinya nanti.

"Maaf kalo sikap gua hari ini buat lu bingung xel, tapi gua juga bener-bener kecewa sama lu " -Dino

AxeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang