4. Terkejoed

118 19 19
                                    

"Jika kau dikelilingi kegelapan, seperti awan yang mengelilingi langit, maka aku akan menjadi cahaya untukmu"

"Azka."

Kia memanggil Azka yang sedari tadi sibuk dengan hpnya. Tetapi tidak ada jawaban dari sang empu.

"Azka lo dengerin gue ga sih?" panggil Kia lagi.

"Apa?" sahutnya dengan mata yang masih setia tertuju pada benda persegi itu.

"Em g-gue mau bilang makasih, karna semalem lo udah gendong gue ke UKS." ucap Kia dengan tulus.

Sebenarnya Kia harus mikir seribu kali untuk berterima kasih kepada cowok itu. Tapi dia juga tidak enak hati jika dia tidak berterima kasih kepada orang yang sudah menolongnya.

"Gue juga kepaksa nolongin lo, gak usah kepedean gitu mau gue tolongin."

Ya ampun Kia jadi sangat menyesal sudah mengucapkan kata terima kasih kepada makhluk yang ada didepannya sekarang ini. Memang dasar makhluk aneh. Bisa bisanya dia bilang begitu. Padahal Kia memang tulus mengucapkan terima kasih kepadanya. Bukan karena kepedean atau apalah itu.

"Gue gak kepedean ya, gue juga ogah digendong sama lo. Emang dasar ya cowok nyebelin, udah untung juga gue bilang makasih." ucap Kia sambil menatap tajam Azka yang ada disebelahnya.

"Siapa juga yang nyuruh lo bilang makasih ke gue," balas Azka yang masih tetap setia memandang hpnya. Padahal lawan bicaranya dari tadi sudah menatapnya dengan tatapan sengit.

"Nyesel gue udah bilang makasih ke cowok nyebelin kayak lo. Gue tarik kata-kata gue." teriak Kia didepan muka cowok itu.

Revan dan Rafa yang baru saja datang dari kantin langsung menonton adegan antara Azka dan Azkia.

"Wih pasangan suami istri lagi berantem ya?" sambar Revan yang sudah duduk dikursinya.

"Pasangan yang lagi naik daun nih," sahut Rafa juga yang baru saja duduk dikursi sebelah Revan.

"BISING" ucap Azka dan Kia secara serentak kearah Revan dan Rafa.

"Waduh kompak bener ya lo berdua, emang bener-bener cocok dah." kata Rafa sambil tertawa.

"Iya, jawabnya aja serentak gitu ya. Gemes deh jadinya liat couple ini." ucap Revan dengan gaya sok imut.

"DIAM" ucap Azka dan Azkia lagi dengan serentak sambil menatap mereka tajam. Kali ini dua cowok itu memang benar-benar diam, dan pelan-pelan membalikkan tubuh mereka menghadap kepapan tulis.

🍦🍦🍦


Kia jadi teringat surat yang ditemukannya semalam ditasnya. Dia penasaran siapa yang sudah melemparnya bola. Orang itu berani mengaku dan malah ingin bertemu dengan Kia.

Maka dari itu sekarang Kia sudah sampai ditempat yang orang misterius itu sampaikan.

Perpustakaan.

Kia masuk kedalam perpustakaan itu, tetapi tidak ada orang. Aneh pikir Kia. Ya pantas saja aneh, kan memang sudah tidak ada orang lagi disekolah. Karena sudah pulang semua. Yang ada palingan hanya anak ekskul saja. Tetapi dia tetap saja melangkahkan kakinya kedalam.

"Kok gak ada orang ya. Mana tuh orang yang udah ngelempar gue." ucap Kia bingung.

Saat Kia ingin berbelok ke rak buku didepannya, tiba-tiba saja dia menabrak sesuatu lalu dia terjatuh ke lantai. "Aduh bokong gue, lama-lama tepos nih bokong gara-gara jatuh melulu." ucap Kia sambil meringis memegangi pantatnya yang sakit.

AZKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang