4. Gitar

2.8K 122 6
                                    


"Ish!"

Sudah tiga kali Onna mencoba,tapi selalu gagal. Onna mulai menyerah, kesabarannya sangat di uji!

"Bodo ah." Onna menaruh gitar itu di atas meja yang ada disampingnya.

"Kenapa si? Ngedumel mulu daritadi." Arkan duduk disamping Onna.

Oh iya, sebelumnya mau ngasih tau. Arkan itu kakak kelas Onna, dia ketua osis.

Sekarang, mereka berdua ada diruang musik. Sesuai perkataan Alex, Arkan akan mengajarinya bermain gitar.

"Aku pusing, kak. Gak ngerti, sumpah."

Arkan tertawa kecil mendengarnya.

"Kok malah ketawa si." Onna berdecak kesal.

"Yauda sih. Terus mau nya apa?" Arkan gemas melihat tingkah Onna.

"Gara-gara kak Arkan nih. Jadinya aku pusing kan."

"Lah kok gara-gara gue?"

"Ya kakak lah, siapa yang nyuruh aku belajar main gitar?"

Arkan tertawa. Lalu mencubit pipi Onna gemas.

"Kan lo dikasih amanah sama Resa buat gantiin dia tampil di acara pensi. Jadi harus bisa main gitar."

Arkan mengambil gitar yang ada diatas meja tadi. Lalu menaruhnya dipangkuan Onna.

"Sekarang coba kunci G."

Onna berfikir sambil melihat gitar tersebut.

"Yang ini." Ucap Onna.

"Coba bunyiin." Onna pun memetik nya.

"Nah, tuh dah tau. Lo itu tinggal pelajarin dasar nya dulu. Kalo udah bisa yang dasar pasti gampang."

"Kakak enak ngomongnya gampang, orang kakak udah bisa." Lagi, Onna sedikit memajukan bibirnya.

Onna kembali melihat not gitar untuk lagu yang akan dibawakannya nanti. Dia membuang nafas kasar.

"Kak, lagunya gak ada yang lebih pendek aja apa. Ini panjang banget."

"Lah, itu pendek, Onna. Tahun lalu lebih panjang."

"Iihh...tapi aku gak bisa. Udah deh kak, aku mundur aja."

Baru saja Onna ingin menaruh gitarnya dilantai. Arkan sudah menahannya.

"Lah, kok gitu. Lo kasian sama gue dong, Na. Gue pusing nih gara-gara Resa gak bisa, tapi setelah tau lo mau gantiin Resa, gue tenang. Dan sekarang lo mau bikin gue pusing lagi buat nyari siapa yang mau tampil padahal acaranya tinggal lusa?"

Onna menggerutu kesal, sedikit menyesal karna menerima tawaran, eh ralat. Suruhan Alex.
Pasti waktu nya untuk tidur berkurang karna harus mempelajari dan menghapal not serta lirik lagu yang akan dia bawakan lusa pada acara pensi.

"Yaudah iya, tapi aku ke kantin dulu ya. Haus."

"Gue aja sini yang beliin,sekalian gue juga mau beli." Arkan berdiri lebih dulu sebelum Onna berdiri.

"Gausah kak, aku aja."

"Gausah gue aja. Lo disini aja belajar main gitar sekalian hapalin not nya."

Lagi, Onna menggerutu. "Yaudah deh. Ini uangnya, aku mau tejus apel ya, kak."

"Gausah udah, pake uang gue aja. Oh iya, satu lagi lo gak boleh minum es dari hari ini sampe lu mentas ya!" Jelas Arkan yang membuat Onna melotot tak percaya.

Bagaimana bisa dua hari tanpa minum es?

"Lah kok gitu sih kak!" Onna protes tidak terima dengan larangan Arkan.

"Ice is my life."

"Halah...pokoknya gak boleh. Biar suara lo gak serak nanti, Na." Onna cemberut.

Udah dia harus belajar not gitar, ngafalin lirik lagu, sekarang gak boleh minum es, pula.

"Udah jangan cemberut mulu." Arkan mengacak rambut Onna lalu berlalu pergi menuju kantin.

Onna berdecak kesal. Dia kembali melihat kertas putih dihadapannya yang sudah dipenuhi dengan not gitar.

"Bodoamat. Intinya gue nyesel."

-------------

"Kak, aku ke kelas dulu ya. Udah bel."

Baru saja Onna berdiri, Arkan mendudukkan nya lagi dan menaruh gitar dipangkuan Onna.

"Lo udah gue izinin kok tadi. Gue juga udah izin. Jadi, sekarang kita fokus dulu buat acara pensi, ya?"

Onna dibuat melongo oleh perkataan Arkan. Ya ampun, jadi dia harus berurusan dengan not dan gitar setiap waktunya, gitu?

"Berarti besok aku juga gak belajar dong, kak?" Tanya Onna.

"Iya,Na. Lo fokus sama pensi dulu,ya?"

Harusnya Onna senang bukan? Hari ini dan besok dia tidak bertemu dengan pelajaran. Tapi kenapa dia malah sedih?

Bukan, dia bukan sedih karna tidak bisa mengikuti pelajaran. Dia sedih karna dia pasti jarang bertemu dengan Alex dan yang pasti waktu tidurnya akan berkurang.

"Iya kak..."

Arkan tersenyum. "Yaudah lo lanjutin belajar gitar nya ya. Gue mau ngambil tas gue sekalian tas lo dulu"

Belum sempat Onna menahannya, bermaksud agar dia saja yang mengambil tas nya sendiri. Arkan sudah keluar dari ruang musik dan pergi ke kelasnya.

"Gue kabarin Alex deh."

Alvionna lex, lo pulang duluan aja nanti. Gausah nungguin gue.

Tak lama Alex menjawab.

Alex yaudah, lo mau pulang naik apa? Atau gue jemput aja?

Alvionna cepet banget balesnya, lagi jamkos ya?
Alvionna nanti naik ojek online aja, gak usah dijemput ntar ngerepotin. Hehe

Alex iya ni, jamkos☻. Yaudah deh.

Baru saja Onna ingin menaruh ponselnya di kantong rok nya, benda itu kembali berbunyi.

Cindyaprllna Na, lo lagi diruang musik ya?

Alvionna iya, tau dari mana?

Cindyaprllna cindy gituloh😎
Cindyaprllna eh lanjut ntar ya. Ada guru

Onna tertawa pelan.

Alvionna iyaa..

--------------

Onna melihat jam dinding yang ada dikamarnya.

"Jam lima kurang lima" gumam Onna pelan.

Ya, Onna baru pulang. Rasanya dia ingin langsung tidur sekarang. Tapi badannya sangat lengket. Jadi dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu tidur.

Baru saja Onna memejamkan matanya, ponselnya berdering.

"Halo, Na!"

"Kenapa cin? Penting gak? Kalo gak gue tutup ya? Gue ngantuk banget ini."

'Ih Onna! Gue baru nelpon masa udah ditutup aja. Em, lo ngantuk banget ya?"

"Banget ampe kebangetan!"

"Yaudah deh, gue ntar malem dateng kerumah lu aja, gimana? Sekalian gue nginep. Hehe"

"Terserah lo"

Setelah itu Onna langsung menutup sambungan telponnya dan menaruh ponselnya asal. Setelah itu ia memejamkan matanya. Dia sangat lelah!

--------------

Friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang