Bagian 5: Tentang Kenzo dan Alana

46 3 0
                                    

"Karena diantara bertahan atau melepaskan. Ada hati yang sedang kebingungan." - teruntuk kamu si pemberi luka dari jiwa yang rapuh.

------

Melihat kejadian di UKS membuat Alana mengurungkan niatnya untuk istirahat disana. Meninggalkan Kenzo yang saat ini berusaha untuk mengejarnya.

"Na tunggu" teriak Kenzo dari kejauhan sambil berlari untuk mengejar Alana.

Alana tidak peduli, Alana terus saja berlari dengan air mata yang terus mengalir dipipi. Kenzo keterlaluan, Kenzo selingkuh. Padahal hubungan mereka sudah lebih dari satu tahun, tapi ternyata itu tidak bisa menjadi alasan Kenzo agar Kenzo setia.

Alana melangkahkan kaki menuju toilet yang pasti Kenzo tidak akan mengikuti nya lagi. Saat ini yang ingin dilakukan Alana adalah menjauh dari Kenzo, melihat Kenzo membuat Alana teringat kejadian di UKS tadi.

Suasana toilet yang sepi membuat Alana leluasa untuk menangis terisak. Berusaha menumpahkan segala perasaan lewat tangisan. Alana berharap rasa sakitnya bisa sedikit terobati dengan cara menangis.

"Na, keluar atau aku terpaksa masuk" Ancam Kenzo dari luar sana. Ternyata Kenzo tidak semudah itu untuk menyerah.

Alana tidak memperdulikan ancaman Kenzo, tapi sekarang Alana sudah tidak lagi menangis terisak. Alana tetap menangis, hanya saja Alana menangis dalam diam agar Kenzo tidak mendengar tangisan nya.

"Na aku mohon keluar" pinta Kenzo pada Alana berharap Alana ingin keluar dan mendengar penjelasan nya.

Kenzo tahu, sebenarnya sudah tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. Kenzo sadar diri bahwa ia orang jahat, Kenzo juga menyadari bahwa ia cowok brengsek. Kenzo juga sebenarnya paham betul kalau perbuatan nya pasti melukai Alana.

Didalam toilet Alana terus memikirkan ia harus keluar menemui Kenzo atau tetap berada didalam toilet. Alana memang tidak ingin bertemu dengan Kenzo, tapi disatu sisi Alana juga membutuhkan penjelasan dari Kenzo.

Setelah berpikir panjang akhirnya Alana memutuskan keluar dari toilet untuk menemui Kenzo. Susah payah Alana menguatkan dirinya agar Alana tidak menangis dihadapan Kenzo.

Melihat Alana keluar membuat Kenzo bernafas lega, tapi rasa kecewa pada diri nya tumbuh ketika melihat Alana dalam kondisi yang berantakan.

Wajah pucat, mata sembab, dan hidung merah. Terlihat sangat berantakan.

"Na, tadi itu-" Kenzo baru saja ingin menjelaskan. Namun Alana lebih dulu memotong Ucapan nya.

"Apa ken ? Kamu mau bilang apa tentang kejadian tadi ? Mau bilang kalo itu gak seperti yang aku liat ?" tanya Alana menggebu-gebu dengan air mata yang sudah mebasahi pipinya.

Air mata Alana mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah. Dan itu membuat Alana berfikir kalau Alana terlihat sangat lemah dihadapan Kenzo.

Kenzo diam, Kenzo tidak menjawab pertanyaan Alana. Kenzo berusaha membiarkan Alana mengungkapkan semua yang Alana rasakan. Tapi, melihat tatapan kecewa dari Alana membuat Kenzo ingin memukul dirinya sendiri saat ini juga. Kenzo bodoh sekali rasanya, menyia-nyia kan gadis tulus seperti Alana. Padahal dulu Kenzo berjanji pada Alana, bahwa Kenzo tidak akan pernah menyakiti Alana. Tapi apa nyata nya ? Kini Alana begitu sakit hati pada nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hadirnya KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang