Jadi?

1.5K 207 40
                                    

Jisung yang baru saja mau keluar dari kamar langsung di tarik Daniel ke dalam.

"Eh?" Jisung kaget karena Daniel mendorongnya ke kasur dan menutup pintu kamar. Jisung memejamkan mata dan langsung menutup dadanya dengan tangan.

"Jisung-ah."

"Jangan Daniel, jangan."

Daniel tersenyum sambil terus menggoda Jisung yang ketakutan. "Aku akan bertemu dengan Yerin, tolong bantu aku."

Jisung langsung membuka matanya lebar-lebar, ia duduk dan menghadap Daniel. "Kau berbohong."

Daniel menggeleng dan menunjukan chat dengan Yerin, "Omo," Jisung menutup mulutnya, ia tak percaya. "Aduh anak eomma udah besar." Jisung memeluk Daniel lalu memegang pipi Daniel dan memeluk Daniel lagi.

"Sudah dong," ucap Daniel sambil tertawa melihat tingkah Jisung terhadap dirinya.

"Ini pertama kali bagiku bertemu perempuan berduaan."

Jisung melihat pintu yang dibelakang Daniel,   "Apa tidak apa-apa kalau ketahuan?"

Daniel menggeleng, "Aku sudah dapat izin bahwa aku pergi dengan teman satu agensi ku. Mereka hanya beri waktu hanya 3 Jam saja."

"Baiklah, kamu mau minta bantu apa?" Jisung langsung tersenyum, "Ah, seorang Daniel benar-benar bertemu dengan Yerin."

Senyuman dan mata sipit Daniel tak pernah lepas dari awal pembicaraan ini. "Tapi kalau kau berdua dengan Yerin, Ong mau kau kemanakan?"

"Ong itu seperti diriku sendiri, abang aku sendiri dan keluargaku. Aku dan dia akan terus bersama walaupun nanti kita punya keluarga masing-masing."

Jisung yang sedang berdiri langsung bertepuk tangan, "Ini bocah nggak salah dapat peringkat satu."

"Lalu bagaimana nih?" Daniel sedikit merenggek, "Aku harus bagaimana?"

"Ah, dengan Ong nggak begini tapi dengan Yerin begini sekali."

"Ini berbeda Jisung-eomma, aku harus bagaimana depan perempuan yang ..."

"Cantik?" Ketus Jisung sambil mengambil beberapa alat make up.

Jisung meletakkan beberapa alat make up miliknya, "Wae? Ini apa?"

"Kau bodoh hah? Kau sudah terkenal semua orang bakalan tahu kalau kau berpenampilan sama seperti biasa."

"Tapi kan bisa cara lain."

"Lihat saja dulu!" Teriak Jisung yang sedikit kesal dengan Daniel yang terus menggelak saat mau dirias Jisung.

"Ada apa ini?"

BAAMB

Jisung langsung menempelkan bantal ke wajah Daniel dan mendorong Daniel sampai terbaring di kasur.

"Nggak ada Sungwoon-a, Kita lagi main game saja. Daniel curang jadi aku berteriak, Aaa! Aaa!" Jisung menperagakan sambil tertawa dan Daniel mengancungkan jempol ke atas.

Sungwoon mengerti, "Baiklah," ucap Sungwoon dan menutup pintu.

Daniel memindahkan bantal dari wajahnya dan mencoba duduk kembali, "Kalian lapar nggak?"

Kembali Jisung meletakkan bantal diwajah Daniel sampai terbaring lagi. "Nggak, kita masih kenyang dan keluar dari sini sekarang!" Jisung tersenyum licik.

Setelah benar-benar tertutup Daniel bangkit dan membuang jauh-jauh bantal tersebut. "Wae?" Ketus Jisung saat melihat Daniel memandang dengan sinis.

"Wae!" Balas Daniel dengan ketus sambil meletakkan tangan dipinggang.

Beautiful WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang