Yerin berhenti di salah satu toko souvenir, ia melihat gantungan sepasang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian penduduk eropa zaman dulu.
"Permisi, ini berapa?"
Penjual tersebut terlihat ramah dengan Yerin yang sendirian. "Apa kamu turis?" Yerin mengangguk sambil tersenyum.
"Saya mau beli gantungan ini." Yerin menunjuk gantungan yang ia lihat tersebut.
Penjual itu berjalan mendekati Yerin dan mengambil gantungan tersebut. "Apa ini untuk pasanganmu?" Yerin kembali mengangguk, "Dimana dia?"
"Dia di korea sekarang," ucap Yerin sambil menggaruk pelan lehernya.
"Menurut cerita orang disini, ada satu tempat jika seseorang datang dengan pasangannya. Mereka akan terus bersama sampai keabadian."
Yerin sedikit merinding mendengarnya, balasan Yerin hanya tertawa. "Aku dan dia masih belum ada hubungan yang serius."
"Hei nona," perempuan beramput kepang tersebut terlihat serius, "Tuhan takkan salah mencatat nama pasangan kita, jika kalian memang ada rasa antara satu sama lain, lebih baik diungkapkan."
"Tapi tidakkan semudah itu. Kami seperti ada batas yang menghalang."
Perempuan itu terlihat putus asa, Yerin pun langsung memberikan uang ke Penjual perempuan tersebut.
"Nona, aku mendekatimu dan ramah terhadap karena aku bermimpi tentang orang yang mirip sepertimu," ucap perempuan tersebut dan menaikkan kacata bulatnya, "Ah, aku tahu kau takkan mudah percaya."
Yerin masih bingung dengan omongan perempuan yang berdiri didepannya, "Dengarkan aku," lanjut perempuan tersebut sambil memengang bahu Yerin. "Banyak kejadian tak terduga, yang takkan bisa kau percaya tapi ingat kau harus bertahan jika kau benar-benar menginginkannya."
Perempuan itu melirik ke belakang Yerin, "Temanmu ada disini, Jung Yerin."
Yerin sangat kaget, di pakaiannya tidak ada tanda pengenal sama sekali bahkan wajah-wajah Kpopers saja tidak ada. Mereka bahkan tak pernah ketemu sebelumnya, namanya saja Yerin tidak tahu.
"Hei," ucap Yerin ke orang tersebut tapi orang itu pura-pura tak mendengar Yerin dan melayan pembeli lainnya.
"Eonnie!"
SinB langsung memeluk Yerin dengan erat, "Kau beli apa eonnie?" Yerin langsung menyembunyikan gantungan tersebut kedalam tas kecil miliknya.
"Tidak ada SinB, aku hanya jalan-jalan saja."
"Eonnie, Sowon Eonnie menyuruh kita untuk ngumpul disana, makanannya enak loh."
Yerin langsung mengikuti langkah SinB, sesekali ia menghela nafas. Beruntung SinB tidak curiga terhadapnya, "Bagaimana kabar kamu sekarang, Niel?" Tanya Yerin didalam hati sambil memandang langit biru yang cerah.
===
"Yerin, kau kenapa? Seperti ada yang kau pikirkan?"
Yerin menggeleng, "Tidak Yuju, aku hanya lelah saja. Aku ingin beristirahat seperti sekarang, dengan cokelat hangat disuasana dingin seperti ini." Padahal Yerin terus berpikir tentang apa yang dikatakan Penjual souvenir tadi siang.
Mereka berada di balkon kamar hotel yang pemandangan langsung ke arah kota, yang penuh kerlap-kerlip lampu orange.
Yerin meletakkan kedua telapak tangan di cangkir hangat, "Yuju," ucap Yerin dengan pelan. "Salahkah kalau kita menggantungkan seseorang?"
"Wah ada apa kau kenapa Yerin? Wajahmu memerah."
"Ini akibat suasana dingin, jadi merah begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Whisper
أدب الهواةDipertemukan dalam satu acara, mereka berdua langsung mempunyai chemistry yang mampu mencuri perhatian para penggemar mereka. "Yennie, Apa kau ada waktu?" Kang Daniel jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang Jung Yerin. Walaupun tak banyak...