Chapter 002

64 18 37
                                    

"Jangan terlalu berlama-lama dalam dinginnya kesendirian.
Jika tidak, anda akan terserang flu dari es yang berada di dalam jiwa Anda"

🕊🕊🕊

Nadya dan Fara berjalan dengan langkah santai. Dengan setumpuk buku dan kotak pensil di lengannya.

Kali ini tujuan mereka bukan Kantin. Tapi, Bundaran taman SMA Tunas Bangsa. Dengan niat akan mengerjakan tugas akhir semester yaitu membuat makalah tentang kondisi di lingkungan sekitar.

Bukan malah mengamati lingkungan sosial di sekitarnya. Nadya malah sibuk selonjoran di bangku taman yang panjang.

" Nad, kita ke sini untuk ngerjain tugas, elah. Lu malah tiduran. Deadline nya udah dekat njirr! " Teriak Fara tidak suka Nadya tiduran di bangku taman.

" Yaelah, Far. Kapan lagi sih bisa keluar pas jam pelajaran begini. Meskipun untuk ngumpulin data. Kan, ini adalah kesempatan yang haram untuk di lewatkan. Wkwkw. " Jawab Nadya sambil meletakan buku di wajahnya.

Fara mengambil buku yang berada di atas muka Nadya. " Nggak, sekarang kita harus fokus sama tugas dulu! Ntar kalo udah selesai, serah lo mau ngapain aja. Mau tidur kek, muntah kek, boker kek. Sekarang waktunya ngumpulin data. Nggak pake tapi-tapi an! " Tegas Fara. Anak ini kalo nggak di tegas in nggak bakal bisa berubah. Heran gue, mak nya dulu ngidam apaan sampe lahir nya kaga normal gini. Guman Fara dalam hati.

" Etdah, lu lama-lama kayak mak gue aja dah. Dikit-dikit belajar. Di sekolah belajar. Di rumah belajar. Di kelas belajar. Gue pengen sehari aja nggak belajar. Nggak bisa, ya? " Rengek gue dengan puppy eyes. Yang gue yakin nggak malah tambah imut. Tapi malah bikin Fara mau muntah. Muka gue jelek kali ya. Wkwk.

" Jangan sok imut! Muka lo jelek kek pantat gorila njir!. Jijik gue liatnya. " Ujar Fara dengan ekspresi pengen muntah. " Dan, satu lagi. Gue gasuka penolakan. Titik ! Nggak lama kok. 15 menit. " Lanjut Fara.

" Yuk! " Fara menarik pergelangan tangan Nadya. Nadya berdiri dengan malas. Dan berjalan sempoyongan. Kesana-kemari mengikuti langkah Fara. Kek anak yang ngintilin emaknya lagi belanja di pasar.

🕊🕊🕊

10 menit kemudian sudah terkumpul beberapa data tentang kebiasaan siswa-siswi dengan lingkungan sosialnya.

" Udah, kita duduk disini. Gue capek banget anjir!! " Ujar Nadya merebahkan tubuhnya di rumput depan perpustakaan sekolah.

Berhubung di dekatnya tumbuh Pohon Beringin yang besar nan kokoh. Suasana di bawah pohon terasa segar dan sejuk. Angin semilir membuat Nadya terbuai dengan suasana di sekitarnya.

Nadya sesekali menguap. Di dekatnya Fara tampak duduk sambil membuka lembaran demi lembaran data yang di kumpulkan 10 menit yang lalu. Mata nadya mulai berat dan akhirnya terlelap.

" Nad-Nad, bangun woi! " Teriak Fara menggoyang-goyang tubuh Nadya.

" Elah, lu ganggu gue aja. Lagi mimpi indah juga. " Ujar Nadya mengumpulkan kesadaran.

" Lo liat nggak- "

"Nggak! " belum selesai Fara melanjutkan kata-katanya. Nadya dengan spontan menjawabnya.

Carpe Diem 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang