Chapter 003

59 4 0
                                    

" Mereka yang sibuk dengan dirinya sendiri, akan kehilangan kesempatan belajar dari orang lain. "

- Daud Antonius.

🕊🕊🕊

Rumah Nadya sudah semakin dekat. Nadya berjalan dengan langkah cepat melewati sebuah gang.

" Aw.. " ujar Nadya. Tali sepatunya terlepas.

Nadya kemudian berjongkok dan mengaitkan ujung satu dengan ujung yang lain. Setelah selesai. Mata Nadya mengamati ada bayang-bayang di belakangnya. Seperti sosok orang yang besar. Jalanan di sekitar kompleks tampak sepi. Hening dan sunyi.

" Deg.. Deg.. Deg.. " jantung Nadya berdegup kencang. Ada banyak dugaan yang ada di dalam otak Nadya.

" Stop, Nad. Lo jangan paranoid. " ujar Nadya dalam hati.

Perlahan Nadya memutar badan. Satu..... Dua...... Tiga.....  Terlihat ada seseorang pria bertubuh besar berdiri di belakangnya. Dengan tindik di telinga dan di hidungnya. Memakai jaket kulit hitam mengkilat terkena cahaya lampu kuning seberang jalan. Tatapan matanya tajam seperti hendak menerkam. Tangannya mengepal. Pria tersebut mengenakan topi sehingga Nadya tak bisa mengenali wajahnya dengan jelas.

" L-lo siapa? " tanya Nadya terbata-bata. Pria tersebut melihat gadis di depannya tampak meremas ujung rok yang di kenakannya.

" Haha, jangan takut. Aku tak akan menggigitmu. Ayo bersenang-senang bersama ku malam ini. " ajaknya dengan uluran tangan hendak meraih rambut Nadya.

Dengan tegas Nadya menghindar dan menampik tangan Pria tersebut. " Maaf, sayangnya gue gak punya waktu buat bersenang-senang dengan Pria seperti Anda. " ujar Nadya mantap dengan tatapan mata lurus.

"Ayolah. Jangan jual mahal begitu. Aku paling tak menyukai gadis yang suka berjual mahal seperti yang kau lakukan sekarang. Temani Om satu malam saja." ucap Pria itu sekarang memeluk pundak Nadya. Cengkraman tangannya kuat. Nadya berusaha meronta untuk melepaskan diri.

"Lepaskan! Bangs*t!" teriak Nadya. Cengkraman Pria itu sangat kuat. " Tolong! Siapapun tolong gue! " Lanjut Nadya berteriak meminta pertolongan. Tubuhnya yang besar hampir mampu menguasai tubuh Nadya yang mungil hanya dengan satu cengkraman saja.

"Haha. Teriak saja, tak akan ada yang bisa mendengar teriakan lo!" Ucap Pria tersebut dengan tawanya yang memekak kan telinga. Meskipun Nadya dikenal dengan label orang yang sangat energik. Mau bagaimanapun juga kekuatan Nadya tak bisa sebanding dengan kekuatan Laki-laki.

Pria itu menyeret Nadya ke pinggir jalanan. Terdapat mobil berwarna hitam yang Nadya tak mengerti apa merk dari mobil tersebut. Bukan waktunya untuk memikirkan merk. Tapi, bagaimana caranya lepas dari Pria sialan ini.

Nadya tetap meronta dan mengucapkan sumpah serapah kepada Pria tersebut. Pria tersebut merasa risih dan akhirnya menampar pipi Nadya dengan keras.

Ujung bibir Nadya robek dan berdarah. Air mata Nadya menetes, bukan karena cengeng. Tamparan pria tersebut sangatlah keras.

Pria itu tetap keukeh menyeret Nadya sampai ke mobil. Kedua tangannya mencengkram lengan Nadya. Nadya berusaha sekuat tenaga untuk lari dari tempat itu. Nadya menggigit lengan pria tersebut dan menginjak kaki nya dengan keras.

"Bangs*t!" umpat Pria tersebut dengan keras.

Nadya berlari dengan kekuatan yang masih tersisa. Sesekali Nadya menoleh kebelakang. Pria tersebut masih saja mengejarnya. "Ya Tuhan, kirim seseorang untuk nolong gue. Plis," Ujar Nadya dalam hati.

"Brak!" Tubuh Nadya terjatuh di tanah. Nadya tak melihat ada sebongkah batu di depannya.

"Haha, mau kemana lagi cantik? Gak ada gunanya lo lari." Pria tersebut tertawa nyaring. "Kau tampak menyedihkan sekali, haha." Lagi-lagi dia tertawa menatap Nadya. Dia mencengkram kerah baju Nadya dan menatap Nadya dengan tajam. "Jangan harap lo bakal selamat dari cengkraman gue!"

Pria tersebut menggendong Nadya ala Bridal Style. Nadya tetap meronta-ronta. "Lepaskan! Turunin gue," Teriak Nadya.

Nadya sangat Frustasi dan meludah pada jaket Pria tersebut dan lagi-lagi dengan sumpah serapah nya. Pria tersebut tidak terima dan melayangkan tamparan nya yang kedua.

Nadya merasakan Sakit yang luar biasa. Perih pada bagian bibir nya dan lebam pada bagian pipi. Nadya kehilangan konsentrasi. Tubuhnya lemah, hilang kendali dan akhirnya tak sadarkan diri.

" Brak! " Tiba-tiba tubuh Nadya jatuh dan terlepas dari gendongan Pria tersebut. Nadya terkulai lemas di atas jalanan gang tersebut. Mata Nadya tak kuat melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Nadya hanya bisa melihat apa yang terjadi di depan matanya. Terlihat Pria sialan itu berkelahi dengan seseorang. Hanya itu, lalu Nadya pingsan tak sadarkan diri.

🕊🕊🕊

Nadya POV 🍂

Mataku terbuka perlahan. Terpaan sinar matahari menerobos masuk mengenai wajahku. " Aku dimana? " Gumanku. Ruangan ini terlihat asing. Aku tertidur di atas kasur dengan ukuran King size. Tubuhku dibalut dengan Bed Cover berwarna abu-abu tua. Kepalaku sakit luar biasa. Pipiku bengkak. Bagian bibirku terasa perih.

Aku terduduk, mataku sibuk menelusuri setiap inchi dari ruangan yang memiliki luas sekitar 58 meter persegi tersebut. Interior dari ruangan ini sangat mewah dan elegan. Di samping tempat tidur terdapat tirai berwarna coklat ke-emasan. "Ini rumah siapa?"  gumanku lagi-lagi menelusuri ruangan yang ku tempati saat ini.

"Tunggu, bukankah kemarin aku di seret pria bajing*n itu?" Sekilas aku ingat potongan kejadian kemarin malam. Aku mulai memikirkan hal-hal yang buruk. Perlahan aku membuka selimut ku, mata ku menelisik pada baju yang ku kenakan. "Tidak ada yang salah! Ini baju yang ku kenakan kemarin." gumanku meraba tubuhku yang tidak lecet sama sekali. Aku menghembuskan nafas lega.

"Udah bangun lo?" ucap seseorang dengan suara berat.

Aku sedikit terkejut dan mengalihkan pandangan mencari asal suara tersebut. Mataku sukses membulat.

"Udah bangun lo?" ulangnya sekali lagi dengan suara bassnya. Seorang laki-laki keluar dari kamar mandi dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambut yang basah di kepalanya.

🕊🕊🕊

Hayo siapa itu yang baru mandi :v

Rambutnya basah pula :v

Pagi-pagi udah dapet pemandangan yang bagus tuh si Nadya :v

Maaf. Baru update. Sedikit lagi :v

Author butuh waktu hibernasi.

Sedikit cerita, author kemaren kemah 3 hari 2 malam buat peresmian :v

Alhamdulillah lancar :v

Mental dan fisik author di uji.

Udah sempet tumbang sih di tengah".

Tapi, ya Alhamdulillah bisa bertahan sampe akhir :'v

TBC

Vote + comment nya ya! 💞

Salam,

author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Carpe Diem 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang