Part 1 (Senyuman untuk Mantan)

48 2 0
                                    

"La, kamu masih berhubungan dengan cowok itu?" tanya Nesya dengan wajah serius
"Emangnya kenapa sih nes?" balas Layla jutek, namun kemudian nyengir karna suara chat khusus kembali berbunyi di handphonenya
"Kapan mau move on coba?" ketus Nesya
"lagian nih ya, emang ada pacaran cuman 5 menit doang. Aneh tau nggak" sambung Nesya dengan nada meledek.
"ehh, masih mending 5 menit. Kamu belum tau apa yak, tuh si Imel sama Hendra, pacaran cuman semenit. Hahaaa.. Gilaa " ucap Layla sambil tertawa puas

"tetttt teettt kring tett tett kring kring
Sekarang pukul tujuh, saatnya memasuki jam pertama"

Pembelajaran di SMA Bhakti pun berlangsung.

Namanya Layla, pendiem sih. Tapi kalau udah kenal. Aduh, bawel minta ampun. Sharena Layla Vetrogadyil. Yaaa, dialah orang yang membuat Jonathan 'sang Mantan' membuang jauh jauh rasa 'cinta' dan langsung memberi alih jabatan kepada kata 'benci' pada Layla.

Kriingg... Kriingg...

Dering bel istirahat membuat siswa di SMA Bhakti berhamburan menyerbu markas terbesar mereka untuk menghentikan konser dadakan yang diadakan oleh kaum Cacing perut.
Lain halnya dengan Layla, Ia masih saja duduk termenung dan mengingat kembali kejadian kala itu, 2 tahun yang lalu.

"Aku sayang kamu, kamu mau nggak jadi pacarku?" tembak Jonathan pada Layla.
"Iya" jawab Layla singkat
Senyum sumringah, jelas saja terukir jelas di bibir indah Jonathan.
Namun sayang, senyum itu padam dalam waktu 5 menit
"Aku nggak sayang sama kamu, kita putus"
Sontak, hal ini membuat deru nafas Jonathan menjadi tak beraturan.
Layla pergi meninggalkan jonathan begitu saja.
"Layla, tunggu" kejar Jonathan
"mau apa lagi? Udah seneng kan? Tadi kamu udah jadi pacar aku. Walaupun cuma 5 menit. Tau dehh, pulang dulu. Bye MANTAN" ucap Layla santai dan pergi meninggalkan Jonathan

"CEWEK GILA" teriak Jonathan. Tapi, Layla tak memperdulikannya

"Awas aja lo, gue akan balas dendam!!!" batin Jonathan.

"kenapa aku mutusin dia ya? Tapi, dia baik kok. Ahh aku nggak mungkin cinta sama dia" gumam Layla
"maafkan aku, than. Jika aku salah" gumamnya lagi jauh lebih lirih

"Hey, ngelamunin apa sih?"
Kehadiran Jonathan, sontak membuat Layla kaget.
"eh, mantan. Eh maksudnya Jonathan, hehe" jawab Layla gugup. Sembari melempar senyum kecil pada Jonathan.
"kamu nggak ke kantin?" tanya Jonathan mulai berbasa - basi
"engga" jawab Layla cuek
"terus?"
"pengen sendiri, bye" ketus Layla sambil meninggalkan Jonathan di kelasnya

Layla berjalan sendiri menuju perpustakaan, entah mengapa tempat ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi Layla untuk selalu mengunjunginya.

"wifi" gumam Layla sambil nyengir
"Permisi, dek. Kata sandi wifi disini apa yaa?" tanya seorang cowok pada Layla
Layla masih asyik scrool ig sehingga ia tak menyadari keberadaan cowok tersebut.
"dek? Adek?" tanya cowok tersebut.
Layla tercengang,
"eh, saya kak? Maaf kak. Tadi asyik main handphone. Jadi nggak denger. Hehe" jawab Layla sambil memamerkan lesung pipi tunggalnya.
"apa sandinya?" tanya cowok itu lagi
"bhaktiperpus, kak" jawab Layla sambil memandang cowok tersebut
"woyyy, ini mimpi atau apa? Gila ganteng banget. Aduduh adek meleleh banggg" seru Layla dalam hati.
"iya, makasih dek. Kamu kelas X apa?"
"kok tau kalau saya kelas X kak?"
"itu kan ada badgenya, dek. Hehe"
"oiya, lupa hehe. Saya X IPA 2 kak. Kalau kakak?"
"ohh .. Saya XI IPA 1 dek. Kenal Nesya yaa?"

Deg "Nesya??? Ada hubungan apa kakak kelas ini dengan Nesya??" batin Layla

"ehh iya, kenal dong. Maaf, kakak siapanya yaa?"
"Saya? Saya temannya kok"
"teman apa teman?" goda Layla padanya
"teman dek. Dia itu adiknya Ferdi. Tau kan? Nah, Ferdi itu temen saya di ekstra futsal"
"oh"
"namanya siapa dek? Kita kan belum kenalan. Sampai lupa hehe"
"oiyaa, saya Layla kak. Kelas X IPA 2"
"iyaa udah tau kelasnya kali dek, kalau saya Andre Adjiaya Putra"
"kalau saya sih panjangnya Sharena Layla Vetrogadyil, kak"
"saya nggak nanya"

Jawaban Andre cukup membuat Layla kesal dan akhirnya memilih pergi dari perpus, dia memang seperti itu. Kadang, agak sensian.

"auk ah, saya ke kelas dulu kak" ketus Layla

Andre, Andre, Andre. Hari ini cukup membuat Layla kesal hanya dengan percakapan terakhir yang ia ucapkan.
Layla pun memutuskan untuk mencoret coret halaman belakang bukunya dengan coretan bak anak TK.

"Heyy, Laa.. Kamu kenapa sih?" Tanya Rendy mengagetkan.
"Ren, ngagetin aja sih kamu. Ngga papa. Lagi males aja"
"Nesya mana?"
"Nesya Nesya Nesya, kenapa dari tadi pada nyariin Nesya sih?" ucap Layla sebal.
"eh kan kak Andre nggak nyariin, cuman nanyain kenal atau enggak. Eelahh kok aku baper gini yak"batin Layla
"yaudah deh, baikin dulu tuh moodnya. Baru bicara sama aa' neng" goda Rendy
Rendy, memang menyukai Nesya. Namun, tak bisa ia pungkiri, bahwa menggoda Layla lebih menyenangkan ketimbang menatap Nesya.
"Ngga mungkin, ngga mungkin kalau aku suka sama si tengil. Aku sukanya cuma sama Nesya" batin Rendy.

-----------
Pyaaaarrrr
Suara kaca pecah membuat siswa kelas X IPA 2 tidak bisa berdiam diri di kursi. Mereka penasaran dengan kaca pecah tersebut.
Mereka berdiri, dan sedikit berjinjit agar dapat melihat kejadian di luar sana

"Kalian itu udah SMA, sama kaca pecah aja penasaran" kata Bu Puji.
"iya tuhh, uuu gitu aja penasaran" kata Rendy, padahal Rendy juga ikut berdiri saat mendengar suara kaca yang pecah.
"sudah lihat kaca pecahnya?" tanya Bu Puji dengan tatapan sinis. Membuat siswa X IPA 2 kembali duduk rapi dan belajar kembali.

----------
"Nes, kamu mau kan pulang bareng aa'?" kata Rendy
"lain kali" ketus Nesya
"eh tengil, bujuk Nesya dong. Nanti gue beliin es krim deh. Please" pinta Rendy pada Layla
"sorry, ngga tertarik" ketus Layla sambil nyengir
"La, tungguin" kata Nesya sembari berlari menuju parkiran
"kok kamu ninggalin aku sama Rendy sih tadi. Ihh jahat"
"lagian, kamu juga. Jadi orang nggak peka"
"siapa yang nggak peka sih. Aku tuh udah tau kali kalau Rendy suka sama aku"
"lagi nunggu dia aja, kapan berani nyatainnya, hehe" jawab Nesya pede setinggi langit
"dihhh, kepedean banget sih Nes. Awas kena php. Mamam tuh php, ck" ledek Layla
"tengil jomblo" balas Nesya
"Bodo" kata Layla cuek sambil berjalan menuju parkiran guna menghampiri sepeda motor yang sedari pagi Ia parkir disana.

"Hay dek" sapa Andre
"siapa sih?" ketus Layla
"Andre, masak lupa"
"eh kakak, aduh maaf kak. Pangling. Hehe" jawab Layla asal. Padahal ia hanya tak menyadari keberadaan kak Andre di sebelahnya

"Kamu, mantannya Jonathan ya?"

Deg deg deg...
"gawatt, gebetan baruu.. Aahh kenapa dia bisa tau hubunganku dengan Jonathan? " batin Layla

--------------

Hai haiii, readers and authors
Jangan lupa pencet love and comment yakk..
Kurang kurangnya dimana.
Maklumin laah, baru baru juga nulis kaya gini.
Dulu sih, orang yang 'ngetik' ini lebih suka berkhayal daripada ngetik wkwk
Tp ntah lah sekarang lagi pengen ngetik.
Ada banyak cerita yang tersimpan disini, san ku coba lah sedikit dikit membuat cerita.

6 Des 2017

The Strength of TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang