Part 4

1.6K 223 23
                                    

Yoongi memacu mobil hitamnya cukup kencang di jalanan. Dirinya cukup kesal pada si brengsek profesor Kim. Terlihat sekali sang profesor ingin mencari gara-gara padanya.

Yoongi menghembuskan asap rokoknya dari mulut. Ketika kesal, Yoongi selalu merokok walau sambil menyetir seperti sekarang. Dibiarkannya kaca samping mobilnya terbuka untuk pertukaran udara, tak peduli bahwa angin menghembuskan surai dark grey nya hingga berantakan.

Dari kejauhan terlihat mobil boks yang hendak memundurkan posisinya dari parkiran sebuah gedung perkantoran. Yoongi sudah bersiap untuk melambatkan laju mobilnya namun pemuda itu mendadak melebarkan mata sipitnya seolah menyadari sesuatu. Pemuda itu baru sadar rem mobilnya sama sekali tak berfungsi.

Yoongi refleks melempar rokoknya keluar jendela sambil berusaha menghentikan mobilnya.

"Sial, sial, sial..."

Dengan brutal Yoongi menginjak rem dibawahnya berkali-kali walau tahu tak akan ada perubahan yang terjadi. Ia bahkan nekat menggunakan rem tangan yang akan berakibat mobilnya terpelanting hanya agar pemuda itu mampu menghindari mobil boks didepannya, yang tetap mundur meski Yoongi membunyikan klakson berkali-kali.

Yoongi akhirnya memutuskan membanting kemudi mobilnya ke kiri. Suara debum memekakan telinga terdengar ketika mobil hitam itu menabrak beton pembatas jalan dan terguling tiga kali, bersama Yoongi yang berada di dalamnya.

***

**

*

Jungkook memacu kakinya berlari menyusuri lorong rumah sakit  dalam kepanikan. Napasnya putus-putus dan detak jantungnya berpacu keras. Kabar jika Min Yoongi terlibat kecelakaan baru saja ia terima dari Taehyung yang meneleponnya saat pemuda itu baru keluar dari kelas perdananya.

Jungkook sampai di instalasi gawat darurat dan mencari-cari keberadaan Yoongi. Beruntung postur tinggi Taehyung terlihat setengah sembunyi di balik tirai pembatas antar ranjang pasien. Jungkook berjalan mendekat berusaha mengontrol detak jantungnya saat dilihatnya Taehyung tersenyum padanya.

"Jungkook-ah, kau sudah datang?"

Pertanyaan Taehyung diabaikan yang lebih muda. Atensi Jungkook sepenuhnya terpusat pada sosok bersurai dark grey dengan luka lecet di pipinya dan tangan kiri di perban. Pemuda itu terlihat duduk santai di pinggiran ranjang pasien. Alisnya mengernyit heran kala didapatinya pemuda Jeon terlihat dalam radius pandangannya. Yoongi menatap sosok yang baru datang dengan pandangan menyelidik.

"Kenapa kau datang kesini Jeon? Kau bolos kuliah?"

Jungkook lagi-lagi mengabaikan pertanyaan. Tangannya menyentuh pipi Yoongi dengan lembut kentara sekali takut menyakiti pemuda Min. Yoongi merasakan halus tangan Jungkook di pipinya dan seketika melirik sosok Taehyung di belakang Jungkook.

Taehyung memandang pemuda Jeon dengan tatapan yang selalu Yoongi kenali sejak ketiganya tumbuh bersama. Sendu namun ada kerinduan yang tersirat.

"Jeon, hentikan!"

Yoongi menjauhkan  wajahnya dari tangan  Jungkook dan berkata dingin, membuat Taehyung terkejut. Jungkook yang menatapnya terluka karena Yoongi kini bergerak menjauh dari jangkauannya.

"Kenapa kau bisa kecelakaan, Suga hyung? Aku benar-benar takut sesuatu terjadi padamu. Kau dan kata rumah sakit membuatku was-was seperti dulu. Aku tak mau—"

"Berhenti bicara, Jeon Jungkook! Atau aku akan menendangmu dari sini."

Taehyung menatap tajam sang sepupu. Pemuda itu benar-benar tak suka cara Yoongi memperlakukan Jungkook barusan.

Pieces of You [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang