Hari ini hari pertama masuk kelas setelah kegiatan MOS yang mengasyikkan. Semua siswa kelas satu tampak gugup namun juga tak sabar memulai hari baru sebagai murid SMP. Begitu juga dengan Maya yang setia duduk di samping sahabatnya, Raesa.
"Kok gue ngga liat Catherine ya" gumam Maya celingukan.
"Mungkin dia bukan di kelas ini kali May" sahut Raesa. Mereka duduk di bangku paling depan.
"Yahh padahal gue udah siapin bangku di sebelah Idola" ujar Maya sedikit kecewa.
"Di sebelah aku kan Sasa" yang namanya Idola menyahut dari belakang.
"Yahh.. padahal kan aku mau nyisain tempat duduk buat temen aku, biar nanti duduknya deketan" Maya memanyunkan bibirnya.
"Emang dia bilang kalo lo temennya?"
Raesa tampaknya sangat tidak suka dengan Catherine, dari kemarin ia selalu mematahkan semangat Maya ingin berteman dengan gadis imut berponi itu.
"Engga, tapi kakaknya bilang gitu. Katanya juga Catherine masuk kelas unggul kan, berarti sama sama kita"
Maya kembali merebahkan kepalanya di meja menatap pintu masuk memperhatikan siapa saja yang akan menjadi teman barunya.
Maya, Sasa, dan Idola memang sudah saling kenal karna rumah mereka lumayan berdekatan, sebuah kebetulan mereka semua ada di kelas yang sama.
Maya masih setia menunggu Catherine yang tidak pasti akan masuk kelas mana, namun dengan keyakinan kuat Maya percaya gadis blasteran yang ia temui hari itu akan sekelas dengannya.
"Nah itu dia, Cath!!"
Panggil Maya saat gadis yang ditunggunya sedari tadi muncul dari pintu masuk, namun ia hanya dibalas dengan senyum singkat.
Catherine memilih bangku di barisan sisi sebelah kanan yang masih kosong, sedangkan Maya dan teman-temannya duduk di bagian tengah.
"Suka banget lo ama dia" pertanyaan sekaligus pernyataan Raesa hanya dibalas delikkan bahu.
"Kamu kenal dimana May sama dia?" Tanya Tsancia atau Sasa yang membuat Maya memutar badan ke belakang untuk menatap gadis yang bertanya.
"Kemaren waktu daftar ulang aku sama Raesa ketemu dia sama kakaknya, kakaknya ramaaah banget Sa, cantik banget lagi" jelas Maya.
"Ya kakaknya sih ramah banget, tpi lo juga jangan ngarep banget gitu jadi temennya dia. Siapa tau dia gamau temenan ama lo" celetuk Raesa.
"Ga ngarep juga, emang apa salahnya temenan ama Catherine kan kita sekelas. Eh dia ngobrol sama temen sebangku nya, liat kan dia ga sesombong yang lo kira"
Maya masih berusaha membuat Raesa menghapus fikiran buruknya terhadap Catherine.
Di sisi lain seorang gadis duduk dengan bibir manyun nya karna teman yang ia tunggu tak kunjung datang, kini ia harus duduk dengan orang lain yang tidak ia kenal. Terpaksa ia harus berkenalan lagi dengan anak di sampingnya.
"Gua Fai" diulurkannya tangannya pada teman di sampingnya.
"Gua Tilla" jawab anak di samping Fai.
"Lu dari SD mana?" Tanya Tilla, rupanya bukan anak pemalu.
"SD Setia, lu?"
"Gua SD Adzkia" jawab Tilla dengan lancar.
"Dari Adzkia ke Frater?"
"Hehe iya, pengen aja sih dan dibolehin juga yaudah deh" terang gadis berbadan tinggi plus berisi itu.
Fai masih menunggu kedatangan Canada sembari berbincang dengan Tilla, bahkan sampai wali kelas mereka masuk pun Canada masih belum memunculkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANADA (GxG)
RandomCanada's side of the story. Don't get me wrong, aku hanya seorang anak yang mencari kasih sayang di luar keluargaku. Mungkin sebagian kalian sudah tau sedikit tentangku, kalau berkenan, ayo ku ajak mengenalku lebih dalam lagi agar kalian tak menyal...