Awal.

3.9K 57 38
                                    

Minggu,sudah pasti menjadi hari yang paling ditunggu setelah penatnya menjalani kesibukan.
Tak terkecuali bagi gadis yang kini tengah terlelap dibalik selimut tebalnya.

Sinar mentari bahkan sudah menerangi seluruh kamar ini,namun sang pemilik kamar masih tertidur dengan lelapnya, seakan tak terganggu dengan silaunya mentari.

Tok..Tok..Tok..

Terdengar ketukan pintu yang semakin lama semakin nyaring.

"Nona muda.."

"Nona muda.."

"Nona muda segeralah bangun!"

"Nona muda.."

Mau tak mau suara bising itu telah membuat sang nona yang tadinya tengah tertidur kini mulai mengerjapkan matanya.
Tampak beberapa kali ia menguap seraya meregangkan otot tubuhnya.

Hoahm..
Berisik sekali.

"Saya sudah bangun,lebih baik kau pergi dan buatkan aku sarapan"

"Baik,nona muda"

Terdengar langkah kaki menjauh,sepertinya pelayan itu sudah pergi.

Sang nona muda alias Raras Ayu Adiyaksa pun segera membersihkan diri dan bersiap untuk sarapan bersama keluarga besarnya.

💜💜💜

Tak..tak..tak..

Suara ketukan sepatu hak yang beradu dengan lantai,membuat para pelayan yang berada di sekitar tangga menundukan kepalanya.
Ternyata sang nona muda,tengah berjalan menuruni tangga.

Sesampainya di ruang makan,ia disambut hangat oleh seluruh keluarganya yang sudah menunggu kehadirannya sejak tadi.

Tak ada pembicaraan selama mereka makan,hingga kemudian sang Ayah atau Tuan Adiyaksa memulai pembicaraan yang serius.

"Ras,ada yang ingin ayah sampaikan padamu"

"Sepertinya serius,silahkan Ayah"

"Begini,mengenai kejadian yang menimpamu kemarin,Ayah menjadi khawatir akan keselamatanmu"
Terdengar helaan nafas dari Tuan Adiyaksa.

"Ayah memutuskan untuk saat ini dan seterusnya kemanapun kamu pergi akan ada pengawal yang menjagamu"

"APA?!" ucap Raras terkejut.

"Mm..maaf yah,jadi maksud ayah kemanapun aku pergi harus selalu ditemani dengan pengawal begitu?"

"Ya" jawab Tuan Adiyaksa.

"Tapi yah,ini terlalu berlebihan,dan soal kejadian kemarin Ayah tenang saja,hal itu tidak akan terulang kembali,Raras akan lebih berhati-hati" ucap Raras berusaha membujuk Ayahnya.

"Ras..dengarkan ayah,ini semua demi kebaikanmu,ayah tidak ingin terjadi apa-apa padamu,mengertilah"

Hening.

"Baiklah Ayah,aku setuju" ucap Raras kemudian.

Tuan Adiyaksa memandang putrinya itu dan lantas tersenyum.

"Baiklah,kalau begitu ayah akan memperkenalkannya padamu" ucap Tuan Adiyaksa dengan raut sumringah.

"Eh,maksud Ayah?" ucap Raras sedikit bingung.

Tuan Adiyaksa hanya tersenyum kemudian memanggil pengawal yang akan menjaga putrinya itu.

"Satria" panggil Tuan Adiyaksa.

"Ya tuan"
Terdengar suara berat laki-laki dibelakang kursi yang Raras duduki saat ini.

Karena penasaran, ia pun menoleh ke belakang dan seketika itu tatapan matanya bertemu dengan pria yang bernama Satria itu.

Together With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang