Momen Kebersamaan.

1.8K 33 13
                                    

Usai kelasnya berakhir, Raras mendapati Satria masih setia menunggunya tepat di depan pintu kelasnya.
Raras pikir pria itu hanya main-main dengan ucapannya.
Namun sepertinya Raras harus menarik kembali kata-katanya.

Deg

Sejenak pandangan mereka bertemu.
Raras seolah terhipnotis akan ketampanan Satria, bak dewa Yunani.

"Nona,mari kita pulang"
"E..eh iya"
Aduh,kenapa gue jadi gugup sih.

Raras berjalan berdampingan dengan Satria.
Entah kenapa setiap langkah Satria bagaikan diiringi mantra ajaib yang membuat semua mata wanita terpesona melihatnya.
Tak terkecuali untuk saat ini Raras merasakan hal yang sama.
Pertama kalinya untuk seorang Raras merasa gugup berjalan berdampingan dengan seorang pria, bahkan ia merasa lututnya terasa lemas sekedar berjalan bersama Satria.

Raras sadar,jangan sampai terpikat oleh tipuan pesona pria di sampingmu ini.
Argh!apa mereka tidak pernah melihat pria tampan hingga mereka ribut sekali seperti itu.
Dia memang tampan,tapi menurutku Kevin jauh lebih tampan.
Ha!kenapa jadi kepikiran sama Kevin si tengil itu sih,inget Ras,dia itu gak pantes buat diinget.
Dasar Satria sialan.
Gara-gara dia aku jadi kepikiran Kevin si tengil.

"Nona"

Jantungku rasanya sudah tidak normal lagi,dia memegang pergelangan tanganku.

"Apaan sih"
Segera aku menepis tangannya.
"Maaf,tapi saya perhatikan nona tidak fokus berjalan sejak tadi,apa nona melamun?"
"Nggaklah,SOK TAU!"

Satria terkekeh melihat tingkah gadis di depannya ini.
Wajahnya yang cemberut terlihat semakin cantik saja.
Dia malu mengakui kalau sedang melamun,padahal sudah jelas mobilnya terpakir di sebelah kanan namun gadis itu malah berjalan menuju ke parkiran motor.

"Lo gila ya ketawa sendiri,dasar aneh!"
"Maaf,tapi nona lucu sekali,lihatlah sekarang nona berjalan menuju ke parkiran motor dan itu mobilnya terpakir disana"
Ucap Satria seraya menunjuk mobil yang berada di sebelah kanan jalan.

Wajah Raras memerah karena malu, ia tak berani mendongakkan wajahnya menatap Satria yang berusaha menahan tawanya.

"Ketawa aja sekalian!"
"Maafkan saya nona,baiklah mari kita pulang"
Raras hanya mendengus seraya memalingkan wajahnya kearah lain.

🎶🎶🎶

Mereka hanya terdiam sepanjang perjalanan pulang.
Hanya terdengar suara musik yang mengalun indah di dalam mobil.
Satria tetap fokus menatap jalanan di depannya.
Sedangkan Raras masih sibuk dengan pikirannya sendiri, ia teringat kembali dengan pria masa lalunya, Kevin.
Tepat ketika pikirannya masih berkelana tentang Kevin, ia melihat di sebuah Kafe ada Kevin bersama dengan seorang perempuan.
Melihat itu, Raras tak tinggal diam.
Ia langsung menyuruh Satria untuk menghentikan mobil di depan kafe itu.

"Apakah nona lapar?" Tanya Satria kebingungan.
"Tidak" jawabku ketus.

Raras melangkahkan kakinya memasuki kafe dan segera mencari keberadaan Kevin dengan perempuan tadi.
Dan disana, tepat di pojok ruangan dekat jendela tampak Kevin yang tertawa bersama dengan perempuan itu.
Raras merasa geram melihat pemandangan di depannya ini.
Pria yang sempat membuatnya merasakan indahnya jatuh cinta sekaligus menorehkan luka yang begitu dalam di hatinya.

"Kevin!"

Kevin tampak terkejut akan kehadiran Raras disini, namun ia berusaha menutupinya dengan berusaha tenang.

"Raras, apa yang kamu lakukan disini?"
Raras tersenyum kecut melihat bagaimana tingkah Kevin saat ini.
"Aku? tidak ada. Hanya saja aku ingin memberi peringatan kepada wanita ini agar berhati-hati denganmu.
Dia tak tau saja betapa brengs*knya kelakuanmu."
"Maksud mbak apa ya, mengatakan hal itu kepada saya? Apa mbak ingin merebut Kevin dari saya?"
Mendengar ucapan wanita itu, Raras semakin geram.
"Enak saja,saya bukan mbakmu dan,apa tadi merebut? Untuk apa merebut lelaki brengs*k seperti dia. Lagipula,saya sudah memiliki pacar yang tampan dan juga kaya"
Raras menggenggam tangan Satria disampingnya dan memeluk lengannya.

Together With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang