The Brave Heroes

Cahapter 4: Doa Ibu

#1



Jendral Wrang berlari menelusuri hutan untuk menuju desa.

Tapi sebelum mencapai desa ia terhenti karena mencium sesuatu. Dengan indra penciumannya yang tajam ia dapat mencium bebauan tertentu dari jarak berkilo-kilometer.

"Bau ini?!" Jendral Wrang mengepalkan tangannya dan mengetarkan giginya "Willburg!!!" ia menyerukan sebuah nama dengan ekspresi penuh dendam kesumat.

Jendral Wrang Segera berlari lurus menuju sumber bau itu. Dengan kedua kaki dan tangan berototnya ia dengan tangkas bergerak gesit melintasi semak-semak dan pepohonan.

Mendekati sumber bau, tiba-tiba dia dihadang selusin bayangan hitam yang bermunculan dari balik semak-semak dan pepohonan. Perlahan sosok bayangan itu mulai membentuk suatu perwujutan "Mau apa kalian Assassins?" Jendral Wrang Bertanya pada sekumpulan bayangan yang mengelilinginya dengan wajah berkerut kesal.

Assassins adalah salah satu dari ke-7 Kelas Prajurit Kerajaan. Kelas ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan melakukan sihir ilusi optikal yang mampu memanipulasi penglihatan target dan membuat mereka tersamar dari penglihatannya. Dengan begitu Prajurit berkelas Assassins sangat cocok diandalkan dalam misi penyusupan dan pembunuhan secara diam-diam. Tapi mereka juga punya dasar yaitu sangat lemah dalam serangan frontal.

"Tak disangka penyamaran kami dapat terbongkar dengan mudah." Kata salah seorang dari gerombolan Assassins yang terlihat lebih berwibawa dengan postur tegap, topeng tengkorak serta jubah hitam menutupi seluruh tubuhnya.

"Walaupun Kalian bisa menyembunyikan bau dan penampilan aneh kalian tapi tetap saja, aku bisa mencium jiwa busuk kalian." Jendral Wrang memaki mereka.

Tanpa menggubris cemoohan Jendral Wrang, Para Assassins segera melancarkan serangan. Mereka dengan lincah mengepung Jendral Wrang dan dengan mulut yang komat-kamit membacakan mantra "The Grip Of Hades" mereka bersama-sama meneriakan sebuah mantra penyegel dan puluhan rantai hitam pekat meledak keluar dari tanah dan langsung menyambar dan melillit Jendral Wrang, mulai dari tangan, kaki, perut, rahang, leher, dan bahkan ekornya pun juga ikut terlilit dan dan terhumus ke tanah. Tidak hanya itu rantainya juga mulai berkobar menyulut dan membakar tubuh Jendral Wrang dengan api hitam yang meledak dan membumbung tinggi.

"Inikah yang mereka sebut Jendral Wrang sang penguasa Hutan Iblis?"Sang Assassins berjubah memandang Jendral Wrang yang tak bergerak dilahap api dengan tatapan najis seperti memandang anjing borok'an. "Sayang sekali, hidupmu yang menyedihkn akan berakhir disi-" Ucapannya tercekat oleh rasa sakit yang luar biasa di perutnya.

"Sayang sekali," Jendral Wrang menarik kembali cakarnya yang mengakibatkan darah mengalir deras dari perut sang Assassins berjubah. "Kaulah yang akan berakhir disini."

"Bagaimana mungkin kau..." Assassins itu bertanya-tanya kenapa Jendral Wrang bisa tiba-tiba terlepas dari blenggu rantai neraka mereka sambil terus tersedak-sedak oleh darah yang mulai membanjiri tengorokannya.

"Trik sulap primitif seperti ini tidak akan mempan melawanku, harusnya kau berfikir ulang sebelum mulai mencemooh!" Jendral Wrang menarik cakar perak masuk ke jari-jarinya dan mencekik Assassins itu. "kau seharusnya lebih banyak belajar bodoh!"

Dengan panik Assassins itu meronta ronta mencoba untuk melepaskan diri dari cengkraman kuat Jendral Wrang "Apa yang kalian tunggu? Cepat habisi dia!" Assassins itu memerintahkan rekan-rekannya untuk menyerang.

Para Assassins menyerang dari segala arah menggunakan semacam Hidden Blade mereka menyerang dari segala penjuru "Pergilah ke neraka!!!" teriak mereka serentak saat secara bergantian menusuk dan membabat tubuh Jendral Wrang yang bahkan tidak bergeming dari tempatnya berdiri.