Part 4

388 62 16
                                    

previous

Minhyun menatap gusar pintu apartemennya,Jinyoung belum kembali sejak tadi dan Sungwoon sudah menata semua masakannya membuat Minhyun kembali khawatir.

"dimana Jinyoung ?" Minhyun tersentak saat Sungwoon bertanya

"dia bilang keluar sebentar,tapi sedari tadi dia tidak kembali"

"kita menunggunya ?" Minhyun termenung sesaat lalu menggeleng

"dia bisa menyusul nanti,kita makan saja,ini sudah lewat jam makan malam" Sungwoon mengangguk lalu memakan makannya.

==

.

.

.

'Cklek'

"aku pulang" gumam Jinyoung lalu melepas seppatunya

"dari mana saja ?" Jinyoung tersentak lalu menatap Minhyun

"Minimarket,aku memberi beberapa camilan" Minhyun mendengus kasar lalu menatap Jinyoung nyalang

"kau tau Sungwoon ada disini dan kau keluar,dia sudah memasak untuk kita dan kau malah tidak menghargainya,kau benar-benar keterlaluan Bae Jinyoung" Jinyoung menundukan kepalanya mendengar ucapan kasar Minhyun

"M-Mianhae hyung,aku tidak bermaksut seperti itu" lirih Jinyoung

"terlambat,semuanya sudah terlambat Sungwoon sudah pulang dan kau baru datang—"

"—ah kau marah karena dia menyuruhmu menyingkirkan masakanmu ?,jangan kekanakan Jinyoung-ah" Jinyoung menggeleng kuat lalu menatap Minhyun dengan mata mulai berair

"aku tidak marah hyung sungguh,kau menyuruhku menyingkirkannya bukan,aku sudah melakukannya,aku tidak membuangnya,itu hasil kerja kerasku,biar aku sendiri yang merasakannya" lirih Jinyoung membuat Minhyun terdiam,perlahan perasaan bersalah mulai memenuhi rongga hatinya

"dimana masakanmu ?—" tanya Minhyun menghentikan langkah Jinyoung

"—aku akan memakannya" Jinyoung berbalik lalu tersenyum sendu membuat hati Minhyun bergetar

"hyung tidak perlu melakukannya jika hyung tidak suka,hyung benar masakanku memang tidak enak—"

"—dan tentang masakanku,seseorang sudah memakannya dengan baik" Minhyun terdiam lalu membiarkan Jinyoung pergi kekamarnya

~oOo~

'Hyung ~,aku berangkat lebih dulu,kita bertemu disekolah ne. Aku juga sudah menyiapkan bekal untuk hyung. Annyeong'

'Jinyoungie'

Minhyun menatap kertas kuning itu dalam diam lalu menatap meja makan yang sudah dipenuhi makanan,Minhyun menghela nafas pelan,Jinyoung tidak memasak hari ini,dia memanaskan semua masakan yang Sungwoon buat tapi makanan itu seperti tidak tersentuh,Minhyun rasa Jinyoung tidak memakannya. Lalu dia membuka kotak bekal yang Jinyoung siapkan berharap ada masakan Jinyoung disana,dia masih sangat merasa bersalah karena kejadian kemarin,tapi yang didapatinya adalah masakan Sungwoon. Dengan pelan dia duduk lalu memakan makanannya,dia merasa asing dengan suasana ini,tidak ada suara Jinyoung,tidak ada celotehan Jinyoung,semuanya terasa—sepi.

~~

Jinyoung duduk termenung di kursi mini market,didepannya terdapat susu pisang dan roti,masih terlalu pagi untuk pergi kesekolah,dia sengaja pergi pagi-pagi,dia merasa malu menjadi kekasih Minhyun. Kekasih ?,Jinyoung terkekeh pilu,selama ini dia yang selalu menempeli Minhyun mengucapkan semua kata-kata cinta,tapi tidak dengan namja tampan itu,Jinyoung menunduk sedih lalu memakan rotinya

.

.

.

"Ya Bae Jinyoung !" Jinyoung menghentikan langkahnya lalu berbalik dan mendapati Somi sedang berjalan kearahnya

"Wae ?" dengan tergesa Somi mendekati Jinyoung

"kau dan Minhyun Saem berakhir ?" Jinyoung mengrnyitkan dahinya,dalam hati dia tertawa miris,berakhir ?,memulai hubungan saja tidak.

"apa maksutmu ?"

"wahh ini maslaah besar,kau tau,saat aku ingin ke ruangan Minhyun Saem aku melihat Minhyun Saem dan Sungwoon saem duduk berhadapan. Mereka mendekatkan wajah mereka !—Ya Bae Jinyoung !,kau mau kemana" Jinyoung tidak memperdulikan teriakan Somi,dia terus berlari menuju ruangan Minhyu

'Brak'

Kedua orang itu tersentak kaget saat pintu itu terbanting keras,dengan cepat Sungwoon berdiri lalu menggaruk tengkuknya.

"J-Jinyoung-ah ini tidak seperti yang kau—"

'Plak'

'Pyar'

Sungwoon tersungkur saat tangan kecil Jinyoung melayang tamparan,perlahan rasa panas menjalar di pipinya.

"Bae Jinyoung !"

"kau benar-benar jalang !" bentak Jinyoung pada Sungwoon

'Sret'

"Bae Jinyoung jaga ucapanmu !" geram Minhyun mencengkram lengan Jinyoung

"J-Jinyoung-ah,ini tidak seperti yang kau bayangkan,aku—"

"tutup mulutmu jalang sialan,aku tidak butuh penjelasanmu semuanya sudah jelas"

"Bae Jinyoung !!"

"Wae !,kau akan terus membela jalang ini—"

'Plak'

'Bruk'

"cukup !,sampai kapan kau akan bersikap seperti ini,aku semakin muak Bae Jinyoung,dan kau harus kita tidak terikat pada hubungan apapun,kita hanya terikat perjodohan !" Minhyun mendecih lalu membantu Sungwoon berdiri

"Kajja,kita obati lukamu" Jinyoung terdiam ketika dua orang itu keluar,bahunya bergetar,perlahan kepalan tangannya terbuka,membiarkan darah mengaliri telapak tangannya,namja manis itu terisak keras.berharap semua rasa sakitnya ikut menguar bersama dengan air matanya.

'Cklek'

"Jinyoung-ah" Daniel berlari saat melihat darah berceceran dia segera berjongkok menjajarkan tubuhnya dengan tubuh Jinyoung

"kenapa dengan tanganmu ?"

"D-Daniel hyung" Daniel membawa Jinyoung kedalam pelukannya,mengusap surai madu itu pelan

"Gwenchana,hyung disini,kita obati dulu lukamu"

==

annyeong

walaupun hanya beberapa yang suka HwangDeep,tapi Jungie mohon sama kalian untuk comment,Jungie minta kalian untuk Comment karena comment an kalian sangat membanyu Jungei untuk melanjutkan FF ini,sekali lagi Jungie mohon untuk voment yaa

with love
jungie

^My Lovely Teacher^ HwangDeepWhere stories live. Discover now