Chapter 1

1K 16 1
                                    

Do Kyung Soo         as Dio

Kim Soo Hyun         as Hikari (Dio's brother)

Suzy                           as Miuna

Chapter 1

"Dio..         Dio..        Dio" Sapa seorang gadis dengan lembut. Dengan senyumnya yang manis dan menggoda. Gadis itu adalah sahabat sejak kecilnya. Gadis itu mengulurkan tangannya kepada Dio. Perasaannya menjadi tidak menentu. Senang. Ragu. Galau. Beradu secara bersamaan di lubuk hatinya. Ingin rasanya meraih tangan itu. Tapi sesuatu menahannya. Sesuatu yang sama berharganya dengan gadis itu.

"DIO.... Bangun Dio" suara gadis itu semakin keras. Dio melawan perasaannya dengan sekuat tenaga. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sekuat tenaganya.

"Dio... Bangun Dio.. Kau tak papa?" Suara gadis itu semakin keras. Tiba-tiba Dio merasa pipinya sakit entah kenapa. Apakah dia menggeleng terlalu keras? pikirnya. Tapi kenapa pipinya yang sakit, bukan lehernya.

Sementara itu, Miuna khawatir dengan keadaan dio yang tiba-tiba menggeleng-geleng di tempat tidur dengan hebat terus berusaha membangunkan Dio.

"Kakaaakk,, dio kaakk..." Teriak miuna memanggil hikari. "Cepat ke kamar Dio sekaraaaaaang"

Beberapa menit kemudian Hikari sudah berada di kamar Dio. Miuna masih berusaha membangunkan dio, tapi tidak berhasil. Dio semakin hebat menggeleng hingga membuat seluruh badannnya bergetar. Miuna semakin panik. Dia merasa bersalah karena berniat mengganggu tidur Dio.

"Kaakk, apa yang harus kita lakukan?" tanya miuna khawatir kepada Hikari.

Hikari mendekati Dio dan mendudukkannya. Dia memeluknya dengan erat. "Semua akan baik-baik saja Dio. Tenanglah. Tenanglah" bisiknya.

Perlahan Bayangan Miuna menghilang dan berganti bayangan kakaknya di mimpi Dio. Itu membuat Dio lebih tenang. Dio tak lagi menggeleng. Badannya pun melai menenang. Dan nafasnya pun kembali normal.

"Bangunlah dio. kami menunggumu" bisik hikari lagi

Dio perlahan membuka matanya. Dan kemudian heran dengan pemandangan saat itu. Miuna dan Hikari tampak khawatir. "Ada apa kak? Kenapa kalian tampak khawatir sekali?" tanyanya bingung. "Kenapa kakak memelukku?"

"Tidak ada apa-apa" jawab hikari sambil melepaskan pelukkannya. "Kau baik-baik saja kan?

"Tentu." Jawab Dio sambil tertawa bingung. "Ada apa sih kakak ini? bikin kaget saja"

"Kamu yang bikin kami kaget" jawab Hikari sambil mengelus rambut Dio "Sudahlah. Cepat mandi dan makan. Kau masih harus sekolah hari ini. Kakak siapkan makan pagi dulu untuk kita bertiga" Hikari beranjak dari kamar Dio menuju dapur.

Ya, Hikari dan Dio adalah kakak beradik yang merantau di seoul untuk belajar. Hikari kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di sana, sedangkan Dio masih menjadi siswa sekolah menengah atas bersama Miuna. Sejak kecil mereka bertiga tumbuh bersama. Hingga ketika Dio berusia 8 tahun, Miuna tiba-tiba pergi. Dan 9 tahun kemudian, Dio berhasil bertemu dengan Miuna secara tidak sengaja ketika Dio masuk memperkenalkan diri sebagai siswa pindahan. Miuna menjadi teman sekelasnya sekarang. Sebelumnya dia sekolah di kota kelahirannya. Karena, kondisi di rumah sedang tidak baik, Dio memutuskan untuk mengikuti jejak kakaknya untuk tinggal di Seoul. Jadilah mereka tinggal bersama dan saling menjaga satu sama lain.

Setelah mendapati Dio sadar, kaki Miuna lemas. Dia seakan mau pingsan. wajahnya pucat karena perasaan khawatir yang tak tertahankan yang kemudian pecah menjadi kelegaan tiada tara.

"Miuna, kau tak papa?" tanya Dio kepada Miuna. "Kau sa.."

Tiba-tiba Miuna memeluk Dio. "Bodoh. Harusnya aku yang tanya. Aku hampir gila gara-gara mengkhawatirkanmu tau ga."

Jantung Dio berdegup kencang. Apakah ini mimpi? pikirnya. Dio berusaha setenang mungkin, kemudian melepaskan pelukan Miuna.

"Kau takpapa kan?" tanya Miuna sambil menempelkan tangannya ke dahi dan pipi Dio.

Jelas ini membuat dio gugup. "A.. Apa sih kau ini? Aku tidak apa-apa. Puas" jawab Dio sambil meraih tangan Miuna dan menjauhkannya dari dirinya. "Sudahlah, aku mau mandi. Kau turun sana, kakak pasti menunggumu di bawah. Dia lebih membutuhkanmu. Ato kamu mau melihatku mandi?" lanjut Dio sambil berusaha setenang mungkin atas segala hal yang terjadi.

"Ih... gila." jawab Miuna sambil memukulkan bantal ke muka Dio. "Hyuff.. aku tenang sekarang. Sepertinya kau sudah baik-baik saja.  Baiklah aku turun dulu ya. Kamu cepetan turun. Kita sudah hampir telat ini"

"MIUNAAA..DIOO" teriak hikari dari lantai bawah. "Makanan sudah siap,"

Miuna dan Dio saling memandang sejenak. hingga kemudia Miuna beranjak dari tempat tidur Dio dan menuju sumber suara. "I'm coming kaaakk" jawab Miuna centil.

Sepeninggal Miuna, darah yang semula seperti ditahan pada titik-titik tertentu di tubuhnya, tiba-tiba membuncah tidak karuan hingga membuatnya seperti tomat berbentuk manusia. Jantungnya berdegup kencang tidak karuan. Dio mencoba menenangkan diri. Dia bergegas menuju kamar mandi dan menghidupkan showernya. Dia butuh sesuatu yang dingin. Dio memutuskan mengurangi temperatur heaternya hingga air yang keluar dari shower itu terasa sejuk di badannya yang panas. 

"Kau tidak boleh begini Dio" renungnya di kamar mandi

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang