Secret Love: The Sweetest Orange Ever!

1.6K 243 79
                                    

Soonyoung, dengan langkah cepat setengah berlari, memasuki gedung yang berada sekitar tiga meter dari lapangan parkir tempat di mana dia dan Seungkwan tadi membagikan jeruk khas Pulau Jeju kepada awak media yang meliput dirinya beserta rekan SEVENTEEN lain yang sudah lebih duluan masuk.

Begitu tiba di dalam, pemuda sipit itu langsung disambut lirikan sinis oleh pemuda bertubuh mungil yang memiliki segudang prestasi di bidang musik dan menjabat sebagai leader of vocal unit SEVENTEEN sekaligus banyak disebut-sebut sebagai vocal boss atau biasa disingkat menjadi Vobo; Lee Jihoon, kekasih Kwon Soonyoung.

Usai menyambut dengan lirikan sinis yang khas dan mematikan, Jihoon langsung membuang pandangannya ketika bertemu dengan tatapan tajam mata sipit sang leader of perfomance unit.

Seperti tak sudi menatap meski barang sejenak.

Keanehan barusan tentu saja mengukir gurat-gurat kebingungan di wajah Soonyoung. Dia mengedarkan pandangan ke member lain yang justru ikut-ikutan mengalihkan pandangan darinya. Seperti menghindar. Beberapa dari mereka hanya menggeleng dan mengedikkan bahu ketika Soonyoung melemparkan pertanyaan melalui ekspresi wajahnya.

"Eiy, Jihoon kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga, sesaat setelah Jihoon beranjak dengan langkah mengentak dan wajah masam. Namun, lagi-lagi, sebagian besar member hanya menggeleng. Sebagian lain hanya mengedikkan bahu. Tidak tahu juga.

Ralat. Mereka sebenarnya tahu tapi pura-pura tidak tahu. Dalam keadaan seperti itu, Jihoon menjadi sangat sensitif. Tidak peduli siapa salah, siapa benar, dia bisa saja merutuk siapa pun yang mengusiknya.

Tadi sebelum benar-benar pergi meninggalkan ruang tunggu, Jihoon sempat membuang nafas kasar, khas orang menahan sebal. Embusan nafasnya terdengar nyaring---seperti disengaja ingin diperdengarkan pada seseorang---karena ruangan tersebut memang hening sekali. Entah kenapa. Bahkan detak jam dinding terdengar lebih nyaring.

Padahal, biasanya, kalau sedang berkumpul dalam keadaan menunggu giliran begini para member SEVENTEEN akan melakukan banyak aktifitas lain seperti saling melontarkan lelucon atau bermain bahkan melakukan latihan menjawab sebelum benar-benar wawancara untuk menghilangkan kegugupan. Akan tetapi, saat ini semuanya hanya duduk sambil menunduk. Persis seperti kucing yang habis dipukul sapu.

Membuat Soonyoung ikut-ikutan menghela nafas kasar. Tertunduk lesu sebentar lantas melangkah lunglai, hendak menyusul sang kekasih.

Secret Love

Jihoon sedang mencuci tangan di wastafel toilet ketika Soonyoung tiba. Pemuda bermata sipit itu tampak terengah-engah.

Padahal ketika membagikan jeruk di luar tadi Soonyoung merasa nyaris membeku saking dinginnya. Sekarang peluh yang berguguran di pelipisnya bahkan sebesar biji jagung!

Sebelah tangannya menahan beban tubuh di bingkai pintu, sebelah lainnya memegangi perut yang keram akibat berlarian menyusuri ruang demi ruang saat mencari tadi.

Usai menetralkan respirasi yang sempat kacau, Soonyoung melangkah pelan menghampiri Jihoon yang terlihat sedang bersikap cuek dan seolah-olah sedang sendiri itu.

"Kau kenapa, hng?" tanya Soonyoung, to the point, begitu jaraknya berada dekat dengan Jihoon. Dia berdiri tepat di belakang pemuda mungil yang sedang memperbaiki anak-anak rambutnya itu; membasahi telapak tangan gempal-berisi untuk kemudian disapukan ke bagian depan rambut, menyingkirkan helaian surai hitam legam tersebut dari wajah bulatnya.

Hening.

Jihoon masih sibuk dengan rambutnya yang sebenarnya selalu rapi. Sama sekali tidak mengacuhkan pemuda sipit di belakangnya meski wajah pemuda tersebut sudah memelas saat ini. Bahkan Jihoon sengaja mengalihkan pandangannya, lagi, ketika tak sengaja bertemu di pantulan cermin besar di depannya. Kentara sekali kalau dia sedang memendam kesal dan berusaha menghindari sang kekasih.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang