Tiga : hm.... gadis licik

333 23 0
                                    

Kau cukup manis untuk jadi umpan ikan ku arly, bersama lah dengan ku arly dan jadi lah bagian dari kegelapanku ini




😈

Selang beberap jam arly masih terlelap dan Ican yang masih kesal sendirinya menunggu targetnya untuk bengun dan memulai permainannya.

Setelah bebera menit

Arly sudah mulai perlahan membuka mata dan hal pertama yang ia rasakan aneh.

Aneh kenapa ia bisa sampai disini dikamar apartmentnya, kepalanya juga terasa pusing dan ia mencoba berpikir mengingat- ingat kejadian beberapa jam lalu ia berada ditaman dan ia ingat ia kalau ia tadi bersama seorang pria.

Oh tidak..... Tidak arly mulai merasakan kalau didalam kamar ini ia tidak sendiri ada orang lain yang tidur di belakang nya dan orang itu memeluknya erat ia merasakan deru nafas teratur

Arly mencoba untuk berbalik siapa yang ada di belakang nya, tapi semakin ia mencoba lepas pelukan orang itu semakin mengeratkan pelukannya, karna sudah tidak tahan lagi untuk melihat orang yang lancang tidur dikamarnya arly melapas tangan kekar yang memeluknya dengan paksa.

Ican yang merasa ada yang pergerakan dari tadi hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya, tapi ia dipaksa melepaskan pelukannya ia terbangun dari tidur nya dan ia akan marah besar pada gadis yang disebelahnya.

Sungguh keputusan arly untuk melepas paksa pelukan dari Ican mungkin akan disesalkan oleh arly karna mencoba membangunkan melaikat maut yang ingin mencabut nyawanya.

Ican menatap intens kearah arly dan arly yang menatapnya dengan pandangan tidak suka namun tanpa kata2 yang keluar dari mulutnnya.

"Mengapa kau mencoba membangunkan ku? " tanya Ican menatap tajam kearah arly.

"Kau sendiri apa yang kau lakukan disini? " arly bertanya balik pada Ican dengan mengeratkan pelukan pada dirinya sendiri.

"Mebunuh mu" ucap Ican to the point yang sukses membut arly membulatkan matanya penuh sangkit terkejutnya.

Melihat arly yang memeluk dirinya sendiri membuat rayan tersenyum tipis.

"Dan kalau kau berpikir aku meniduri mu itu tidak... tidak ada yang enak dipandang sama sekali" ucap Ican membuang muka dari arly dan menyeringai yang membuat arly tambah ketakutan.

Ican turun dari ranjang ia mengambil tas nya yang berada dilantai dan mengeluarkan benda yang sedari tadi sudah ia siap kan rayan terkekeh kecil
'Bersiap lah manis kita mulai permainannya'

Arly yang melihat Ican mengeluarkan sesuatu dari tas nya arly menyipitkan matanya untuk melihat apa yang dikeluarkan oleh pria itu.

Arly membulatkan matanya terkejut karna melihat pria itu memegang pisau dan mendekat kearahnya dengan reflek arly cepat turun dari ranjang dan berlari kearah pintu, tapi pintunya dikunci.

"Hm..  Kau mau kemana ah.. Nona manis" ucap Ican mendekati arly dan menimang nimang pisaunya yang membuat arly merinding.

"Ka... Kau mau a... Apa?" ucap arly terbata-bata karna takut.

"Aku mau apa? kan sudah ku jelas kan tadi" sekarang Ican sudah dekat dengan arly dan saat ia berada tepat di depan arly.

Arly masih mencoba menjauh dari Ican ia berjalan mundur ke sudut kamar, tapi tangan nya di cekal dengan cepat oleh rayan yang membuat ia berteriak dan langsung menangis begitu saja.

Psychopaths love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang