6. sekolah

1K 133 135
                                    

Mino sedikit canggung, dirinya sedang makan siang bersama Choi Seunghyun. Guru sekaligus teman eommanya. Awalnya sih dia seperti biasa laporan mengenai musik dan segala yang terjadi akhir-akhir ini, tapi kemudian semua berubah tatkala rekan bisnis Choi Seunghyun datang. Yang artinya Choi Seunghyun benar-benar menjebaknya dalam situasi canggung seperti ini.

Kwon Jiyong.

"Oh duduklah Ji, kau mau pesan apa? Makanlah sepuasmu, kali ini aku yang mentraktir." ucapan Seunghyun membuat Mino berkeringat dingin, dirinya tidak diajarkan eommanya membenci ayah kandungnya karna bagaimanapun juga Jiyong berperan juga dalam lahirnya Mino. Tapi berada untuk pertama kalinya dalam satu ruangan ini bersama Jiyong membuat batin Mino sedikit gugup.

Dia tidak mau ditolak untuk kedua kalinya.

Jadi lebih baik dia pamit.

Mino membungkuk hormat memberi salam, "hyung, aku pamit terlebih dahulu ne? Banyak urusan yang harus kuselesaikan sebelum aku mengambil cuti,"

Seunghyun mengangguk, "merry christmas boy, sampaikan salamku pada Sandara dan semuanya."

Mino tertawa gugup karna Seunghyun menggodanya dan sesekali memberikan lirihan pada Jiyong yang dengan jelas menatapnya dengan sangat teliti dan tajam.

"Oh aku sampai lupa belum memperkenalkan kalian, nak beri salam pada rekan bisnis paman. Dan Ji kenalkan dia adalah salah satu produser hebat yang kami punya,"

Itu karna Seunghyun punya saham yang sama besar dengan Teddy tapi pria bermarga Choi itu lebih memilih menjadi kolektor Seni dan pebisnis real estate.

"Kwon Jiyong,"

"Song Mino," ucap mereka berjabat tangan.

***

"kau mengundurnya setelah persiapan kita sudah 85%?"

Seunghoon benar-benar bingung dengan bosnya ini, beberapa minggu yang lalu Irene sangat ambisius untuk produk baru mereka, tapi kenapa tiba-tiba seperti ini?

Irene memutar kursinya dan menatap Seunghoon lekat, "fashion show tetap ada, tapi untuk launching produk, kita menunggu jadwal Sandara pas. Aku tidak mau launching kalau bukan Sandara modelnya."

Memang semua keputusan ada di tangan Irene, sesiap apapun team Seunghoon bekerja, kalau ijin dari Irene tidak di dapat ya mereka tidak bisa launching produk.

"Kalau tau begitu, aku tidak perlu memaksa Mino dan teddy hyung terburu-buru seperti kemarin, aish kau ini!!!" kesal Seunghoon letih sambil membersihkan berkas-berkasnya. Untung dia punya stock kesabaran extra, Bosnya ini luar biasa menyebalkan, masih mending Bae Subin yang meskipun jahat tapi sangat tegas, lah anaknya? Irene terlalu plinplan dan seenak udelnya sendiri,

"kau mengenal song mino??" Tanya Irene pada orang kepercayaannya itu, Seunghoon melengos malas, "kalau kau lupa, aku dan dia dulu satu geng bersama Park Chanyeol dan Oh Sehun serta Pyo Jihoon dan Woo Zico. Oh aku lupa kalau kau dulu kan anti sekali dengan geng kami yang suka merusuh," kekeh namja bermata sipit itu,

"Aku tidak anti, hanya saja kalian terlalu aneh. Kenapa ada siswa yang suka merokok dan membolos padahal orang tua kalian bekerja mati-matian demi membayar biaya sekolah yang tidak murah itu,"

Sekali lagi, Irene akan berbicara panjang lebar jika dirasanya orang yang ia ajak bicara akan nyambung seperti Chaerin dan Seunghoon ini.

"Kau terlalu kolot dan rajin, jadi tidak akan pernah mengerti rasanya bermain-main Bae seperti kami, itu adalah kenangan masa-masa sekolah. Song Mino saja sudah punya anak, Oh Sehun juga akan menikah, lalu istri Chanyeol kemarin baru melahirkan. Kenapa hanya aku yang jomblo?" Racau seunghoon,

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang