"Dey ?"
"Ah, eh iya apa na?"
"Senyummu jangan manis-manis, ntar febri diabet" ucap ana sambil tertawa
"Apaan si na" kataku dengan wajah yang memerah, lalu aku memutuskan untuk duduk di tempat dudukku.
"Dari mana dey?" Tanya tata
"Dari depan" balasku dengan wajah datar
"Eh dey liat deh kuku tangan aska lentik ya" tata sambil memegang kuku aska
"Eh iya ya" sambil melihat kuku tangannya, setelah itu aku duduk menghadap ke arah lala dan mia. Terlihat wajah mia yang lesu seperti bukan mia yang biasanya. Mia, cewe dengan wajah songong tapi ceria. Tidak seperti yang sekarang kulihat, seperti ada yang mengganjal saat melihat wajah mia saat ini.
"Wooy mia, kenapa? Lesu banget dah" tanyaku dengan penasaran
"Ga papa dey, kok baru muncul dari mana?" Mia mengalihkan pembicaraan
"Dari depan"
"Tumben"
"Bete ah di kelas terus, gada yang bikin seger mata. Buluk semua muka kalian"
"Kampret kamu dey, berarti aku buluk juga dong?"
"Lah baru sadar neng?"
"Deaaaaa!!!" Mia teriak dengan kerasnya membuat seisi kelas menoleh kearah kami
"Eh mia suaramu nda bisa direm apa? Malu tuh dilihatin"
"Bodo, kamu juga sih" dengan wajah yang sok sokan ngambek
Aku tersenyum tipis melihat ekspresi jengkel mia saat ini, senang rasanya saat dia tidak murung lagi
Pelajaran agama
Setelah selesai mengabsen kami, bu rini bertanya
"Aska mana? Kok belum masuk di jam saya?"
Dengan suara lantang tiwi menjawab pertanyaannya "dia dikelas 8b bu, dia lagi pacaran "
Kami semua kaget mendengar pernyataan dari tiwi
"Gila aska mainnya adek kelas ya"
"Dasar playboy"
"Berani juga main disekolah"
"Siapa sih pacarnya aska itu?"
"Adek kelas mana lagi yang dia mainin"
"kemaren sama anak mts sekarang sama adek kelas"
Omongan2 yang dilontarkan penghuni kelas, saat mendengar aska bolos di jam bu rini untuk menemani pacarnya di kelas 8b
"Siapa pacarnya? Berani-beraninya pacaran disekolah" ucap bu rini dengan menggeleng-geleng kan kepalanya
"Ina bu anak kelas 8b" tiwi lagi yang menjawab, kenapa tiwi tau semua tentang aska? Karna dia mantannya aska dan sekarang tiwi berteman baik dengan aska
"Tolong kamu panggilkan dia"
"Iya bu"
Setelah beberapa saat tiwi datang dan diikuti aska dibelakangnya, belum sempat aska berbicara ibu rini langsung memberikan beberapa pertanyan2nya untuknya
"Dari mana kamu? Pacaran sama adek kelas? Pacaran disekolah?"
Aska tertawa kecil dan wajah yang sangat amat malu karna ia berdiri di depan kami semua, otomatis kami semua sedang memperhatikan tingkah lakunya
"ah,eh iya maaf bu" sambil cengengesan
"Kamu mau ngapain berduaan dikelas ina, Mau mesum?"
"Enggak bu enggak, saya cuma datengin dia doang gak lebih. Saya juga gak mesum kok bu" tak lama melanjutkan perkataannya lagi "saya juga gak beduaan kok bu banyak anak kelas ina juga"
"kamu itu sudah salah masih saja yaa. Lain kali kalau saya tau kamu pacaran disekolah lagi, saya panggil ortu mu. Paham?"
"Paham bu"
"Duduk"
kutoleh kesamping kanan tempat tata duduk, terlihat sedikit kekecewan diwajahnya. jika ditanya kenapa ya tentu saja jawabannya pasti karna aska yang masih berstatus pacar orang.
"ta" dia ngelamun
"uy ta" masih ngelamun
"tataaaaaaa" tepat disamping telingannya
"apa sih dey,ngagetin aja"
"hehee, habisnya dipanggilin gak sadar-sadar juga sih" sambil cengar-cengir dihadapannya
"hm"
"lagi kenapa ta? ada masalah ya?"
"ah enggak Cuma kurang minum air putih" ngeles mulu dia
maaf ya kelamaan update nya hehe, laptopnya baru bener
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Pilihan
Teen FictionDiantara dua pilihan... bolehkah aku tidak memilih ? Karna memang sangat sulit untuk memilih... jujur aku tak mampu jika kehilangan satu dari kalian, tapi aku sadar aku tak boleh egois. Mau tak mau, siap tak siap, aku harus mampu memilih satu di ant...