Dendam tersembunyi

107 21 71
                                    

San Fransisco, 7 p.m

Aku adalah salah satu siswi tahun pertama di salah satu sekolah di San Fransisco. Hari ini aku akan mengerjakan pekerjaan rumahku namun itu tertinggal di perpustakaan, aku memutuskan untuk mencarinya ke sekolah.

Setelah aku menemukannya aku memutuskan untuk bergegas pergi namun tangan besar menyegatku untuk pergi.

"Karen? Sedang apa kau malam-malam begini?" Tanya lelaki itu, dia adalah Zack kepala sekolahku.

"Aku sedang mengambil bukuku yang tertinggal tuan Zack, aku harus pergi, permisi."

"Kenapa cepat sekali, aku ingin mengajakku untuk pesta minum teh di ruang kepala sekolah, istri dan anakku ada disana." Ujar laki-laki itu, aku berpikir sejenak, ini terlalu mustahil untuk menolak permintaan orang nomor 1 di sekolah ini.

"Baiklah tuan."

_______________________

Kini aku sampai di ruang kepala sekolah, memang benar terdapat teh, namun hanya secangkir, aku heran lalu bertanya pada tuan Zack.

"Dimana istri dan anakmu tuan?"

"Oh.." Zack menutup pintu ruang kepala sekolah lalu menguncinya membuatku merasa ada yang tidak beres.

Dia menatapku sambil membawa sebuah kain seprai entah untuk apa, ia semakin dekat, jantungku berdegup kencang.

"JANGAN! MENJAUHLAH!" Teriakku sekencang mungkin namun ia tidak mau mendengar.

"Kau mangsaku yang selanjutnya nona Karen!" Pria itu semakin mendekat hingga akhirnya ia dapat menggenggam pergelangan tanganku.

Aku memberontak, ia langsung menutupiku dengan kain seprainya.

"Diamlah cantik, aku tidak akan menyakitimu." Ujarnya sambil mengelus rambutku lembut.

"Shit! Matilah kau kepala sekolah br*ngs*k!"

Author POV

Karen menendang ulu hati Zack sekeras-kerasnya, Zack tersungkur namun ia masih belum menyerah.

Ia segera mendorong tubuh gadis itu keras ke arah tembok lalu tanpa rasa bersalah menyentuh gadis di depannya yang kini tak bisa melakukan apa-apa.

"Sayang, kau menyukainya kan?" Tanya Zack.

Karen tidak bisa mengatakan apapun karena kini tubuhnya telah dibalut oleh kain seprai dan tali rafia agar ia tidak bisa kabur.

Zack mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, itu suntikan.

"Tidurlah yang nyenyak Karen sayang." Ujar Zack bejat kemudian menyuntikan benda tajam itu seenaknya. Karen tidak bisa melawan dan kemudian tak sadarkan diri.

_________________________

Ruang kepsek ,4 a.m

Karen terbangun, ia menatap sekitar dan menyadari bahwa pakaiannya telah ludes dilucuti oleh Zack.

Gadis itu terisak, kehormatannya telah hilang sudah.

"Ini tidak bisa dibiarka begitu saja." Karen menguatkan dirinya.

"Kau harus membayar semua ini."

TBC
Well itu flashback ya gaes
Thanks for reading
Jangan lupa vomment ya XD

Get KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang