Aduh

51 7 14
                                    

Malam ini Garry tengah menggeser layar ponsel pintarnya, ia masih sedikit meringis mengingat luka-luka di tangannya belum kering total.

Pandangannya kini tertuju pada foto profil seseorang di aplikasi Instagram, disana tertera nama RAndrew776, lelaki yang telah menyiksanya seminggu yang lalu sehingga membuat gadis itu harus izin tidak mengikuti pelajaran.

Postingan hari ini

<Gambar>

1.754 Likes

RAndrew776 Enjoy 🍃🍃 #Grandcanyon #Arizona

Davenson9 Tempat yang bagus kawan!

NoahGD Ini bisa jadi referensi, bagaimana kalau minggu ini kita kesana? @RAndrew776

RAndreww776 tentu saja, aku jemput kalian semua minggu besok pukul 8 pagi! @NoahGD @Davenson9 kabari yang lain.

Garry memicingkan matanya geram, ia melempar ponselnya ke sudut ruangan lalu menatap langit-langit kamarnya.

"Enak saja mereka mau bersenang-senang." Garry menatap luka sayatan di tangannya.

"Mungkin aku harus melakukan sesuatu."

_____________

Sunday, 7.30 a.m

Kini Garry telah berada tepat di depan halaman rumah Andrew, pekarangan yang luas, ia bisa melihat mobil yang akan pemuda itu gunakan untuk travelling terparkir di depan rumahnya.

Selama beberapa hari ini, Garry sudah memata-matai keluarga Andrew, termasuk kapan ibu Andrew akan mengganti pengharum mobil putranya.

"Andrew, ibu akan memasukan pengharum mobil ini." Ujar ibunda Andrew yang dibalas dengan anggukan anaknya.

Itulah saat yang tepat bagi Garry, ibu Andrew meninggalkan mobil putranya sejenak dalam keadaan terbuka, Garry mengendap-endap menunju ke mobil itu lalu menyelipkan sedikit briket batu bara ke bawah kursi Andrew, briket itu tentunya setelah menyala sehingga gasnya bisa menyebar ke dalam mobil apalagi nanti saat perjalanan, mesin mobil otomatis akan panas.

Bau briket batu bara tersamarkan oleh pengharum ekstra yang Garry tambahkan.

"Nah beres semua, haha." Garry tertawa laknat, ia bergegas meninggalkan mobil Andrew.

___________

Andrew dan kawan-kawannya sudah berada di tengah perjalanan, ia sudah berada di jalan-jalan berkelok.

"Andrew, apa kau punya obat masuk angin?" Tanya Noah yang mengaku pusing.

"Kau pusing? Aku juga demikian." Balas Andrew.

Kini penglihatan Andrew sedikit berkunang-kunang, selain itu Andrew dan kawan-kawan lebih memilih untuk menutup kaca jendela dan menggunakan AC, membuat gas dari briket mulai bekerja.

Garry diam di salah satu semak-semak, ia terlihat mempersiapkan pistol tak bersuara milik ayahnya, Garry percaya bahwa pistol itu benar-benar tidak bersuara seperti pistol yang ia gunakan di game.

Cesss!

Garry menembakan senapannya tepat di roda mobil Andrew membuat mobil itu hilang kendali.

Ckitttttttttt!!!!

"Andrew apa yang terjadi!" Chiki salah satu orang disana turut bingung namun ia setengah sadar.

"Entahlah."

Bruaakkkk

Mobil itu tergelincir ke dalam jurang yang tidak jauh darisana.

Garry menembakan pelurunya ke arah tangki mobil itu, ledakan dapat di dengar tetapi untungnya jalan disana masih sepi.

"Selesai."

Garry berlari menepi menuju semak, ia mengambil tas backpacknya.

Sebuah tangan menarik tali tas Garry. Gadis itu keringat dingin, ia tak bisa apa-apa kecuali mematung disana.

"Sepertinya kita punya hobi dan latar belakang yang sama nona Garry." Ujar Karen yang sejak kemarin memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Mungkin kita bisa berteman." Karen menjulurkan tangannya namun Garry masih menatapnya tidak percaya.

"Tenanglah.. aku tidak akan memberitahu semua ini, karena akulah....

Karen mendekatkan bibirnya ke teling Garry.

....yang membunuh kepala sekolah."

Garry terkejut tidak menyangka, ia tampak berpikir, mereka berdua adalah pembunuh, jadi mungkin tidak masalah bagi mereka untuk berteman dan saling menyimpan rahasia masing-masing.

"Baiklah, ayo berteman." Garry menjabat tangan Karen.

Disinilah awal dari kisah mereka

Get Killed

TBC

Get KilledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang